Kesabaran menjadi kunci saat harus mulai berkenalan hingga mengasuh anak tiri. Tentu akan ada trial and error, tapi upaya yang tepat pada akhirnya dapat membangun ikatan antara orangtua dan anak tiri.
2023-03-29 15:10:09
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mengasuh anak tiri harus dimulai dengan mengambil hatinya
Table of Content
Hubungan anak dan orangtua tiri lekat dengan stigma kondisi yang kurang akur. Memang tidak semuanya demikian, tapi terkadang perlu waktu bagi dua orang yang semula asing untuk menjadi satu keluarga. Fase ini harus dilakukan perlahan tanpa ada paksaan bagi kedua belah pihak.
Advertisement
Kesabaran menjadi kunci saat harus mulai berkenalan hingga mengasuh anak tiri. Tentu akan ada trial and error, tapi upaya yang tepat pada akhirnya dapat membangun ikatan antara orangtua dan anak tiri.
Setiap keluarga – baik yang melibatkan anak kandung maupun tiri – pasti unik. Tak ada aturan baku yang bisa disamakan antara satu keluarga dan lainnya. Meski demikian, ada beberapa cara mengasuh anak tiri yang bisa diadaptasi berikut ini:
Mustahil membangun kedekatan instan antara orangtua dan anak tiri. Ingat, kedua belah pihak semula adalah orang yang benar-benar asing. Artinya, tidak bisa dipaksakan ada ikatan layaknya orangtua dan anak yang sudah kenal sejak lama.
Tak perlu memaksakan seperti membelikan berbagai macam hadiah atau memenuhi permintaan anak tiri demi mengambil hatinya. Anak dapat melihat apakah orangtua tiri mereka benar-benar tulus atau tidak. Tetap realistis dan jadilah diri sendiri.
Tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan atau bila memungkinkan kepada mantan tentang pola asuh yang diberikan selama ini. Mulai dari metode pengasuhan, bagaimana memberikan apresiasi, hukuman, uang saku, pekerjaan rumah, urusan sekolah, hingga rutinitas sebelum tidur.
Kesamaan pola asuh akan membuat proses adaptasi menjadi lebih mulus. Setidaknya, yang harus dihadapi oleh anak hanya sosok orangtua tiri yang baru, bukan pola asuh yang benar-benar asing. Jika ada masalah pun, jangan ragu pula untuk berdiskusi dengan orangtua kandungnya.
Meski telah resmi menjadi orangtua tiri, berikan privasi kepada anak tiri untuk menghabiskan waktu dengan orangtua kandungnya. Ini bisa berupa waktu bersama salah satu atau kedua orangtua kandung sekaligus.
Dukung waktu kebersamaan mereka, jangan malah melarang yang dapat membuat anak menjauhkan diri dari orangtua tirinya. Berikan pemahaman kepada anak bahwa ini bukanlah kompetisi antara orangtua kandung vs orangtua tiri melainkan sama-sama ingin membesarkan anak dalam kebahagiaan.
Alokasikan family time secara berkala sesuai dengan jadwal masing-masing anggota keluarga. Waktu ini bisa dilakukan saat makan malam bersama atau sekadar bersantai di ruang keluarga. Setiap orang berhak menyampaikan perasaan mereka, apa yang disuka dan tidak.
Saling mendengar opini baik positif maupun negatif dapat membangun kedekatan antara orangtua dan anak tiri. Kemudian, sampaikan pula usulan bagaimana membuat situasi menjadi lebih baik.
Apabila orangtua tiri merasa kekuasaan dapat membuat anak menjadi respek kepada mereka, sebaiknya pertimbangkan masak-masak. Cara-cara seperti terlalu mendisiplinkan anak justru bisa menjadi bumerang. Bukannya mendapatkan respek, anak akan menarik diri lebih jauh.
Sebaiknya, biarkan orangtua kandung atau biologis menerapkan aturan disiplin pada satu tahun pertama. Setelah sudah dirasa cukup dekat sekaligus mendapatkan respek dari anak tiri, baru proses pendisiplinan bisa diterapkan. Mereka akan lebih terbuka mendengarkan apa yang dikatakan orangtua tirinya.
Ketika ada masalah, jangan kaget apabila anak tiri mengatakan bahwa Anda bukanlah ibu atau ayah kandung mereka. Ini adalah cara yang dilakukannya untuk mengambil kekuasaan dari peran yang baru diemban, yaitu sebagai ayah atau ibu tiri.
Ketika ini terjadi, siapkan respons yang tepat. Tidak ada gunanya berebut siapa yang paling berkuasa dalam hubungan ini. Jawabannya bisa dengan membenarkan bahwa memang Anda adalah orangtua tiri, namun bukan berarti rasa sayang atau kepeduliannya tak sebesar orangtua kandung.
Akan ada banyak friksi atau gesekan saat berinteraksi dengan anak tiri, bahkan dalam hubungan yang sudah berlangsung lama sekalipun. Jangan mudah tersinggung akan hal ini. Ingat, anak tiri sedang menghadapi pergolakan batin yang tak kalah peliknya tentang perubahan dalam keluarganya.
Kehadiran ibu atau ayah tiri dalam lingkaran terdekatnya seakan mengaburkan impian untuk kembali mewujudkan keluarganya dengan utuh. Cara anak menghadapi hal ini tentu berbeda. Validasi emosi mereka dan jangan mudah tersinggung terhadap apa yang mereka lakukan atau katakan.
Jika sudah mencoba beberapa cara mengasuh anak tiri di atas, jangan lupa alokasikan waktu untuk melakukan aktivitas berdua. Hal-hal sederhana seperti belanja bulanan bersama atau memasak makanan favoritnya bisa jadi pilihan.
Baca Juga
Melakukan berbagai hal bersama adalah cara terbaik untuk membangun ikatan dengan anak tiri. Tapi ingat jangan memaksakan hal ini, lakukan perlahan setidaknya satu bulan sekali.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar hubungan orangtua dan anak tiri, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka melihat orang dewasa sebagai sosok role model yang menjadi teladan. Inilah celah untuk mendidik mereka menjadi sesuai harapan, yaitu dengan memberikan contoh nyata.
Stimulasi indra pada bayi sangat penting dalam membuat tumbuh kembangnya optimal. Perkembangan indra yang baik akan memudahkan anak untuk beradaptasi dengan dunia di sekitarnya.
Dalam mindful parenting, orangtua menerima anak tanpa menghakimi, memberikan perhatian penuh dan tidak membiarkan emosi atau trauma menguasai reaksi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved