Cara melihat keperawanan wanita tidaklah serta-merta dari kondisi selaput dara. Sebab, selaput dara pun bisa robek tanpa adanya penetrasi penis. Bersepeda dan pemakaian menstrual cup dapat membuat selaput dara robek.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Jan 2021
Melihat kondisi selaput dara semata tidak bisa menjadi cara melihat keperawanan wanita
Table of Content
Dalam kultur Indonesia, keperawanan dianggap sebagai hal yang suci dan harus dijaga betul oleh seorang wanita yang belum. Banyak orang pun percaya salah satu cara melihat keperawanan wanita ialah melalui selaput dara dan darah yang keluar dari vagina saat pertama kali berhubungan suami-istri.
Advertisement
Keperawanan sendiri bukanlah istilah medis, melainkan stigma sosial, kultural, maupun agama yang berlaku di lingkungan masyarakat tertentu. Keperawanan identik dengan status seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seks sebelumnya.
Hubungan seks yang dimaksud di sini pun sangat spesifik, yakni penetrasi penis ke vagina sehingga selaput dara robek dan vagina mengeluarkan darah akibat penetrasi dari Mr. P. Meskipun demikian, memeriksa keperawanan seorang wanita tidaklah sesederhana itu.
Lebih jauh, berikut ini penjelasan medis di balik berbagai mitos mengenai keperawanan yang perlu Anda ketahui.
Tidak.
Perlu dipahami bahwa selaput dara adalah lapisan tipis yang berada di antara vagina dan labia. Meskipun demikian, selaput dara normalnya tidak menutupi seluruh saluran vagina dan baru robek saat menerima penetrasi dari penis. Selaput dara memang memiliki lubang kecil, salah satunya untuk memastikan darah menstruasi keluar dengan lancar.
Sayangnya, beberapa wanita terlahir dengan selaput dara yang memang tipis sehingga terlihat seperti tidak punya selaput sama sekali. Beberapa lainnya malah memiliki selaput dara yang sangat tebal sehingga harus dioperasi agar berlubang dan darah menstruasi tidak terhalang keluar.
Dengan kata lain, mayoritas wanita memiliki selaput dara normal, tapi tidak sedikit juga yang kondisinya abnormal. Anda atau bahkan dokter sekalipun tidak bisa menjadikan selaput dara sebagai cara melihat keperawanan wanita.
Belum tentu.
Selain karena abnormalitas sejak lahir, aktivitas seksual memang dapat memengaruhi kondisi selaput dara. Wanita yang masih memiliki selaput dara kemungkinan besar memang belum pernah melakukan hubungan seks dengan penetrasi penis.
Kendati demikian, bukan berarti wanita tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual sama sekali. Apalagi, saat ini banyak sekali varian aktivitas seksual, seperti oral (termasuk blow job), manual (fingering maupun hand job), dan anal.
Baca Juga
Belum tentu.
Selaput dara memang bisa robek ketika Anda melakukan hubungan seksual yang melibatkan masuknya penis ke vagina. Namun, beberapa orang sudah mengalami selaput dara robek bahkan sebelum ada penetrasi penis tersebut.
Dunia medis menyatakan selaput dara bisa robek karena banyak hal, seperti ketika bersepeda, melakukan olahraga tertentu, atau saat memasukkan benda ke vagina (tampon, menstrual cup, jari, atau mainan seks). Ketika selaput dara robek akibat hal-hal nonseksual tersebut, lapisan tipis ini tidak akan tumbuh kembali.
Belum tentu.
Penetrasi penis memang kemungkinan besar akan merobek selaput dara dan mengeluarkan darah dari vagina. Namun, ada pula selaput dara wanita yang hanya mengalami peregangan (tidak robek) saat berhubungan seksual sehingga malam pertamanya tidak akan ‘berdarah-darah’.
Tidak.
Cara melihat keperawanan wanita ini sempat menjadi kontroversi, beberapa waktu lalu. Faktanya, tidak ada bukti medis yang membenarkan tindakan memasukkan jari ke vagina untuk mendeteksi keberadan selaput dara yang identik dengan status keperawanan.
Bahkan, WHO menegaskan tindakan ini adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Pasalnya, memasukkan jari ke vagina orang lain dapat menghadirkan implikasi psikologis dalam jangka panjang.
Satu-satunya cara melihat keperawanan wanita adalah dengan bertanya langsung pada yang bersangkutan. Setelah itu, Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Yang jelas, Anda tidak punya hak untuk memaksa, apalagi memeriksa sendiri status keperawanan seorang wanita tanpa persetujuan darinya.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai selaput dara, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Keputihan berwarna coklat bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi normal hingga penyakit tertentu. Keputihan ini bisa muncul sebagai tanda ovulasi, keguguran, hingga perimenopause.
4 Agt 2020
Kentut dari vagina atau queefing saat berhubungan seksual adalah fenomena tubuh yang tidak berbahaya. Untuk mencegahnya, coba rutin melakukan kegel.
4 Jan 2023
Penyebab bisul di vagina disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan benjolan besar dan memerah. Kondisi ini bisa diatasi dengan kompres air hangat, obat, maupun salep
4 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved