Artikel Bersponsor
PenyakitInfeksi cacing usus menyebabkan seseorang kehilangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Cara mencegah cacingan adalah dengan rajin mencuci tangan, tidak mengonsumsi daging dan ikan mentah, serta rutin minum obat cacing 6 bulan sekali.
2023-03-22 12:20:56
Anak-anak rentan mengalami cacingan karena bermain di lumpur atau pasir
Mendengar kata ‘cacingan’, Anda mungkin mengira bahwa kondisi ini hanya bisa dialami anak-anak saja. Padahal, orang dewasa juga dapat mengalami cacingan tanpa disadari. Seseorang dapat mengalami cacingan selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala yang signifikan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara mencegah cacingan.
Advertisement
Secara umum, cacingan dapat menimbulkan gejala seperti sakit perut, diare, mual, muntah, perut kembung, kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, perut nyeri saat ditekan, hingga menyebabkan anemia.
Cacingan yang tidak ditangani dapat menimbulkan disentri atau diare yang disertai darah dan lendir pada feses. Selain itu, cacingan dapat menyebabkan ruam dan gatal di sekitar dubur.
Anak-anak merupakan kelompok yang rentan mengalami cacingan karena mereka sering bermain pasir, tanah, atau lumpur. Sementara, orang dewasa yang sistem imunnya lemah berisiko mengalami cacingan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sepuluh persen orang-orang di negara berkembang terinfeksi cacing usus karena tingkat sanitasi yang rendah serta air minum yang terkontaminasi.
Menjaga kebersihan merupakan salah satu cara mencegah cacingan. Berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan dan terapkan dalam keluarga:
Anda dan keluarga mungkin sudah menjalani pola hidup yang sehat dan bersih. Namun, kadang masih ada risiko terpapar infeksi cacing usus. Untuk itu, Anda dan keluarga tetap perlu mengonsumsi obat cacing secara rutin.
Anda bisa memilih Konvermex sebagai obat cacing keluarga. Konvermex mengandung bahan aktif Pyrantel Pamoate yang dapat melumpuhkan dan menghancurkan cacing di usus sehingga mudah dikeluarkan bersama feses tanpa membutuhkan obat pencahar.
Konvermex dapat membantu mengatasi cacingan yang disebabkan oleh infeksi parasit pada usus seperti:
Bila Anda melihat si Kecil sibuk menggaruk anusnya terutama pada malam hari, kemungkinan besar ia mengalami infeksi cacing kremi. Kondisi ini menyebabkan anak tidak nyaman dan bahkan mengganggu tidurnya.
Infeksi cacing kremi biasanya terjadi pada anak yang tidak sengaja menelan atau menghirup telur cacing kremi yang berukuran mikroskopis alias sangat kecil. Telur tersebut bisa ditemukan pada tangan yang kotor maupun permukaan benda yang terkontaminasi seperti mainan, seprai, handuk, pakaian, dan perlengkapan mandi.
Mengonsumsi Konvermex yang mengandung Pyrantel Pamoate dapat membantu mengatasi cacing kremi.
Infeksi cacing gelang rentan dialami oleh mereka yang tinggal di area padat penduduk yang minim akses air bersih dan sanitasinya buruk.
Anda bisa terinfeksi cacing gelang saat tangan yang kotor tanpa sengaja menyentuh area mulut yang mengakibatkan telur cacing masuk ke pencernaan dan atau mengonsumsi bahan makanan dari tanah yang terkontaminasi cacing.
Infeksi cacing gelang yang tidak diatasi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, bahkan komplikasi kesehatan. Untuk itu, Anda perlu mencegahnya dengan rutin minum Konvermex setiap enam bulan untuk memastikan usus Anda terbebas dari telur cacing.
Memiliki binatang peliharaan di rumah seperti anjing atau kucing dapat membuat Anda rentan terinfeksi cacing tambang. Selain itu, jika Anda atau si Kecil tidak menggunakan alas kaki saat keluar rumah, maka risiko cacing tambang masuk ke tubuh akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena larva cacing tambang dapat masuk menembus kulit.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta rutin mengonsumsi Konvermex dapat membantu Anda sekeluarga terhindar dari infeksi cacing tambang.
Parasit Trichostrongylus memiliki beragam jenis dan paling banyak menyerang hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Namun, jenis T. colubriformis dan T. orientalis dilaporkan juga dapat menginfeksi manusia.
Cara mencegah cacingan yang disebabkan kedua jenis parasit ini adalah dengan mencuci bersih sayuran dan buah-buahan yang akan dimakan mentah. Selain itu, rutin mengonsumsi Konvermex dapat menjadi cara pencegahan cacingan yang efektif.
Konvermex hadir dalam bentuk sirup, kaplet, maupun tablet untuk dewasa dan anak-anak. Konvermex 250 untuk dewasa tersedia dalam bentuk sirup rasa vanilla latte dan kaplet. Sementara Konvermex 125 untuk anak tersedia dalam bentuk sirup rasa jeruk dan tablet.
Orang dewasa maupun anak-anak disarankan untuk mengonsumsi Konvermex setiap 6 bulan sekali untuk melindungi seluruh keluarga dari risiko cacingan.
Waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat cacing adalah sebelum memasuki bulan Ramadan. Infeksi cacing usus dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan, lemas, dan lesu.
Kondisi ini terjadi karena cacing dalam usus menyerap nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh. Cacingan tentu saja dapat mengganggu kenyamanan Anda dalam beraktivitas, terutama selama bulan puasa.
Saat berpuasa, asupan nutrisi dan cairan tubuh berkurang. Kekurangan nutrisi akan semakin parah apabila Anda menderita cacingan. Tubuh akan semakin lemas dan rasa lapar menjadi sulit dikendalikan.
Belum lagi saat bulan puasa, Anda dan keluarga ingin membeli takjil atau hidangan berbuka yang dijual di pinggir jalan. Makanan dan minuman tersebut rentan terkontaminasi telur cacing.
Oleh sebab itu, mengonsumsi obat cacing sebelum memasuki bulan Ramadan menjadi ikhtiar untuk hidup sehat agar ibadah puasa bisa berjalan lancar.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa jenis obat cacing anak adalah ivermectin, albendazole, atau mebendazole. Cara pemberiannya tidak boleh sembarangan karena harus mementingkan keamanan anak.
Kebersihan lingkungan dan diri adalah dasar dari pencegahan hookworm infection atau infeksi cacing tambang. Bagaimana cara pencegahannya?
Cacing gelang alias cacing perut bisa tumbuh hingga 30 cm. Cacing ini bisa menyebabkan infeksi, menyumbat usus dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved