Sebelum mencintai orang lain, Anda harus lebih dulu mencintai diri sendiri. Cara mencintai diri sendiri ini sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
24 Feb 2020
Menjauhi orang-orang toxic menjadi salah satu cara mencintai diri sendiri
Table of Content
Sebuah peribahasa menyatakan bahwa sebelum mencintai orang lain, Anda harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Mencintai diri sendiri memang hal yang penting untuk dilakukan karena ini adalah salah satu kunci untuk membuat hidup lebih bahagia.
Advertisement
Sayangnya, masih banyak orang lupa untuk mencintai diri sendiri. Bahkan tidak jarang ada yang menganggap diri mereka sendiri bodoh, jelek, dan hal-hal buruk lainnya. Padahal, ada berbagai cara mencintai diri sendiri yang dapat Anda lakukan.
Kampanye body positivity yang kini banyak diperbincangkan sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dalam bentuk yang berbeda. Saat itu, para aktivis berjuang untuk mengakhiri diskriminasi terhadap orang-orang bertubuh gemuk.
Kini, fokus body positivity adalah berpesan bahwa semua tubuh itu indah dan layak untuk dihargai.
Body positivity tak hanya diartikan sebagai penerimaan terhadap tubuh apapun bentuk dan ukurannya. Anda juga bisa mendefinisikannya sebagai cara untuk lebih mencintai diri sendiri, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Instagram memiliki peran penting dalam kemunculan kembali gerakan body positivity. Di tengah arus media massa yang terus menjual standar kecantikan yang tidak realistis, media sosial ini menjadi salah satu wadah bagi para perempuan untuk menantang citra kecantikan dan tubuh ideal yang sempit.
Kita bisa melihat, semua orang beramai-ramai mengunggah foto diri dengan berbagai tagar seperti #bodypositive, #embraceyourcurves, #selflove, dan lainnya. Anda bisa mencari tagar-tagar tersebut dan akan menemukan ribuan gambar tubuh yang selama ini terpinggirkan, yang akhirnya diberi ruang untuk mengekspresikan kecantikan masing-masing.
Memiliki citra tubuh (body image) yang positif lebih dari penting untuk kesehatan fisik maupun mental. Citra tubuh merujuk pada bagaimana cara seseorang memandang tubuh mereka. Citra diri bisa berbentuk positif ataupun negatif.
Citra tubuh negatif dapat muncul ketika seseorang merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang-orang. Karena itu, masyarakat, media, dan budaya populer memiliki andil dalam membentuk citra tubuh seseorang.
Anda mungkin sering melihat serbuan iklan pembesar payudara atau penghilang selulit di media sosial. Mereka seolah menekankan bahwa ‘payudara besar’ atau ‘bebas selulit’ adalah sesuatu yang memang sudah seharusnya. Akhirnya, orang berpikir bahwa dengan memiliki payudara besar atau paha bebas selulit, dirinya akan lebih menarik dan bahagia.
Ada pula sederet masalah yang dapat terjadi ketika seseorang memiliki citra tubuh yang negatif. Beberapa di antaranya meliputi:
Dengan gerakan body positivity, harapannya adalah setiap orang lebih dapat menerima dan mencintai tubuh mereka sendiri. Hal ini kemudian bisa membantu dalam mencegah masalah kesehatan yang timbul karena citra diri yang buruk.
Mencintai diri sendiri adalah sikap menghargai diri sendiri yang dilakukan melalui pikiran dan tindakan. Hal ini dapat memberi makna kehidupan yang lebih dalam dan membiasakan diri untuk hidup dengan bahagia dan sehat.
Dengan mencintai diri sendiri, Anda juga belajar untuk berbelas kasih pada diri sendiri sehingga bisa menerima kelemahan dan kelebihan yang ada. Dalam melakukannya, Anda harus memiliki pemahaman, pengertian, dan kehangatan pada diri sendiri. Adapun cara mencintai diri sendiri yang dapat Anda mulai lakukan, yaitu:
Ini merupakan cara mencintai diri sendiri yang utama untuk dilakukan. Mungkin Anda pernah mendapatkan kritik pedas atau makian dari orang lain, tapi jangan tambahkan penderitaan Anda dengan melakukan hal yang sama pada diri sendiri.
Bicaralah dengan baik pada diri Anda sendiri. Jangan pula menggunakan kata-kata yang kasar. Berikan apresiasi kepada diri Anda karena sudah dapat bertahan dan berkembang sejauh ini. Anda dapat mengapresiasi diri dengan membeli hadiah yang Anda sukai, melakukan kegiatan favorit, atau hal lainnya yang menyenangkan.
Mengutamakan diri sendiri terlebih dahulu memang terdengar egois, namun memiliki kebiasaan mengutamakan orang lain secara berlebihan bisa melukai mental dan emosional Anda. Ingatlah bahwa ada saatnya untuk mendahulukan orang lain karena manusia pada hakikatnya memiliki rasa empati.
Menerima kesalahan yang dibuat sendiri merupakan salah satu cara mencintai diri yang penting. Sebab, Anda harus ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan semua orang pun pernah berbuat kesalahan. Menekan diri untuk tak melakukan kesalahan justru hanya akan membuat Anda stres.
Jangan menyalahkan diri secara berlebihan atas kesalahan yang Anda buat. Sebaliknya, cobalah belajar dan tumbuh dari kesalahan tersebut. Abaikan suara-suara di kepala Anda yang mengatakan jika Anda harus sempurna. Jangan sampai hal tersebut malah menjadi beban yang membuat Anda tak berkembang.
Ketika Anda melihat foto-foto seorang teman yang tengah berlibur melalui media sosial, hati Anda mungkin akan membandingkannya dengan diri sendiri yang hanya bisa menghabiskan waktu untuk bekerja. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain merupakan hal yang wajar, namun jika dibiasakan tentu saja tidak baik.
Hal ini malah akan membuat Anda menyesali kehidupan yang Anda miliki. Guna mencintai diri sendiri, sebaiknya berfokuslah pada diri Anda dan apa yang Anda lakukan. Ini akan memberi Anda ruang untuk lebih merasa bahagia.
“Wah, baju kamu gak cocok tuh.”
“Gayanya aneh banget sih.”
Mungkin Anda pernah mendengar kalimat-kalimat tersebut dari orang lain. Untuk mencintai diri sendiri, Anda tak perlu terlalu memikirkan dan merasa khawatir akan opini orang lain terhadap diri Anda.
Jika Anda merasa nyaman dengan diri sendiri, tak ada salahnya untuk melakukan atau mengenakan apa yang Anda suka. Ingatlah bahwa Anda tak bisa menyenangkan semua orang, maka jangan buang-buang waktu untuk memikirkannya karena dapat menghambat upaya Anda untuk menjadi lebih baik lagi.
Sebagian orang melarang dirinya untuk menangis ketika bersedih karena tidak ingin dibilang cengeng. Padahal Anda tidak boleh membatasi perasaan sendiri karena bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental.
Dalam mencintai diri sendiri, biarkan diri Anda merasakan kesedihan, kegembiraan, maupun perasaan lainnya. Perasan-perasaan tersebut akan membantu Anda memahami diri sendiri.
Dikelilingi oleh orang-orang toxic bisa membawa pengaruh negatif pada diri Anda. Jika Anda tetap berdiam diri, maka Anda membiarkan diri untuk diracuni terus menerus. Hal ini bisa membuat Anda selalu mengikuti apa yang dikatakan atau dilakukan orang-orang itu.
Bila Anda ingin mencintai diri sendiri, maka Anda perlu menjauh dari orang-orang yang toxic. Jangan takut untuk melakukannya karena yang terpenting adalah kenyamanan dan kebahagiaan diri Anda.
Sebagian orang meragukan dirinya sendiri untuk membuat keputusan dan melakukan apa yang benar. Padahal di dalam hati, kita tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Ingat bahwa Anda lebih mengenal diri Anda sendiri ketimbang orang lain. Cintailah diri Anda sendiri dengan mempercayai keputusan yang Anda buat. Anda harus percaya jika diri Anda mampu membuat keputusan yang baik untuk diri sendiri.
Baca Juga
Mungkin tidak semua orang dapat dengan mudah mencintai dirinya sendiri. Akan tetapi, Anda tetap bisa mencobanya meskipun perlahan-lahan, demi kehidupan yang lebih bahagia dan pribadi yang lebih baik lagi.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Thanatophobia adalah rasa cemas dan takut yang berlebih pada kematian atau proses kematian. Fobia ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.
5 Jan 2023
Sejak berabad silam, belum ada bukti ilmiah bahwa seseorang bisa mengalami out of body experience atau pengalaman bagaikan meninggalkan tubuh sendiri. Bisa jadi, ini berhubungan dengan kondisi medis sebut saja gangguan identitas disosiatif seperti kepribadian ganda atau epilepsi.
26 Apr 2023
Menjadi seorang ibu muda tentunya penuh dengan berbagai pengalaman baru, serta tantangan. Menyaring informasi dan ingin selalu sempurna, menjadi dua tantangan besar ibu muda, menurut psikolog.
5 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved