Peer pressure adalah tekanan atau pengaruh yang diberikan oleh orang-orang di sekitar anak. Terdapat berbagai macam jenisnya, mulai dari spoken peer pressure, unspoken peer pressure, hingga direct peer pressure.
5
(1)
10 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bentengi anak dari peer pressure negatif agar tidak terjerumus ke pergaulan yang menyesatkan.
Table of Content
Peer pressure atau tekanan dari teman sebaya dapat terjadi di sekolah atau lingkungan bermain anak. Terkadang, tekanan ini dapat menggoda anak untuk melakukan hal-hal negatif, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, mencoba narkoba, atau terlibat dalam tindakan bullying (perundungan).
Advertisement
Anda perlu memahami bahwa menolak peer pressure dapat terasa sulit karena anak langsung berhadapan dengan sekelompok teman yang mengajaknya untuk berperilaku buruk. Maka dari itu, bantulah mereka untuk menolak peer pressure negatif dengan berbagai cara berikut.
Peer pressure adalah tekanan atau pengaruh yang diberikan oleh orang-orang di sekitar anak.
Tidak hanya itu, arti peer pressure juga dapat menggambarkan pengaruh pada seseorang agar dirinya dapat diterima dalam kelompok tertentu.
Meski demikian, tidak selama tekanan ini sifatnya negatif. Ada kalanya, teman-teman di sekeliling anak memberikan tekanan atau pengaruh yang positif.
Sebaliknya, peer pressure yang negatif bisa menjerumuskan anak untuk melakukan sesuatu agar dirinya dapat diterima.
Dikutip dari situs Choosing Therapy, terdapat enam jenis peer pressure yang perlu dipahami oleh orangtua.
Spoken peer pressure artinya pengaruh yang melibatkan satu individu atau kelompok yang meminta individu lain untuk berpartisipasi dalam melakukan sebuah perilaku.
Jenis peer pressure ini dapat memberikan dampak yang lebih kuat jika dilakukan oleh sebuah kelompok.
Arti unspoken peer pressure (tak diucapkan) adalah jenis tekanan yang membuat seseorang terpapar terhadap perilaku, tren, atau pilihan orang lain. Pengaruh ini membuat anak merasa tertekan untuk menyesuaikan dirinya.
Direct peer pressure adalah tekanan teman sebaya secara langsung. Jenis peer pressure ini berbasis perilaku dan dapat diucapkan atau tidak diucapkan.
Jenis peer pressure ini dapat memiliki dampak yang kuat karena anak bisa merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena mendapatkan tekanan langsung dari teman sebayanya.
Tipe peer pressure yang satu ini dianggap tidak sefrontal jenis sebelumnya. Namun, jenis peer pressure ini dapat memvalidasi perilaku atau aktivitas yang ingin anak coba, tapi belum pernah dilakukan sebelumnya.
Indirect peer pressure atau tekanan teman sebaya secara tidak langsung ini bisa terjadi meskipun tidak diucapkan, dan mampu mempengaruhi perasaan anak tentang dirinya sendiri.
Peer pressure positif adalah tekanan dari teman yang dapat membawa pengaruh baik pada anak. Contohnya dapat berupa:
Peer pressure negatif adalah tekanan dari teman-teman untuk melakukan hal-hal yang buruk, seperti:
Penting bagi orangtua untuk memahami ciri-ciri dari peer pressure
Baca Juga
Untuk bisa berbaur dan merasa diterima oleh lingkungannya, terkadang anak-anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-temannya, meskipun itu hal yang buruk. Sebagai orangtua, Anda memiliki peran penting untuk mencegah social pressure negatif ini.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu mencegah pengaruh peer pressure negatif pada anak.
Mengajari anak untuk membedakan mana yang baik dan buruk adalah langkah pertama yang bisa Anda untuk mencegah anak terjerumus dalam peer pressure negatif.
Sebab, tidak selamanya tekanan tersebut buruk. Dengan memahami mana yang baik dan buruk, anak akan belajar untuk bisa menghindar dari peer pressure negatif dan mendekatkan diri dengan yang positif.
Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, bentuk peer pressure yang positif meliputi ajakan dari teman untuk ikut ekstrakurikuler atau rajin belajar di kelas.
Jangankan anak-anak, terkadang kita sebagai orang dewasa kadang merasa kesulitan untuk menolak dan mengatakan 'tidak' jika ada sekelompok orang yang mengajak melakukan sesuatu, terutama ajakan dari teman baik.
Jika memang ajakan dari teman-temannya bersifat negatif, ajarkan anak untuk berani menolak dan mengucapkan 'tidak'. Dengan keberanian ini, mereka bisa terhindar dari pengaruh buruk teman-temannya.
Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung memiliki kemampuan untuk menolak tekanan dan pengaruh buruk dari teman-temannya.
Orangtua bisa membantu anak-anak untuk membangun rasa percaya diri dengan menyemangati mereka untuk melakukan hal-hal yang bisa membawa kesuksesan ke dalam hidupnya. Bantu anak untuk terus berusaha meskipun sulit.
Selain itu, Anda bisa menjadi panutan yang baik dengan bersikap percaya diri di depan anak. Jangan lupa juga untuk memuji usaha anak guna meningkatkan kepercayaan dirinya.
Menjaga komunikasi dengan anak adalah langkah penting yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah peer pressure negatif.
Saat komunikasi dengan anak terjalin dengan baik, mereka akan lebih nyaman untuk berbicara secara terbuka kepada orangtuanya.
Dengan begitu, ia bisa bercerita jika ada tekanan atau pengaruh buruk dari teman di sekolah atau lingkungan bermainnya.
Jika mereka berani berbicara mengenai masalah ini, Anda akan lebih mudah untuk membantunya.
Peer pressure yang negatif memang harus ditolak dengan tegas oleh anak-anak. Namun, anak-anak juga harus diajari cara menolak dengan sopan.
Jangan sampai mereka menolak dengan cara yang kasar sehingga malah menciptakan permusuhan.
Dengan menolak peer pressure, mungkin anak-anak akan merasa takut dianggap berbeda oleh temannya. Ingatkan pada mereka bahwa perbedaan adalah hal yang wajar.
Beri tahu anak bahwa orang-orang yang kreatif dan sukses cenderung berbeda dari yang lainnya. Hal ini dipercaya akan mempermudah mereka untuk menolak ajakan buruk dari teman-temannya.
Ada kalanya anak diancam untuk melakukan hal buruk oleh temannya. Jika tidak mau, mereka bisa berada dalam situasi yang berbahaya. Mintalah mereka untuk segera menghubungi orangtua atau pihak sekolah untuk membantunya.
Jika memang anak sudah menghubungi Anda, jangan ragu untuk turun tangan dan segera membantunya.
Cara menghadapi peer pressure yang dapat dilakukan oleh anak di sekolah ialah memberanikan diri untuk speak up dan berbicara kepada teman yang membawa dampak negatif ke dalam kehidupannya.
Ajari anak untuk berkata jujur dan mengatakan bahwa dirinya tidak suka ditekan oleh teman-temannya. Dengan begitu, teman-temannya yang negatif dapat berhenti menekan atau memaksanya.
Terkadang, teman-teman di sekolah dapat menekan anak untuk melakukan hal negatif. Peer pressure ini tentu dapat membawa kerugian terhadap mereka.
Maka dari itu, Anda sebagai orangtua dapat mengajarkan anak untuk tidak mengacuhkan atau mempedulikan ajakan negatif tersebut.
Mintalah anak untuk mengatakan ‘tidak’ dan segera pergi dari lingkungan tersebut. Carilah teman yang membawa kebaikan di dalam atau luar sekolah.
Saat anak mengalami social pressure atau tekanan sosial yang negatif dari lingkungan di sekitarnya, mereka perlu belajar untuk membuat alasan agar terhindar dari konsekuensi buruk tekanan tersebut.
Misalnya, anak Anda diajak untuk pulang larut malam. Mintalah mereka untuk mengatakan bahwa dirinya harus sampai di rumah dengan cepat karena orangtuanya menanti.
Peer pressure yang negatif dapat berdampak buruk pada anak. Berikut adalah ciri-ciri anak yang sedang mengalami peer pressure dari teman-temannya.
Ciri-ciri peer pressure pada anak di atas juga dapat mengindikasikan bahwa anak telah menjadi korban bullying atau mengalami gangguan kesehatan mental.
Maka dari itu, jika anak menunjukkan beberapa perilaku tersebut, sebaiknya orangtua bertanya kepada anak untuk mencari tahu penyebabnya.
Baca Juga
Terdapat peer pressure yang positif dan negatif. Jika anak dihadapkan dengan pengaruh buruk dari teman-temannya, cobalah lakukan berbagai tips di atas. Sebab, orangtua memiliki peran besar agar anak-anaknya tidak terjerumus untuk melakukan hal buruk.
Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ingin perkembangan anak optimal? Perhatikan beberapa faktor biologis yang mendorong perkembangannya. Seperti nutrisi, jenis kelamin, hormon, hingga genetik.
Balita susah makan adalah masalah yang dialami sebagian besar orangtua. Untuk mengatasinya, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebagai solusi dari masalah ini.
Hubungan baik antara ayah dan anak perempuan dapat meningkatkan rasa percaya diri anak hingga menaikkan performa akademis di sekolah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Elsinda Eka Sari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved