logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Cara Mengatasi Alergi Obat dengan Efektif bagi Orang Dewasa dan Anak-anak

open-summary

Cara mengatasi alergi obat dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat antihistamin dan kortikosteroid. Keduanya dapat membantu meredakan gejala alergi yang ada.


close-summary

2023-03-23 02:49:20

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Ruam merupakan salah satu gejala yang muncul ketika anak alergi obat

Ruam di kepala merupakan salah satu bentuk reaksi alergi obat

Table of Content

  • Cara mengatasi alergi obat pada anak
  • Diagnosis alergi obat pada anak

Alergi obat dapat menyebabkan berbagai gejala ringan hingga berat, seperti gatal-gatal, ruam, pusing, pembengkakan bibir atau wajah, demam, muntah, sesak napas, bahkan pingsan. Supaya terhindar dari risiko bahaya, Anda perlu memahami cara mengatasi alergi obat yang bisa dilakukan.

Advertisement

Gejala alergi obat bisa muncul dalam hitungan jam atau beberapa hari setelah penggunaan obat. Reaksi alergi yang parah disebut dengan syok anafilaksis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa. Untuk mengantisipasinya, simak cara mengatasi alergi obat berikut ini.

Cara mengatasi alergi obat pada anak

Alergi obat terjadi ketika tubuh anak menunjukkan reaksi alergi setelah terpapar obat. Dua cara mengatasi alergi obat pada anak, di antaranya:

Mulai dari menghindari obat yang memicu alergi hingga desensitisasi obat, berikut adalah cara mengobati alergi obat yang efektif.

1. Tidak menggunakan obat yang memicu alergi

alergi obat
Hindari menggunakan obat-obatan yang memicu alergi

Jika dokter menyatakan bahwa Anda atau anak memiliki alergi obat, maka menghentikan pemberian obat yang memicunya adalah langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi alergi obat. Hal ini juga dapat mencegah reaksi alergi muncul di kemudian hari.

Adapun jenis obat yang cenderung memicu reaksi alergi, yaitu:

  • Antibiotik, seperti penisilin dan sulfa
  • Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan aspirin
  • Obat antikejang atau antikonvulsan
  • Obat-obatan dalam terapi antibodi
  • Obat kemoterapi.

Apabila Anda tidak yakin obat apa yang memicu alergi, cobalah mengingat dan mencatat semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi dalam waktu 48 jam terakhir. Dokter membantu Anda dalam mengidentifikasi obat mana yang memicu reaksi alergi tersebut.

2. Melakukan perawatan di rumah

Jika gejalanya tergolong ringan, Anda dapat melakukan cara mengatasi alergi obat secara alami. Ketika kulit gatal atau ruam, cobalah letakkan kompres dingin selama 10-15 menit untuk mengurangi peradangan. Namun, pastikan kompres es dibalut oleh kain.

Anda juga dapat mengoleskan losion calamine pada area kulit yang terkena untuk meredakannya. Gunakan losion sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan. 

Jika cara mengobati alergi antibiotik secara alami ini tidak membuat kondisi Anda semakin membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

3. Mengonsumsi obat pereda alergi

obat antihistamin
Antihistamin membantu mengatasi alergi ringan hingga sedang

Di samping cara mengatasi alergi obat secara alami, Anda juga dapat menggunakan obat-obatan medis.

Berikut adalah sejumlah obat-obatan tertentu yang dapat diresepkan dokter sebagai cara menyembuhkan alergi obat.

  • Antihistamin

Anda dapat mengonsumsi antihistamin sesuai dengan resep dokter. Antihistamin akan memblokir zat kimia (histamin) yang menjadi pemicu terjadinya reaksi alergi. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi alergi ringan hingga sedang.

  • Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat Anda berikan untuk mengobati peradangan yang terjadi akibat reaksi alergi yang lebih serius. Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi pada dokter mengenai pemberian penawar alergi obat ini. Dokter dapat menyarankan obat kortikosteroid berbentuk oral, oles, atau hirup.

  • Bronkodilator

Jika alergi obat menyebabkan mengi atau batuk, Anda dapat menggunakan bronkodilator jika disarankan oleh dokter. Alat ini dapat membantu membuka saluran pernapasan Anda sehingga lebih mudah untuk bernapas.

4. Desensitisasi obat

Jika Anda perlu menggunakan obat yang dapat memicu alergi karena tidak ada obat lain yang dapat mengobati kondisi Anda, maka dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang disebut desensitisasi obat.

Dalam perawatan ini, Anda akan mengonsumsi obat pemicu alergi dalam dosis yang sangat kecil, dan kemudian dosisnya semakin besar setiap 15-30 menit selama beberapa jam atau hari, sampai sistem kekebalan tubuh Anda dapat tahan terhadap obat tersebut. 

Terkadang, dokter menggunakan proses ini sebagai cara mengatasi alergi obat antibiotik penisilin. Namun, jika Anda sangat alergi terhadap obat tertentu, maka harus ada alternatif obat yang diresepkan oleh dokter.

5. Pengobatan anafilaksis

Pengobatan anafilaksis mungkin diperlukan jika Anda telah mengalami alergi yang parah hingga sesak napas, atau bahkan tak sadarkan diri. 

Suntikan epinefrin (antialergen) umumnya digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Apabila tidak segera mendapat penanganan, maka kondisi ini bisa mengancam jiwa Anda. 

Mengenai berapa lama alergi akan hilang bergantung pada tingkat keparahannya. Jadi, pastikan Anda mendapat penanganan yang tepat dengan segera.

Baca Juga

  • Obat Alergi Makanan yang Sebaiknya Selalu Anda Bawa
  • Patch Test, Prosedur Pemeriksaan Alergi Tanpa Metode Suntik
  • 11 Penyebab Biduran di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Diagnosis alergi obat pada anak

Untuk memastikan kondisi yang Anda alami adalah alergi obat, maka diperlukan diagnosis yang tepat dari dokter. Kesalahan diagnosis pada alergi obat bisa menyebabkan penggunaan obat yang kurang tepat.

Dalam mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan seputar gejala, waktu minum obat, serta membaik atau memburuknya gejala. 

Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda melakukan tes tambahan ke spesialis alergi untuk memantapkan diagnosis. Adapun tes yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Tes kulit

Pada tes kulit, spesialis alergi akan memberikan sejumlah obat yang dicurigai menyebabkan alergi ke kulit Anda. 

Jika positif alergi, maka bisa muncul ruam kemerahan, gatal-gatal, dan benjolan-benjolan kecil pada kulit. Sementara jika negatif, maka tidak akan ada reaksi alergi yang muncul.

  • Tes darah

Meskipun tes darah dapat mendeteksi reaksi alergi terhadap beberapa obat, tes ini tidak begitu sering digunakan. Tes darah digunakan jika adanya kekhawatiran timbul reaksi yang parah bila dilakukan tes kulit.

Kesimpulan diagnosis oleh dokter sangat diperlukan dalam menentukan perawatan yang dapat dilakukan. Seiring waktu, alergi obat bisa saja memburuk, melemah, atau bahkan menghilang. 

Jadi, sangat penting bagi Anda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengendalikan alergi tersebut agar tidak muncul kembali.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar cara mengatasi alergi obat secara alami atau medis, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

alergialergi obat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved