Salah satu cara mudah membangunkan anak di pagi hari adalah dengan memerhatikan siklus tidur anak. Mereka perlu waktu setidaknya sembilan jam untuk istirahat optimal. Jika tidur terlalu larut di malam sebelumnya, tak heran jika bangun di pagi hari jadi kesulitan tersendiri.
2023-03-26 15:55:32
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Membangunkan anak di pagi hari memang bisa menjadi tantangan tersendiri
Table of Content
Tidak ada yang ingin memulai hari dengan suasana riuh dan kacau balau. Tapi kadang, cara membangunkan anak di pagi hari bisa jadi satu sesi drama tersendiri. Untuk mengatasinya, orangtua bisa menerapkan beberapa langkah preventif. Jika berhasil, ini akan menjadi bekal hingga mereka kelak tumbuh dewasa.
Advertisement
Salah satunya adalah dengan memerhatikan betul bagaimana siklus tidur anak. Mereka perlu waktu setidaknya sembilan jam untuk istirahat optimal. Jika tidur terlalu larut di malam sebelumnya, tak heran jika bangun di pagi hari jadi kesulitan tersendiri.
Baik itu sekolah offline maupun online yang sudah menjadi aktivitas baru sejak pandemi COVID-19, membangunkan anak di pagi hari bisa jadi hal yang pernah dihadapi setiap orangtua.
Padahal, mereka perlu bangun pagi untuk bersiap-siap. Mulai dari mandi, sarapan, dan mengenakan seragam. Jika sekolah offline, mereka perlu mengalokasikan waktu untuk perjalanan ke sekolah.
Begitu pula saat sekolah online, perlu persiapan untuk membuka laptop atau tablet, kemudian memastikan koneksi lancar dan aman.
Lalu, apa yang bisa menjadi strategi cara membangunkan anak di pagi hari?
Biasanya, hal yang membuat anak remaja Anda tidur larut malam adalah penggunaan alat elektronik. Baik itu berupa smartphone, komputer, laptop, dan sebagainya. Buat aturan di rumah bahwa alat elektronik tidak lagi boleh diakses di atas pukul sekian.
Sebab, screen time yang terlalu lama akan mengganggu siklus tidur mereka. Bukan hanya bermain game online atau chat dengan teman, melihat media sosial juga tidak terasa bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam.
Ini juga berlaku untuk televisi. Jika anak Anda memiliki televisi sendiri di kamar, pastikan membatasi pukul berapa mereka boleh menontonnya.
Di rumah, buat aturan jam tidur terutama saat hari-hari sekolah. Setiap keluarga mungkin punya aturan berbeda. Ada yang maksimal pukul sembilan malam, sepuluh malam, dan banyak lagi. Pastikan aturan ini benar-benar detail dan jelas sesuai kesepakatan.
Sebelum menerapkan aturan, ajak mereka untuk memberi masukan. Berikan pula apresiasi apabila mereka berhasil menaati peraturan. Jangan lupa tanamkan bahwa aturan ini ada untuk kebaikan mereka sendiri, agar merasa segar ketika terbangun di pagi hari.
Boleh saja melonggarkan aturan jam tidur di akhir pekan. Contohnya seperti bisa tidur 30 menit lebih larut, begitu pula dengan jam bangun tidur. Namun bukan berarti akhir pekan berarti waktunya untuk tidur sepanjang hari. Tetap susun aktivitas akhir pekan yang menyenangkan dan produktif.
Jika anak ingin tidur siang setelah sekolah, pastikan agar durasinya tidak terlalu lama. Tidur selama 10 menit saja bisa membuat mood menjadi lebih baik serta membuat mereka kembali berenergi. Di sisi lain, tidur siang terlalu lama bisa membuat mereka merasa lesu dan lemas.
Alternatifnya, apabila mereka merasa lelah setelah pulang sekolah, ajak untuk beraktivitas di luar rumah. Kemudian di malam harinya, sarankan untuk tidur lebih awal.
Anak akan lebih mudah mengikuti peraturan apabila mereka mengerti sebab-akibatnya. Jadi, paparkan kepada mereka apa yang menjadi konsekuensi dari bangun terlambat. Mulai dari terburu-buru, tidak sempat sarapan, tiba terlambat di sekolah, memulai hari dengan lelah, dan seterusnya.
Kemudian, bandingkan dengan situasi ketika semua berjalan mulus. Mereka bisa bangun pagi, makan dan mandi tanpa terburu-buru, kemudian masih sempat mengobrol dengan teman-teman sebelum sekolah dimulai.
Dengan memaparkan konsekuensi ini, anak akan memahami mengapa perlu tidur tepat waktu. Ini adalah bagian dari cara membangunkan anak di pagi hari dengan lebih mudah.
Jangan lupa untuk berikan apresiasi apabila anak berhasil bangun pagi dan tidak terlambat sekolah setiap harinya. Tekankan bahwa mereka telah bersikap bertanggung jawab dengan bangun tepat waktu. Tawarkan pula insentif atau hadiah atas pencapaian mereka, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Akan jauh lebih menarik apabila Anda menyesuaikan dengan bahasa cinta mereka. Cari tahu apakah anak termasuk yang suka dengan quality time, words of affirmation, gift, physical touch, atau act of service? Dari situ, sesuaikan dengan bentuk apresiasinya.
Baca Juga
Beberapa cara membangunkan anak di pagi hari ini bisa jadi strategi agar pagi hari terasa lebih tenang. Ketika semua sudah memahami aturan, maka akan berjalan lebih lancar karena terbiasa.
Hanya saja, jangan membangunkan anak dengan membentak atau memarahinya. Sebab, ini justru akan menimbulkan trauma tersendiri dan justru membuat mereka makin membenci rutinitas sekolah.
Membangun kebiasaan yang sehat bisa dilakukan atas dasar kesepakatan antara anak dan orangtua. Jadi, jangan hanya mendikte mereka dengan berbagai aturan A sampai Z, tapi beri ruang juga untuk memberikan saran.
Untuk berdiskusi lebih lanjut kapan masalah anak sulit bangun pagi ini berkaitan dengan masalah kesehatan lain, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Umumnya, bayi cegukan bukan hal yang berbahaya karena menjadi salah satu tanda perkembangannya. Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, orangtua bisa melakukan cara menghilangkan cegukan pada bayi, seperti membuatnya bersendawa, mengelus punggungnya, dan lain-lain.
Bermain sepeda memiliki banyak manfaat bagi anak. Pastikan Anda juga memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanannya. Sudah siap bersepeda bersama Si Kecil?
Ketika anak takut disuntik, terdapat sejumlah strategi yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda untuk membuat si kecil merasa berani, mulai dari bersikap tenang, memperkenalkan peralatan dokter pada anak, menciptakan distraksi, hingga memberikan hadiah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved