Cara mencegah banjir di antaranya adalah membuang sampah pada tempatnya, menanam lebih banyak pohon di sekitar rumah, rutin membersihkan selokan, hingga menambah lahan penyerapan air.
31 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cara mencegah banjir paling sederhana adalah tidak buang sampah sembarangan
Table of Content
Setiap musim hujan tiba, beberapa wilayah di Indonesia menjadi langganan banjir. Tak hanya itu, saat ini juga banyak daerah baru yang tertimpa musibah tersebut. Oleh karena itu, kita perlu segera melakukan cara mencegah banjir agar bisa terhindar dari berbagai kerugian yang disebabkannya.
Advertisement
Untuk mencegah banjir secara utuh, tentu diperlukan upaya dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga perseorangan. Dalam keseharian, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai usaha untuk mencegah banjir, antara lain:
Banjir bisa terjadi karena faktor alam dan faktor kelalaian manusia. Faktor yang pertama akan sulit kita cegah. Namun faktor yang kedua, dapat dihindari selama lebih banyak orang melakukan cara mencegah banjir secara rutin.
Berikut ini penjelasan mengenai cara mencegah banjir yang dapat Anda lakukan.
Sudah ribuan kali imbauan untuk tidak buang sampah sembarangan digaungkan. Namun nyatanya, perilaku buruk tersebut masih saja banyak dilakukan. Padahal, ini bisa jadi biang kerok banjir, diare, demam berdarah, hingga berbagai penyakit lainnya.
Membuah sampah sembarangan di berbagai lokasi, mulai dari selokan, sungai, hingga laut, selalu berisiko menimbulkan banjir.
Sampah yang dibuang ke atas jalanan aspal pun bisa dengan mudah berpindah tempat ke saluran air karena angin maupun dorongan benda lain.
Meski Anda merasa yang dibuang hanyalah sampah kecil, tapi jika sampah kecil itu menumpuk dari ratusan atau bahkan ribuan orang melakukan hal yang sama, maka tetap saja hal tersebut bisa menyumbat saluran dan proses penyerapan air hujan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu membuang sampah pada tempatnya. Jika pada saat itu tidak tersedia tempat sampah, maka simpan terlebih dahulu benda yang ingin dibuang di tas dan buanglah ketika sudah menemukan tempat sampah.
Menanam pohon atau tanaman lainnya di lingkungan sekitar rumah, bisa membantu mencegah banjir dalam skala kecil. Alasan tanaman penting untuk proses penyerapan air adalah karena akarnya.
Akar tanaman bisa menjadi “selang” alami yang mengalirkan air hujan dari langit untuk masuk ke dalam tanah dan tersimpan sebagai cadangan air tanah.
Tanpa akar tanaman, air hujan yang turun tidak akan bisa menyerap ke tanah dengan sempurna, sehingga menyebabkan penumpukan atau genangan di atas permukaan tanah.
Selain menanam pohon, Anda juga perlu membuat saluran air yang baik di sekitar rumah, agar air hujan yang turun tidak menumpuk di atas permukaan tanah atau aspal di sekitar rumah.
Untuk Anda yang tinggal di daerah banjir, selain berusaha untuk menambah tinggi garasi rumah agar air banjir tidak mudah masuk, coba kaji kembali saluran air di sekitar. Jika kurang baik, segera perbaiki agar air hujan bisa mengalir dengan baik.
Untuk Anda yang memiliki pekarangan atau halaman rumah, usahakan untuk tidak menutup semuanya dengan beton atau aspal.
Jika tidak memungkinkan untuk menjadikannya sepenuhnya tanah, gunakanlah paving sehingga masih ada lahan untuk penyerapan air.
Lakukan kerja bakti rutin setiap dua minggu sekali atau setiap bulan di lingkungan rumah untuk membersihkan selokan. Selain bisa mencegah banjir, kegiatan ini juga akan mencegah selokan menjadi sarang nyamuk dan tikus penyebab penyakit.
Jika di lingkungan sekitar rumah masih terdapat kebun atau hutan yang rindang, pastikan untuk tidak melakukan penebangan secara liar. Pohon sangat dibutuhkan untuk proses penyerapan air hujan.
Semakin banyak pohon yang ditebang, maka risiko terjadinya banjir pun akan bertambah tinggi. Tentu, praktik serupa juga perlu diterapkan oleh perusahaan-perusahaan, dalam skala yang lebih besar.
Membangun rumah di tepi sungai memiliki banyak risiko sekaligus bisa merusak lingkungan karena sampah rumah tangga jadi jauh lebih mudah hanyut di sungai.
Selain itu, lingkungan yang biasanya terlalu padat tersebut bisa menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit yang bersumber dari sanitasi yang buruk.
Baca Juga
Cara mencegah banjir di atas merupakan langkah kecil. Namun jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak positif untuk mengurangi risiko banjir, setidaknya di lingkungan sekitar rumah.
Banjir tidak hanya akan menyebabkan kerugian materi, tapi juga dapat menjadi sumber terjadinya berbagai penyakit berbahaya.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak soal penyakit yang bisa muncul akibat banjir ataupun ingin berkonsultasi mengenai cara menjaga kesehatan di tengah kondisi banjir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD ternyata lebih rentan terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan efek penuaan memberikan dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh lansia. Selain itu, diabetes juga mempermudah lansia terkena DBD.
Banjir Jakarta dan di kota-kota besar lainnya menyebabkan tubuh rentan terjadinya berbagai penyakit akibat sanitasi yang buruk. Salah satunya adalah kolera yang disebabkan oleh bakteri pada air dan makanan yang terkontaminasi. Ada beberapa penyakit lainnya yang dapat menyerang saat banjir, apa saja?
Limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi 3, yakni limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Bagaimana cara mengelolanya agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved