Jenis keputihan terbagi menjadi dua, yakni keputihan normal dan tidak normal. Selain dari warna keputihan, keputihan tidak normal juga bisa ditandai dari aroma, tekstur, dan sakit yang dirasakan.
2023-03-29 12:05:25
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Keputihan bisa mengindikasikan kondisi normal dan tidak normal
Table of Content
Keputihan adalah cairan atau lendir vagina yang dihasilkan di luar masa haid. Keluarnya cairan ini merupakan kondisi normal yang dapat dialami semua wanita. Keputihan berfungsi melembapkan dan membersihkan vagina sekaligus melindunginya dari infeksi.
Advertisement
Keputihan bisa memiliki tekstur atau warna berbeda. Kondisi ini umumnya tidak mengkhawatirkan. Akan tetapi, ada beberapa jenis keputihan patut diwaspadai karena bisa menandakan adanya infeksi atau peradangan.
Berikut adalah sejumlah perbedaan jenis keputihan normal dan keputihan abnormal atau berbahaya yang menjadi gejala penyakit tertentu.
Jenis keputihan normal biasanya tidak berbau tajam dan memiliki warna putih atau bening. Teksturnya tebal, lengket (berlendir), licin, dan basah. Banyaknya volume keputihan bisa bervariasi.
Biasanya keputihan menjadi lebih deras saat masa kehamilan atau menggunakan alat kontrasepsi. Cairan keputihan juga bisa keluar lebih banyak pada masa ovulasi dan ketika Anda aktif secara seksual.
Ada beberapa jenis keputihan abnormal yang harus diwaspadai. Jenis keputihan tidak normal biasanya menandakan adanya infeksi atau peradangan di area kewanitaan. Berikut adalah sejumlah karakteristik dari keputihan yang tidak normal.
Jenis keputihan berbau amis biasanya merupakan gejala keputihan karena infeksi vaginosis bakterialis. Infeksi ini bukan merupakan jenis penyakit menular seksual (PMS). Namun, wanita yang terjangkit vaginosis bakterialis memiliki risiko lebih tinggi terkena PMS, misalnya klamidia.
Aroma tidak sedap akibat vaginosis bakterialis biasanya tercium lebih kuat setelah melakukan hubungan seksual. Selain itu, warna keputihan juga dapat berubah warna menjadi putih keabuan, lebih tipis, dan lebih cair. Keputihan jenis ini juga tidak disertai rasa nyeri dan gatal. Meski demikian, sekitar 50 persen wanita yang terinfeksi masalah ini tidak memiliki gejala.
Jenis keputihan yang tebal, putih, dan menggumpal dapat menandakan adanya infeksi jamur. Kondisi ini biasanya tidak memiliki aroma menyengat, tapi dapat menimbulkan gatal dan iritasi di area vagina. Selain itu, penderitanya juga dapat merasa nyeri dan perih hingga nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Jenis keputihan berwarna putih hingga keabuan, kuning, atau kehijauan dapat menandakan adanya infeksi parasit trikomoniasis vaginalis. Trikomoniasis termasuk penyakit menular seksual dan bisa berkembang tanpa adanya gejala.
Gejala trikomoniasis sering kali memiliki kemiripan dengan penyakit menular seksual lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.
Gejala lain yang mungkin muncul pada jenis keputihan akibat infeksi trikomoniasis adalah:
Keputihan yang diiringi nyeri di area panggul atau perdarahan, dapat mengindikasikan adanya infeksi klamidia atau penyakit gonore (kencing nanah). Klamidia dan gonore merupakan infeksi menular seksual akibat bakteri.
Kedua penyakit ini dapat menimbulkan gejala keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbau tidak sedap, sakit saat buang air kecil, dan pendarahan di luar masa haid atau setelah berhubungan seksual.
Jenis keputihan yang disertai adanya luka lepuh dan rasa nyeri, dapat menandakan gejala herpes genital. Herpes genital adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan salah satu jenis PMS. Gejala lain dari herpes genital adalah:
Keputihan normal merupakan kondisi wajar yang tidak bisa dicegah dan tidak mengganggu kesehatan. Sementara itu, jenis keputihan abnormal karena infeksi harus ditangani oleh dokter sesuai dengan penyebabnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan area vagina dan mencegah terjadinya keputihan karena infeksi.
Baca Juga
Jika kondisi-kondisi di bawah ini terjadi pada Anda, segera periksakan diri ke dokter:
Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar keputihan, Anda bisa bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab pembesaran prostat jinak yang utama adalah pertambahan usia. Namun, hipertrofi prostat ini juga bisa dipicu oleh gaya hidup tak sehat.
Ada kalanya laki-laki bisa mengalami keluar air mani tanpa sebab, bahkan mendadak. Entah itu kala tidur, setelah buang air kecil, atau bahkan ketika mengalami cedera tertentu. Air mani adalah cairan yang membawa sperma dan tetap bisa keluar dari penis meski tidak ada ejakulasi yang terjadi. Penyebabnya bisa karena mimpi basah hingga cairan yanng masih tertinggal di saluran kencing.
Selain menjadi salah satu bumbu masakan favorit, manfaat kunyit untuk kesehatan rahim pun beragam. Rempah cerah ini dapat membantu dalam meningkatkan kesuburan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved