Cara mengajarkan anak puasa dapat dimulai secara bertahap, dari menahan diri dengan tidak mengonsumsi camilan favoritnya, puasa setengah hari, hingga puasa sehari penuh. Orangtua perlu bersabar dan memberikan contoh yang baik supaya anak tetap termotivasi dalam menjalankannya.
23 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cara mengajarkan anak berpuasa bisa dimulai dengan aktivitas menyenangkan, seperti berbuka bersama
Table of Content
Melatih anak berpuasa termasuk tugas penting bagi orangtua muslim. Namun, hal ini tidaklah mudah karena cara mengajarkan anak puasa perlu dilakukan dengan sabar supaya anak memahami manfaat dan arti ibadah ini untuk bekalnya di kemudian hari.
Advertisement
Dari sisi agama, anak diwajibkan berpuasa ketika ia sudah berusia 10 tahun. Tapi Anda bisa mulai mengajarkannya ketika si kecil menginjak usia tujuh tahun, atau saat anak sudah siap secara fisik dan mental. Anda juga harus menyesuaikannya dengan kondisi kesehatan buah hati.
Berpuasa juga mesti dilakukan secara bertahap untuk anak karena ia masih butuh sejumlah nutrisi penting bagi pertumbuhannya. Di samping itu, anak juga lebih rentan mengalami dehidrasi, khususnya saat berpuasa, sehingga orangtua mesti waspada.
Mengajarkan puasa pada si kecil dapat disesuaikan dengan gaya mendidik yang Anda terapkan. Beberapa cara yang bisa Anda coba meliputi:
Anak adalah cerminan dari orangtua. Karena itu, Anda yang terlebih dulu harus memberikan contoh baik kepada si kecil. Mulai dari sahur dan berbuka bersama, solat, hingga tarawih.
Ajarkan pula anak untuk puasa dengan mengajaknya, dan jangan memerintahnya. Dengan ini, buah hati akan menganggap bahwa ibadah puasa merupakan hal yang baik untuk dilakukan, dan bukanlah beban.
Sesuatu yang besar memang harus diajarkan secara bertahap. Begitu juga dengan puasa untuk anak.
Cara mengajarkan anak puasa bisa Anda mulai dari durasi singkat terlebih dulu. Contohnya menahan lapar dan haus selama 1-2 jam.
Setelah buah hati berhasil dan ingin lanjut, ajari ia untuk berpuasa dengan durasi lebih lama, misalnya puasa setengah hari. Lalu ketika anak sudah terbiasa dan usianya telah cukup, barulah ajak ia untuk berpuasa sehari penuh.
Anak-anak biasanya cenderung pemilih dalam hal makanan. Membatasi konsumsi makanan tertentu bisa jadi salah cara mengajarkan anak puasa.
Anda bisa memulainya dengan meminta si kecil untuk menahan diri dan tidak mengonsumsi camilan kesukaannya. Namun jangan melarang semua makanan favoritnya sekaligus, bisa salah satu saja agar anak tidak patah semangat.
Sebagai contoh, jika buah hati menyukai cokelat dan es krim, Anda dapat memintanya untuk tidak memakan cokelat di hari puasa pertama, lalu memberikan es krim saat berbuka. Tapi ingatlah agar porsinya tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Efek Kalap Makan Waktu Buka Puasa, Apa Saja?
Puasa merupakan bentuk ibadah yang menyehatkan. Karena itu, cara mengajarkan anak puasa serta maknanya menjadi tugas Anda sebagai orangtua.
Anda bisa menjelaskan mengenai kebaikan puasa yang bisa didapatkan, dari sisi agama serta kesehatan. Anda juga dapat menceritakan pengalaman menyenangkan Anda ketika berpuasa dulu supaya anak lebih bersemangat menjalaninya.
Jangan lupa untuk membekali diri dengan informasi tentang puasa selengkap mungkin agar bisa menjawab pertanyaan dari si kecil.
Dukunglah usaha anak untuk berpuasa, dan jangan memarahinya jika ia tidak kuat puasa dengan durasi yang telah disepakati. Jika anak dimarahi dan dipaksa, ia mungkin saja akan merasa bahwa puasa adalah beban dan enggan untuk kembali menjalankannya.
Ada baiknya orangtua tetap bersabar dan memberikan apresiasi supaya anak tetap positif serta merasa usahanya tidaklah sia-sia.
Anda bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan selama berpuasa sebagai salah satu cara mengajarkan anak puasa. Misalnya membacakan cerita selama ngabuburit atau menyiapkan makanan untuk berbuka bersama, serta solat tarawih bersama.
Anda dapat pula mengajak anak untuk membagi-bagikan makanan berbuka pada orang-orang yang kurang mampu. Selain memberikan pengetahuan tentang makna berpuasa, anak juga dapat lebih aktif.
Di samping memberikan pujian, orangtua bisa menyiapkan hadiah untuk anak saat lebaran tiba. Misalnya membelikan baju atau mainan tertentu.
Dengan begitu, anak dapat merasakan bahwa usahanya selama berpuasa telah dihargai dan tidak sia-sia. Apresiasi ini juga dapat menambah semangat anak untuk berpuasa.
Baca juga: 8 Manfaat Puasa di Bulan Ramadan bagi Kesehatan Tubuh
Dengan menerapkan cara-cara mengajarkan anak puasa yang tepat, anak bisa lebih lebih memahami dan termotivasi untuk menjalankan ibadah ini.
Puasa tak hanya baik bagi kesehatan jasmani, tapi juga memberikan manfaat bagi mental si kecil. Mulai dari mengajarkan kedisiplinan, kesabaran, hingga rasa bersyukur.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang cara mengajarkan puasa pada anak serta manfaatnya, Anda bisa bertanya lebih lanjut ke Klinik Spesialis Anak SehatQ.
Advertisement
Artikel Terkait
Disorganisasi keluarga adalah situasi yang bisa menyebabkan perceraian, perpisahan orang tua dan anak, hingga kekerasan fisik. Anak-anak maupun remaja akan membawa dampak dan konsekuensinya hingga dewasa.
Grooming adalah modus pelecehan seksual yang dilakukan dengan cara pendekatan terhadap korbannya. Untuk mencegah praktik keji ini, Anda perlu memantau anak agar tidak berduaan dengan orang asing, menolak bantuan dari orang asing yang mencurigakan, hingga mencari tahu hubungan anak dengan orang asing.
Tiger parenting adalah pola asuh yang ketat dan otoriter untuk mendidik anak agar sukses. Namun, apakah ada dampak buruknya pada si kecil?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved