Efeknya Terasa dalam 1-4 Jam, Ini Cara Magnesium Citrate Redakan Sembelit

Salah satu suplemen yang bisa memberikan efek laksatif adalah magnesium citrate. Itulah mengapa banyak orang memilihnya untuk meredakan konstipasi. Bentuknya tersedia dalam bentuk cair atau tablet. Terkadang, magnesium sitrat dikombinasikan dengan kalsium.

Namun, tentu tidak semua orang bisa cocok dengan suplemen ini. Utamanya bagi yang memiliki masalah ginjal, pencernaan, atau mengonsumsi obat tertentu. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Manfaat magnesium citrate untuk sembelit

Suplemen atau obat dengan bahan magnesium citrate biasanya tersedia dan dijual bebas di pasaran. Jenisnya adalah laksatif osmotik, artinya membuat usus besar lebih rileks sekaligus menarik cairan ke dalam usus. Dengan demikian, feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

Pada dasarnya, magnesium citrate termasuk pencahar yang bekerja secara perlahan. Mengonsumsinya tidak akan serta merta membuat Anda harus berlari ke kamar mandi. Namun, lain halnya apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak di luar dosis.

Terkadang, dokter juga meresepkan magnesium citrate untuk persiapan prosedur medis seperti kolonoskopi. Prosedur ini merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi apakah ada yang abnormal di dalam usus dan rektum.

Apakah magnesium citrate aman dikonsumsi?

Selama dikonsumsi sesuai dengan dosisnya, magnesium sitrat bisa jadi pilihan untuk mengatasi konstipasi. Namun, ada beberapa orang yang sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya, utamanya bagi yang mengalami:

• Masalah ginjal
• Sakit perut
• Mual
• Muntah
• Perubahan drastis frekuensi BAB
• Menjalani diet tanpa magnesium atau sodium

Selain itu, magnesium citrate juga mungkin berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Contohnya obat untuk menangani penyakit HIV. Kandungan dalam magnesium sitrat bisa saja membuat obat ini tidak bisa berfungsi optimal.

Untuk amannya, tanyakan kepada dokter apakah konsumsi suplemen untuk sembelit ini akan berinteraksi dengan obat yang dikonsumsi atau tidak.

Efek samping magnesium citrate

Meskipun termasuk suplemen yang bekerja secara perlahan, tetap saja ada kemungkinan munculnya efek samping. Beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi adalah:

• Diare
• Sakit perut
• Pusing
• Kesadaran menurun
• Keringat berlebih
• Tubuh terasa lesu
• BAB berdarah
• Muncul reaksi alergi
• Merasa bingung
• Tekanan darah rendah
• Detak jantung tidak beraturan
• Tubuh kekurangan kalsium atau magnesium

Apabila muncul efek samping di atas, sebaiknya segera hentikan konsumsi magnesium citrate. Cari bantuan medis atau tanyakan kepada dokter apa alternatifnya yang lebih aman.

Menentukan dosis yang tepat

Umumnya tersedia dalam bentuk obat minum atau tablet, pilihan yang pertama lebih direkomendasikan untuk mengatasi sembelit. Sementara bentuk tablet digunakan sebagai suplemen mineral harian untuk meningkatkan kadar magnesium.

Anak-anak berusia 12 tahun hingga orang dewasa bisa mengonsumsi sekitar 290 ml suplemen minum magnesium citrate setiap harinya. Setelah itu, minum air putih sebanyak 250 ml.

Sementara untuk anak-anak berusia 6-11 tahun, umumnya dosisnya sekitar 140 ml serta 250 ml air. Untuk anak-anak berusia 2-5 tahun, batasi konsumsi tidak lebih dari 80 ml suplemen.

Namun, tentu dosis di atas tidak berlaku universal. Ada banyak faktor yang juga perlu diperhitungkan tergantung setiap individu, seperti riwayat kesehatan seseorang. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sekaligus baca label keterangan di kemasan untuk memastikan dosisnya tepat.

Utamanya untuk anak-anak berusia 2-5 tahun, pastikan selalu bertanya kepada dokter sebelum memberikan kepada mereka. Alternatifnya, bisa coba obat pencahar alami yang lebih aman.

Efek Samping magnesium citrate

Setelah mengonsumsi suplemen magnesium citrate, umumnya orang yang mengalami konstipasi akan merasakan efeknya dalam 1-4 jam kemudian. Efek dari suplemen ini tidaklah mendadak dan mengharuskan ke kamar mandi saat itu juga.

Termasuk jenis obat laksatif yang bekerja secara perlahan, namun tetap perhatikan risiko efek samping yang mungkin terjadi. Apabila konstipasi tidak kunjung membaik setelah satu minggu, ada baiknya periksakan diri ke dokter.

Terkadang, konstipasi atau sembelit terjadi sebagai gejala dari masalah kesehatan lainnya. Perhatikan juga apakah ada masalah yang mungkin bersumber dari:

• Pola makan
• Dehidrasi
• Konsumsi obat tertentu
• Kurang berolahraga
• Masalah saraf di usus atau rektum
• Masalah otot panggul
• Kondisi medis seperti diabetes, kehamilan, masalah tiroid, dan gangguan hormon

Apabila ada beberapa hal di atas yang menyertai konstipasi, sebaiknya catat bagaimana frekuensi buang air besar setiap hari atau setiap minggunya.

Catatan dari SehatQ

Lewat diskusi rinci, dokter dapat membantu mengidentifikasi apa penyebab konstipasi sekaligus merumuskan apa solusinya.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara mengatasi konstipasi secara alami, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.