Keluarnya lendir dari vagina termasuk hal normal. Ini merupakan cara mencegah keputihan yang otomatis dilakukan oleh organ kewanitaan Anda. Tapi Anda juga bisa menerapkan langkah agar vagina tetap sehat.
2.84
(25)
15 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Keputihan abnormal bisa saja disertai darah
Keputihan adalah gangguan kesehatan yang cukup sering dikeluhkan oleh para wanita. Cara mencegah keputihan yang utama bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan vagina.
Advertisement
Pada dasarnya, vagina punya cara sendiri untuk menjaga kebersihannya, yaitu dengan memproduksi lendir guna membuang sel-sel mati dari dalam vagina dan mengalirkannya keluar vagina. Namun bentuk cairan ini sebaiknya tetap harus Anda waspadai.
Keluarnya cairan lendiri dari dalam vagina setiap hari sebetulnya termasuk normal dan sehat. Proses ini adalah cara vagina menjaga kebersihan sekaligus sebagai cara mencegah keputihan yang tidak normal.
Cairan lendir yang keluar dari vagina nomalnya berwarna bening atau putih susu, dan tidak berbau busuk. Warna dan konsistensi lendir ini bisa berubah-ubah, sesuai dengan siklus bulanan (misalnya, saat ovulasi dan HYPERLINK "https://www.sehatq.com/artikel/mengenali-keputihan-sebelum-kehamilan" sedang hamil atau menyusui).
Namun kaum hawa sebaiknya memang memperhatikan bentuk lendir yang keluar dari vaginanya. Dengan ini, jenis cairan yang tak normal bisa segera diketahui.
Bentuk cairan yang bisa dianggap tidak normal bisa berupa:
Apabila Anda mengalami keputihan tidak normal di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Dengan ini, penyebabnya bisa diketahui agar penanganannya dilakukan dengan tepat.
Perhatikan pula ada tidaknya luka, bintil, atau gatal pada area kewanitaan. Pasalnya, gejala-gejala ini bisa menandakan penyakit menular seksual.
Anda juga bisa menerapkan berbagai cara mencegah keputihan tidak normal supaya organ kewanitaan tetap sehat, sehingga Anda pun nyaman beraktivitas.
Terdapat beragam hal yang bisa Anda praktikkan sebagai cara mencegah keputihan. Apa sajakah itu?
Usahakan selalu menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan yang lembut dan menyerap keringat. Contohnya, bahan katun.
Bahan katun mudah mengalirkan udara, sehingga vagina tidak kepanasan, tidak lembap, dan cepat kering jika kondisinya lembap.
Seka vagina dari arah depan ke belakang setiap kali selesai buang air kecil maupun besar. Arah sebaliknya bisa menyebabkan bakteri dari anus berpindah ke vagina, sehingga menimbulkan infeksi dan keputihan.
Hindari menggunakan produk-produk yang berpotensi menimbulkan iritasi pada vagina. Misalnya, produk pembersih vagina, sabun dengan parfum yang menyengat, serta bedak atau losion vagina.
Produk deterjen atau pewangi pakaian juga perlu diperhatikan. Bila Anda mengalami keputihan abnormal setelah memakai merek deterjen atau pewangi pakaian tertentu, hentikanlah penggunaannya.
Baca Juga
Jangan sering-sering menggunakan pakaian yagn terlalu ketat, termasuk celana dalam, celana pendek, dan panjang, jins, stoking, hingga baju renang. Khususnya untuk jangka waktu yang lama.
Hindari menggaruk-garuk vagina maupun selangkangan jika terasa gatal. Kebiasaan ini bisa menimbulkan iritasi dan luka. Jika mengalami infeksi, keputihan tak normal pun bisa timbul.
Hindari penggunaan pelumas vagina dengan bahan dasar minyak atau petroleum jelly. Pasalnya, bahan-bahan ini bisa memicu kondisi lembap, yang dapat menjadi ladang tumbuhnya bakteri di vagina.
Douching adalah cara membasuh vagina dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina. Proses ini bukan membersihkan, tapi malah dapat mengganggu keseimbangan jumlah bakteri baik di vagina.
Bila keseimbangan bakteri terganggu, jamur-jamur bisa berkembang dengan bebas pada organ kemaluan dan di sekitarnya. Akibatnya, iritasi dan keputihan akibat infeksi jamur pada vagina pun berkembang.
Gunakan kondom saat berhubungan intim dengan pasangan baru atau jika memiliki lebih dari satu pasangan seks. Dengan ini, akan akan terhindar dari penyakit menular seksual. Apa hubungannya dengan keputihan?
Penyakit menular seksual tertentu juga bisa ditandai dengan keputihan yang abnormal. Contohnya, trikomoniasis, klamidia, dan gonore.
Dengan menerapkan cara-cara mencegah keputihan tersebut, Anda niscaya akan terbebas dari lendir vagina yang mengganggu. Namun bila telah mengalami keputihan yang tidak normal, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar diagnosis dan penanganan yang tepat bisa dilakukan.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Secara alami, bau vagina bisa terus berubah bahkan dalam hitungan jam. Namun jangan berharap aroma vagina seharum bunga seperti yang ditawarkan iklan pembersih kewanitaan.
Candida albicans adalah jamur penyebab infeksi di berbagai bagian tubuh, seperti rongga mulut, kulit, hingga vagina. Infeksi ini biasa disebut sebagai candidiasis dan menyebabkan rasa nyeri dan gatal pada penderitanya.
Ciri-ciri bakteri vagina adalah keputihan disertai bau amis dan panas saat buang air kecil. Antibiotik yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengobatinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved