Artikel Bersponsor
Hidup SehatCara membuat disinfektan sendiri di rumah tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan bahan utama produk pembersih rumah tangga yang mengandung natrium hipoklorit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Sep 2020
Pastikan menggunakan sarung tangan saat menyemprotkan cairan disinfektan
Table of Content
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19 yang kini tengah mewabah di Indonesia. Misalnya, dengan menjaga daya tahan tubuh serta kebersihan diri dan lingkungan.
Advertisement
Selain mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, ternyata penggunaan disinfektan juga diperlukan. Hal ini bertujuan untuk membunuh berbagai jenis virus dan bakteri di sekitar kita, termasuk coronavirus.
Namun, daripada terburu-buru membeli ke supermarket, tak ada salahnya untuk membuat cairan disinfektan sendiri di rumah dari cairan pemutih pakaian.
Lantas, bagaimana cara membuat disinfektan rumahan yang aman dan mudah? Simak penjelasannya berikut ini.
Disinfektan adalah cairan pembersih yang umumnya dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, atau alkohol.
Kandungan tersebut yang bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda mati.
Disinfektan biasanya digunakan untuk membersihkan permukaan benda-benda yang paling sering disentuh orang banyak. Contohnya, gagang pintu, meja, kursi, keran wastafel, lemari, dan lain-lain.
Disinfektan juga mengandung konsentrasi biosida yang tinggi. Maka dari itu, disinfektan lebih efektif dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati apa pun, yang menjadi perantara paparan infeksi virus atau bakteri berbahaya bila dihirup atau disentuh manusia.
Untuk membuat cairan disinfektan sendiri di rumah, sebenarnya Anda bisa membeli bahan disinfektan utama yang merupakan produk pembersih rumah tangga.
Jenis disinfektan yang direkomendasikan adalah cairan pemutih pakaian yang mengandung natrium hipoklorit atau cairan pembersih karbol yang mengandung benzalkonium klorida.
Kedua produk rumah tangga tersebut dianggap ampuh dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme spektrum luas.
Namun, sebelum menggunakannya, perlu diketahui bahwa cairan pemutih pakaian bersifat kaustik, artinya dapat menimbulkan iritasi dan kerusakan pada kulit.
Selain itu, penggunaan cairan pemutih pakaian yang salah juga dapat menimbulkan uap yang berisiko mematikan.
Karenanya, penting untuk mencampurkan cairan pemutih pakaian dengan air terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Jangan pula mencampurkannya dengan bahan kimia lain karena dapat membahayakan diri Anda.
Berikut adalah cara membuat disinfektan rumahan dengan cairan pemutih pakaian untuk hasil akhir cairan disinfektan sebanyak 1 liter:
Alat yang diperlukan:
Bahan yang dibutuhkan:
Yang harus diperhatikan:
Contoh perhitungan dalam artikel ini adalah menggunakan cairan pemutih pakaian dengan kadar 5% untuk kemudian diencerkan hingga kadarnya mencapai 0.05%.
Untuk mencapai kadar 0.05% sebagai produk akhir maka dilakukan perbandingan 1:100. Misalnya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air.
Di pasaran, cairan pemutih pakaian tersedia dengan kadar dari 2,5-5%. Jadi, pastikan untuk selalu menghitung perbandingannya dengan benar agar konsentrasi produk akhir tetap mencapai 0.05% agar didapat perbandingan 1:100.
Cara membuat dan menggunakannya:
Pastikan Anda melakukan langkah-langkah di atas di ruangan dengan ventilasi yang baik atau idealnya dengan ruangan berjendela terbuka.
Pasalnya, penggunaan cairan pemutih pakaian dengan tingkat konsentrasi yang tinggi bisa saja mengeluarkan uap beracun sehingga tidak boleh digunakan di ruangan yang kecil dan tertutup.
Jangan lupa untuk menggunakan pakaian dan sepatu yang tidak terlalu bagus. Ini karena bila tak sengaja terkena cipratan atau tumpahan cairan pemutih pakaian, pakaian dan sepatu tidak sayang untuk dibuang.
Jika ada cairan pemutih pakaian yang menyentuh bagian kulit Anda, segera lap dengan kain lembap.
Selain membuat cairan disinfektan dari cairan pemutih pakaian yang diencerkan, Anda bisa menggunakan cairan pembersih lantai, cairan yang mengandung setidaknya alkohol 70%, atau cairan disinfektan yang sudah terdaftar dalam Environmental Protection Agency (EPA)
Cairan tersebut diharapkan efektif untuk mencegah virus corona baru atau COVID-19 karena mengandung zat aktif quaternary ammonium, hidrogen peroksida, dan peroxyacetic acid.
Anda bisa menemukan berbagai cairan disinfektan dengan kandungan tersebut di pasaran.
Berikut adalah cara menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan benda di sekitar Anda:
Cairan disinfektan sebaiknya digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang keras.
Jadi, penggunaannya tidak disarankan untuk membersihkan permukaan benda yang lunak atau terbuat dari kain karena bahan tersebut dapat menyerap cairan disinfektan.
Gunakan cairan pembersih khusus guna membersihkan benda dengan permukaan lunak, seperti lantai berkarpet, sofa, permadani, dan tirai.
Pastikan untuk menjauhkan penggunaan dan penyimpanan cairan disinfektan dari jangkauan anak-anak, ya.
Anda dapat membersihkan benda-benda di sekitar Anda yang sering disentuh secara berkala.
Apabila Anda mengetahui cara membuat disinfektan rumahan dari cairan pemutih pakaian dan menggunakannya dengan benar maka dapat membunuh mikroorganisme berbahaya yang dapat memicu infeksi penyakit.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Menjaga daya tahan tubuh merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan di masa pandemi. Tips agar sistem imunitas tetap terjaga antara lain dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan konsumsi suplemen.
29 Apr 2021
Tips aman belanja di supermarket selama corona perlu Anda ketahui untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona yang mungkin saja hadir di sekitaran Anda.
2 Apr 2020
Asam nukleat dikenal tak terpisahkan dari DNA dan RNA yang selalu hadir dalam sel tubuh. Ternyata, senyawa ini memiliki potensi dalam penanggulangan wabah Covid-19.
7 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved