Cara membangun tim kerja yang baik bisa dilakukan dengan melakukan komunikasi yang lancar, membuat peraturan tim yang jelas, menerangkan tujuan secara jelan, memberikan apresiasi, hingga mengucapkan terima kasih.
2023-03-28 14:00:42
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tim kerja yang baik dapat menghasilkan pekerjaan yang baik juga
Table of Content
Saat bekerja, ada situasi ketika menuntaskannya seorang diri bisa mendapatkan hasil maksimal. Di sisi lain, justru bekerja sama dengan orang lain akan membuat pekerjaan rampung lebih baik. Tapi, cara membangun tim kerja yang baik kadang susah-susah gampang diterapkan. Sebab, rentan muncul tabrakan kepentingan pemicu konflik.
Advertisement
Setiap orang dalam suatu tim pasti punya sifat dan cara kerja berbeda. Ini yang bisa memicu perbedaan. Tapi lagi-lagi, penting untuk tahu bagaimana bisa bekerja dalam tim agar pekerjaan berlangsung lebih efisien.
Tidak selamanya teamwork berjalan dengan lancar. Ada saja kendalanya yang bisa membuat orang memilih untuk mengerjakan suatu tugas seorang diri ketimbang harus terlibat dalam tim.
Jangan patah semangat dulu. Ada beberapa cara membangun tim kerja yang baik dan bisa Anda terapkan dalam lingkungan kerja masing-masing:
Untuk bisa membangun teamwork, harus ada satu orang yang berperan sebagai pemimpin. Ini adalah sosok bijaksana yang selalu dicari ketika perlu mengambil keputusan. Hal terpenting adalah pemimpin ini tahu apa yang harus dilakukan di saat menghadapi masalah. Barulah dia akan menjadi jangkar arah kerja sebuah tim.
Mustahil bisa menerapkan cara membangun tim kerja yang baik apabila komunikasi tidak lancar. Tim yang baik akan berkomunikasi sering dan efektif. Mereka tak ragu saling berbagi ide, bertanya umpan balik, dan menerima kritik.
Tidak selalu harus saling setuju. Namun setidaknya, teamwork yang baik tahu bagaimana cara mengomunikasikan perbedaan mereka dan sepakat pada satu hal.
Selain itu, sepakati cara komunikasi yang disepakati dalam tim. Ini menjadi semacam norma tak tertulis ketika berdiskusi soal pekerjaan. Barulah tentukan pula hal-hal teknis seperti platform untuk berkomunikasi dan seterusnya.
Bukan peraturan yang kaku dan tertulis dalam berlembar-lembar kertas, ini adalah aturan demi menjaga tiap orang dalam tim tetap satu pikiran. Selain itu, aturan ini juga yang membantu menjaga produktivitas setiap anggota dalam tim. Makin awal aturan diterapkan, akan makin baik.
Tak harus selalu tertulis, aturan ini juga bisa dikomunikasikan secara langsung. Jelaskan pula mengapa aturan ini diperlukan dan minta pendapat dari anggota tim lainnya.
Harus ada “why” yang jelas dalam sebuah tim demi memberikan arahan apa yang dilakukan. Jika tidak, antusiasme dan fokus setiap anggota tim bisa berantakan. Jadi, pastikan selalu memiliki tujuan jelas dan terus mengingatkan apabila jalannya kinerja tim mulai melenceng.
Cara membangun tim kerja yang baik juga bisa dengan menghargai serta memberikan apresiasi kepada mereka. Ingat, pegawai yang merasa puas dan dihargai akan bekejra lebih optimal. Tidak harus selalu berbentuk uang, penghargaan berupa apresiasi saja bisa membuat tim menjadi lebih solid.
Contoh bentuk apresiasi bisa dengan mengirimkan e-mail ucapan selamat, mengucapkan secara langsung, promosi, bonus, hingga tambahan waktu cuti. Pekerja yang puas dengan penghargaan kantor akan lebih loyal terhadap perusahaan.
Baik bekerja di kantor maupun remote, harus ada ruang kerja yang memang spesifik digunakan untuk bertukar pikiran di dalamnya. Ketika ada ruang kerja yang efektif, maka tiap anggota dalam tim bisa bekerja secara produktif sesuai perannya masing-masing.
Penting juga untuk mengambil jeda atau refreshing bersama anggota tim lainnya sebagai cara membangun tim kerja yang baik. Ketika sudah merasa rileks, di situlah produktivitas akan meningkat. Bentuknya bisa dengan makan bersama atau sepakat pulang lebih awal untuk quality time bersama anggota tim.
Menghargai orang lain dengan mengucapkan terima kasih bisa memberi suntikan semangat dalam bekerja. Bahkan, ucapan terima kasih dan apresiasi semacam ini bisa membuat anggota tim merasa lebih berharga dan saling percaya satu sama lain. Baik hal kecil maupun besar, berterima kasihlah kepada anggota tim.
Tentu wajar ketika ada perbedaan pendapat bahkan konflik di antara tiap anggota dalam tim. Cara membangun tim kerja yang baik adalah dengan mencari jalan tengah asalkan tiap orang merasa didengarkan dan dihargai. Bahkan sebenarnya, konflik adalah ruang untuk belajar bagaimana menghadapi orang lain dalam konflik.
Tak lupa, hargai perbedaan tiap anggota tim. Konflik memang muncul karena ada perbedaan karakter satu sama lain. Tapi justru itulah yang memberi warna dalam sebuah teamwork. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga
Dari beberapa cara membangun kerja tim yang baik di atas, tentu ada yang paling efektif diterapkan di lingkungan kerja Anda. Intinya dalam sebuah lingkungan kerja yang beragam, pasti ada ruang untuk konflik. Itu tak terhindarkan.
Sekarang tinggal bagaimana Anda menghadapinya secara dewasa. Jika terjadi konflik, segera selesaikan dan tak perlu diperbesar. Sebab, jika tidak maka bisa membuat Anda stres.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar bagaimana menghadapi rekan kerja yang toxic, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pernikahan dini atau menikah muda bisa membahayakan kesehatan mental. Bahaya pernikahan dini seperti penyakit menular seksual, kanker leher rahim, hingga gangguan kehamilan bisa terjadi.
Ada sejumlah cara menjaga kesehatan tubuh pria agar senantiasa terhindar dari berbagai macam penyakit. Apa saja tips kesehatan pria tersebut? Berikut informasinya.
Karakter manusia bisa dibagi menjadi empat jenis, sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris. Seperti apa masing-masing karakter tersebut?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved