Cara mendampingi orang dengan trauma harus dilakukan dengan memberikan dukungan dan tidak menghakimi segala hal yang dirasakan.
8 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara mendampingi orang dengan trauma yang tepat bisa mempercepat proses pemulihan
Table of Content
Bagi sebagian orang, hidup berdampingan dengan pasangan, teman, atau anggota keluarga yang mengalami trauma akan terasa berat untuk dijalani. Bahkan, tak jarang hubungan Anda dengan mereka menjadi terganggu karena kondisi tersebut. Maka dari itu, sangatlah penting bagi Anda untuk tahu cara mendampingi orang dengan trauma.
Advertisement
Mendampingi orang dengan trauma membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian Jika tidak, trauma yang dialami oleh orang terdekat bisa semakin parah dan menuntunnya untuk melakukan tindakan-tindakan seperti konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, hingga munculnya pikiran untuk bunuh diri.
Mendampingi orang dengan trauma tak boleh sembarangan dan harus dilakukan menggunakan cara yang tepat. Pendampingan yang salah dapat memperburuk keadaan dan membuat kondisi orang terdekat Anda menjadi bertambah parah.
Berikut ini sejumlah tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mendampingi orang dengan trauma untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihannya:
Ketika mengalami trauma, orang cenderung menarik diri dari keluarga, sahabat, atau pasangan mereka. Umumnya, mereka melakukan hal tersebut karena tak mau membebani orang lain dan menganggap bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa memahami kondisi yang tengah dirasakan.
Oleh sebab itu, Anda sebagai orang terdekat harus memberikan dukungan secara sosial untuk membantu proses pemulihan trauma. Menurut ahli, dukungan tatap muka termasuk salah satu faktor penting dalam pemulihan trauma.
Saat penderita trauma berbagi cerita, cobalah mendengarkan tanpa menghakiminya. Namun, Anda tak boleh memaksa mereka bercerita lebih dalam apabila tidak dilakukan atas kemauan mereka sendiri.
Cobalah untuk menghargai apa yang mereka ceritakan, jangan pernah menunjukkan reaksi ketidaksetujuan atau menghakimi. Kedua reaksi tersebut berpotensi membuat mereka tidak mau membuka diri lagi untuk orang lain.
Selain itu, ketika berkomunikasi dengan orang yang mengalami trauma, hindari melakukan tindakan-tindakan seperti:
Sebagai orang yang dekat dengan penderita trauma, Anda wajib mengetahui hal-hal yang bisa membangkitkan kembali luka lama mereka. Tidak hanya tahu, hindarkan semua hal yang dapat memicu trauma dari orang terdekat Anda.
Beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu trauma, antara lain:
Baca juga: Cara Menghilangkan Trauma pada Anak dengan Efektif
Trauma dapat menghancurkan kepercayaan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Untuk membangun kembali rasa percaya tersebut, beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Orang yang mengalami trauma sering kesulitan mengelola emosi. Selain itu, amarah juga kerap kali ditunjukkan untuk menutupi kesedihan, ketidakberdayaan, serta rasa bersalah yang mereka rasakan.
Oleh sebab itu, Anda sebagai orang terdekat harus:
Jika dukungan dan cinta yang Anda berikan tak bisa memperbaiki keadaan, mintalah bantuan ahli untuk memulihkan mereka dari trauma. Lakukan pendekatan yang tidak membuat mereka tersinggung saat meminta penderita trauma berkonsultasi ke ahli.
Baca juga: Begini Sulitnya Korban Pemerkosaan Atasi Trauma
Cara mendampingi orang dengan trauma harus dilakukan dengan tepat supaya kondisi mereka bisa cepat pulih dan tidak bertambah parah. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan antara lain memberi dukungan secara sosial, menghindari pemicunya, serta membantu mereka mengelola emosinya.
Segera minta bantuan ahli apabila kondisi penderita trauma tidak kunjung membaik. Langkah ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait cara mendampingi orang dengan trauma, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ . Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Playing victim adalah melempar kesalahan kepada orang lain dan membuat seolah-olah dialah yang merasa tersakiti. Cek cara menghadapi perilaku tersebut di sini.
Trauma psikologis berbeda dari rasa takut. Perasaan traumatis lebih dalam dari itu dan bisa mengganggu atau bahkan melumpuhkan kegiatan sehari-hari. Karena itu, segera jalani langkah-langkah untuk meredakannya, sebelum semuanya bertambah parah.
Self healing memang perlu dilakukan untuk menyembuhkan kegagalan, penolakan, trauma yang terjadi di masa lalu. Berikut adalah tips melakukan self healing yang dapat Anda lakukan sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved