Tidak hanya orang dewasa, HIV juga bisa menular ke anak. Oleh karena itu, orang tua perlu tahu cara mencegah penularan HIV pada anak agar bisa diantisipasi sejak dini. Gejala dari HIV juga perlu diwaspadai jika anak terlahir dari orang tua yang terinfeksi HIV dan tidak mendapatkan pengobatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
20 Apr 2023
Ibu penderita HIV berpotensi menularkan HIV ke anak
Table of Content
HIV dapat ditularkan pada wanita yang terinfeksi HIV ke anak selama masa kehamilan, persalinan dan menyusui. Penularan HIV dari ibu ke anak, disebut sebagai “penularan vertikal”, risiko terbesar adalah saat melahirkan bayi dari ibu dengan status HIV positif.
Advertisement
Tanpa pengobatan yang tepat, jika seorang ibu hamil terinfeksi HIV, maka kemungkinan virus tersebut menular ke anaknya adalah 15% hingga 45% dan pengobatan antiretroviral (ARV) atau intervensi lain mampu mengurangi risiko hingga di bawah 5%.
Sejak WHO mengeluarkan pedoman yang direvisi pada 2006, bukti baru yang penting telah muncul mengenai penggunaan profilaksis antiretroviral (ARV). Langkah tersebut ditunjukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak atau Prevention of mother-to-child transmission (PMTCT) dan praktik pemberian makanan yang aman untuk bayi yang terpajan HIV. Berikut cara pencegahan penularan HIV ke anak:
Rekomendasi utama dari pedoman terbaru tentang obat ARV untuk perawatan wanita hamil dan pencegahan HIV ke anak menurut WHO sebagai berikut:
Selain pencegahannya, Anda juga perlu mengenai gejala-gejala HIV ke anak. HIV pada anak memang cukup sulit terdeteksi karena gejala yang muncul mirip dengan infeksi virus biasa. Terdapat beberapa gejala yang dapat dicurigai sebagai gejala HIV ke anak:
Baca Juga
Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV. Namun, HIV sangat mungkin ditangani secara efektif, supaya gejalanya tidak semakin parah. Pengobatan HIV pada anak sama seperti orang dewasa, yakni dengan terapi antiretroviral. Jenis pengobatan ini membantu pasien supaya virus tidak semakin berkembang di dalam tubuh. Perawatan anak dengan HIV tentu memerlukan beberapa pertimbangan khusus.
Faktor usia dan pertumbuhannya harus diperhatikan, supaya pengobatan antiretroviral berjalan baik. Penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu membuktikan, terapi antiretroviral yang dilakukan semenjak bayi pengidap HIV lahir, bisa memperpanjang masa hidup bayi, mengurangi risiko penyakit serius, dan mencegah berkembangnya HIV menjadi AIDS. Tanpa pengobatan antiretroviral, kebanyakan bayi dengan HIV tidak bisa bertahan hidup sampai usia 1 tahun. Maka dari itu, pengobatan sedini mungkin wajib dilakukan.
Advertisement
Ditulis oleh Dessy Diniyanti
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab beser sering terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi cairan. Sulit menahan kencing juga bisa terjadi akibat diabetes.
30 Nov 2022
Amyloidosis terjadi ketika protein abnormal berupa amiloid mengalami penumpukan di organ dan jaringan tubuh. Akibatnya, fungsi hingga bentuk organ yang diserang bisa berubah. Jika tidak ditangani, ada kemungkinan terjadi gagal organ tubuh.
10 Agt 2020
Anda mungkin masih tidak familiar dengan jenis pengobatan terapi hiperbarik. Ternyata, banyak sekali kondisi medis yang dapat disembuhkan oleh terapi hiperbarik. Apa saja manfaat dan efek sampingnya?
13 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved