Cara memakai sunscreen adalah mengoleskannya pada area kulit wajah dan tubuh secara merata, sekitar 15-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Pilih jenis sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit.
2023-03-29 04:26:28
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara memakai sunscreen harus dilakukan secara berulang
Table of Content
Tahu cara memakai sunscreen yang benar tentu sangat penting dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari. Sebab, sunscreen bisa dibilang sebagai salah satu upaya preventif, yaitu meminimalisir risiko kanker kulit.
Advertisement
Namun pertanyaannya, sudah tepatkah cara pakai sunscreen yang Anda lakukan selama ini? Untuk mengetahuinya, simak cara pemakaian sunscreen di bawah ini.
Sunscreen atau tabir surya yang dirancang khusus untuk setiap jenis kulit wajah memang berbeda-beda.
Kendati demikian, cara pakai sunscreen untuk setiap jenis kulit sama saja.
Sebenarnya, sunscreen dipakai setelah apa? Cara memakai sunscreen yang benar dilakukan setelah membersihkan wajah serta menggunakan produk perawatan kulit atau skincare, seperti pelembap, essence, serum, atau toner wajah.
Dengan kata lain, sunscreen selalu dipakai pada tahap paling akhir urutan pemakaian skincare.
Menggunakan skincare setelah memakai tabir surya dapat membuat sunscreen luntur dan tidak maksimal untuk melindungi kulit. Lalu, Anda dapat melanjutkan penggunaan produk make up lainnya setelah memakai sunscreen.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara memakai sunscreen yang benar agar kulit terlindungi maksimal.
Salah satu cara memakai sunscreen yang benar adalah memilih produk dengan kandungan SPF minimal 30.
SPF (sun protection factor) adalah standar ukuran perlindungan yang dimiliki sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB). Semakin tinggi SPF-nya, semakin tinggi pula perlindungannya terhadap sinar UVB.
American Cancer Society mengingatkan bahwa sunscreen yang digunakan sebaiknya mengandung kadar SPF minimal 30. Perlindungan dari sinar UVB dari sunscreen bisa berbeda-beda, tergantung pada kadar SPF di dalamnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA, mengingatkan bahwa kandungan sunscreen dengan SPF di bawah 15 hanya mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari, bukan perlindungan dari kanker kulit atau penuaan dini.
Selain itu, penting pula memilih sunscreen berlabel broad-spectrum. Artinya, bukan hanya UVB, sunscreen tersebut juga mampu melindungi kulit dari paparan sinar UVA.
Sinar UVA adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penuaan dini dan kanker kulit.
Jika sunscreen tidak berlabel broad spectrum pada kemasannya, tabir surya hanya mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari, bukan dari risiko penuaan dini dan kanker kulit.
Anda dapat melihat broad spectrum ini dari banyaknya tanda plus di kemasan. Semakin banyak plus-nya, semakin baik pula perlindungannya pada sinar UVA.
Berbeda dengan sunblock yang bisa langsung bekerja setelah dioleskan ke kulit.
Penggunaan sunscreen membutuhkan waktu untuk bisa menyerap ke dalam kulit dan memberikan perlindungan maksimal. Dalam hal ini, chemical sunscreen.
Maka itu, cara memakai sunscreen yang benar adalah 30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan.
Menurut American Academy of Dermatology, sunscreen membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit untuk benar-benar dapat menyerap sebelum bekerja melindungi kulit.
Jika Anda baru menggunakan sunscreen beberapa saat sebelum beraktivitas di luar ruangan, kulit bisa jadi tidak mendapatkan perlindungan apa pun, sehingga berisiko mengalami kulit terbakar matahari.
Cara memakai sunscreen berikutnya adalah dengan mengocok kemasannya terlebih dulu sebelum digunakan.
Langkah ini bertujuan untuk mencampur seluruh partikel yang mungkin menggumpal pada wadahnya. Hal ini berlaku untuk jenis sunscreen dalam wadah tube atau spray.
Cara memakai sunscreen yang benar lainnya adalah dengan mengeluarkannya sepanjang 2 jari tangan, yakni 1 jari telunjuk dan 1 jari tengah.
Oleskan sunscreen ke seluruh permukaan wajah seraya memijat kulit dengan gerakan memutar searah jarum jam secara perlahan. Namun, berhati-hatilah saat mengoles sunscreen pada area sekitar mata. Beberapa chemical sunscreen bisa menyebabkan mata perih.
Selain dalam bentuk krim, beberapa orang mungkin menggunakan sunscreen dalam bentuk semprot atau spray.
Setelah disemprot, usapkan residunya sampai meresap sempurna ke dalam kulit. Pastikan Anda menggunakannya dalam jumlah yang cukup dan mampu melindungi seluruh permukaan kulit wajah secara merata.
Saat melakukan ritual skincare, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah harus pakai pelembap dulu atau sunscreen?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sunscreen digunakan paling akhir pada tahap pemakaian skincare.
Artinya, Anda harus menggunakan pelembap atau day cream dulu, baru tutup dengan sunscreen.
Jangan menggunakan produk skincare lain, seperti toner, serum, atau moisturizer setelah menggunakan sunscreen.
Pasalnya, menggunakan produk skincare lain setelah tabir surya bisa membuat proteksi sunscreen luntur bahkan tidak efektif penyerapannya ke kulit. Meski begitu, kamu Anda tetap boleh menggunakan makeup.
Memakai sunscreen tidak hanya sekali oles saja. Sebab, seiring waktu dalam sehari, proteksi tabir surya bisa luntur karena produksi keringat dan minyak.
Itu sebabnya, cara memakai sunscreen yang benar adalah Anda harus reapply sunscreen setiap 2 jam sekali.
Mengoleskan ulang sunscreen bisa "menambal" ulang bagian wajah yang mungkin telah kehilangan proteksi. Perlindungan tabir surya bisa luntur karena keringat, produksi minyak, berenang, atau melakukan aktivitas olahraga yang berat.
Hal ini juga berlaku bila Anda menggunakan sunscreen dengan label water resistant atau tahan terhadap air.
Pasalnya, water resistant bukan berarti waterproof atau tidak luntur terhadap air. Water resistant artinya tahan air dan hanya mampu melindungi kulit minimal 40-80 menit saat Anda berkeringat atau setelah berenang.
Selain wajah, Anda juga perlu memakai sunscreen atau sunblock di bagian tubuh lain, khususnya yang terpapar sinar matahari langsung.
Untuk area tubuh lain, orang dewasa membutuhkan pemakaian sunscreen sekitar 1 ons atau setara dengan 1 cangkir takar obat sirup guna dioleskan pada seluruh tubuh.
Anda bisa mengoles sunscreen secara merata pada bagian tubuh yang tidak tertutup baju atau akan terpapar sinar matahari. Misalnya, area tengkuk leher, dada, belakang telinga, siku, area belakang lutut, dan kaki.
Pada permukaan bibir, Anda bisa mengoleskan pelembap yang mengandung SPF minimal 15.
Baca Juga
Saat cuaca sedang mendung, atau beraktivitas di rumah atau dalam ruangan, Anda mungkin memilih untuk melewati penggunaan sunscreen.
Padahal, Anda tetap perlu pakai sunscreen di rumah, ruangan tertutup, kantor, atau dalam kendaraan tertutup.
Pasalnya, meski tidak terpapar sinar matahari secara langsung, sinar UV tetap bisa masuk menembus ke dalam ruangan dari sela-sela kaca, pintu, ataupun jendela. Hal ini juga berlaku bila cuaca sedang mendung sekali pun.
American Cancer Society mengungkapkan bahwa kaca mobil, kantor, atau rumah hanya dirancang untuk menangkal sinar UVB. ini artinya, kaca tersebut tidak dapat melindungi seluruh paparan sinar UVA.
Bahaya paparan sinar UVA tidak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, dapat meningkatkan risiko penuaan kulit, seperti muncul keriput, flek hitam karena hiperpigmentasi, dan lainnya.
Maka, jangan beranggapan Anda telah ‘terbebas’ dari pancaran sinar matahari walaupun sudah berada di dalam rumah, kantor, atau ruangan tertutup, serta bila cuaca mendung tidak ada sinar matahari.
Jika hanya akan di rumah atau ruangan tertutup seharian, Anda bisa pilih dan pakai sunscreen di rumah dengan kandungan SPF sesuai kebutuhan, misalnya yang lebih rendah.
Lalu, oleskan tabir surya hanya pada area kulit yang terbuka, seperti wajah dan leher.
Kandungan SPF rendah bisa digunakan bila Anda tidak beraktivitas dekat kaca jendela.
Sebaliknya, SPF lebih tinggi mungkin diperlukan bagi Anda yang kerap beraktivitas dekat kaca jendela untuk menangkal paparan sinar UVA dan UVB.
Cara pakai sunscreen di rumah atau ruangan tertutup secara berulang, tidak dibutuhkan apabila Anda tidak beraktivitas dekat kaca jendela.
Baca Juga: Apa Perbedaan Sunscreen dan Sunblock?
Selain label yang tertera pada kemasan tabir surya, Anda juga perlu memilih kandungan sunscreen yang tepat sesuai jenis kulit. Penggunaan sunscreen tidak sesuai jenis kulit bisa berpotensi menimbulkan masalah kulit baru, seperti komedo dan jerawat. Perhatikan cara memilih sunscreen sesuai kandungan untuk setiap jenis kulit berikut ini.
Sunscreen untuk kulit berminyak sebaiknya berbahan dasar air dan bertekstur gel.
Dengan demikian, hasilnya kulit Anda akan terlihat matte dan tidak membuat kulit semakin berminyak.
Anda bisa memilih sunscreen untuk kulit berminyak yang mengandung teh hijau, tea tree oil, atau niacinamide yang dapat membantu mengendalikan produksi minyak berlebih.
Penting pula untuk mencari sunscreen berlabel bebas minyak dan noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori-pori. Untuk mencegah timbulnya jerawat, pilih juga sunscreen yang mengandung zinc oxide and titanium dioxide.
Bagi pemilik kulit kering, carilah sunscreen yang dapat memberi efek melembapkan secara maksimal.
Misalnya, dalam bentuk krim yang teksturnya lebih berat. Kandungan sunscreen yang untuk kulit kering adalah ceramide, gliserin, hyaluronic acid, atau madu.
Sunscreen untuk kulit berjerawat sebaiknya mengandung bahan aktif yang ringan, agar tidak memperburuk kondisi peradangan yang terjadi. Misalnya, sunscreen mengandung mineral.
Anda bisa memilih sunscreen untuk kulit berjerawat yang mengandung zinc oxide dan titanium dioxide yang cenderung lebih sedikit menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Sama seperti kulit berminyak, kulit rentan berjerawat juga bisa menggunakan sunscreen yang teksturnya ringan dan berbahan dasar air.
Bingung mencari produk sunscreen untuk kulit sensitif? Pada dasarnya, memilih sunscreen untuk kulit sensitif sebaiknya menghindari bahan aktif yang dapat menimbulkan reaksi negatif pada kulit.
Misalnya, kandungan alkohol, zat pewangi, zat pengawet, oxybenzone, para-aminobenzoic acid (PABA), salisilat, dan sinamat. Anda bisa menggunakan sunscreen mengandung zinc oxide dan titanium dioxide yang cenderung lebih aman dan sedikit menimbulkan reaksi negatif pada kulit.
Selain itu, sunscreen yang mengandung panthenol, allantoin, dan madecassoside mampu menenangkan kulit dan mengurangi risiko iritasi kulit.
Sementara, bagi pemilik kulit normal, Anda dapat mencoba-coba jenis tabir surya mana yang tepat sesuai kondisi kulit.
Jika Anda merasa kebingungan dalam memilih sunscreen untuk kulit normal, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan rekomendasi yang tepat.
Baca Juga
Manfaat sunscreen adalah melindungi kulit dari paparan sinar matahari serta risiko penuaan dini dan kanker kulit. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui cara menggunakan sunscreen yang benar agar manfaatnya optimal.
Jika Anda mengalami gejala tidak biasa pada kulit sesaat setelah memakai sunscreen yang di atas, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga
Anda pun dapat berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui lebih lanjut seputar cara memakai sunscreen yang benar.
Pastikan Anda sudah mengunduhnya melalui App Store dan Google Play.
Temukan juga produk sunscreen yang bagus untuk kulit Anda di sini.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping operasi plastik mungkin saja terjadi pada beberapa orang. Risiko bahaya operasi plastik, yakni infeksi, bekas luka, hematoma, hingga perdarahan
Cara menghilangkan bekas jerawat hitam di pipi secara alami dapat menggunakan air lemon hingga lidah buaya. Bopeng atau bekas jerawat berlubang perlu perawatan yang tepat berdasarkan penyebabnya.
Facial foam dan facial wash adalah produk sabun pembersih wajah yang berbeda. Perbedaan facial wash dan facial foam dilihat dari tekstur, jenis kulit yang disarankan, dan cara penggunaannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved