Gejala kanker serviks antara lain perdarahan di luar siklus menstruasi, keputihan yang tidak normal, nyeri di panggul, rasa lelah berlebihan, dan kaki bengkak.
2023-03-25 03:30:01
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu gejala kanker serviks adalah perdarahan pada vagina di luar masa menstruasi
Table of Content
Ciri-ciri kanker serviks ada beragam, namun yang paling umum muncul antara lain perdarahan dari vagina, siklus menstruasi yang tidak normal, rasa lelah berlebihan, dan kaki bengkak. Gejala-gejala tersebut biasanya belum dirasakan di fase awal kanker ini terjadi dan baru dialami ketika kondisi kanker sudah semakin menyebar. Meski begitu, ada juga wanita yang merasakan gejala kanker serviks saat penyakit ini masih berada di stadium awal.
Advertisement
Berikut ini beberapa gejala kanker serviks yang perlu dikenali para perempuan:
Gejala kanker serviks yang paling umum adalah terjadinya perdarahan pada vagina saat tidak sedang menstruasi.
Perdarahan abnormal ini dapat terjadi setelah Anda berhubungan seksual, dalam masa menopause, maupun di antara periode menstruasi.
Salah satu ciri kanker serviks yang perlu Anda perhatikan adalah menstruasi yang tidak normal, yaitu mengalami perdarahan yang lebih banyak dari biasanya atau durasi keluarnya lebih panjang dari waktu menstruasi normal Anda.
Beberapa wanita dapat merasakan sakit dan tidak nyaman saat berhubungan seksual. Kondisi ini dinamakan dyspareunia. Meski kanker serviks bukanlah satu-satunya penyebab dyspareunia, tidak ada salahnya Anda memeriksakan kondisi ke dokter apabila mengalami keluhan serupa.
Wanita yang mengidap kanker serviks bisa mengalami keputihan yang tidak normal yang ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak sedap.
Selain aroma, Anda juga perlu memperhatikan teksturnya, cair, kental atau bahkan terlihat menggumpal. Beberapa wanita juga ada yang merasakan gatal saat keputihan keluar.
Munculnya rasa sakit di area sekitar tulang panggul pun dapat menandakan kanker serviks. Rasa sakit yang dirasakan biasanya persisten atau tidak kunjung hilang dan sulit ditemukan penyebabnya. Munculnya bisa tiba-tiba meski Anda tidak mengalami cedera.
Pada kanker serviks stadium lanjut, gejala yang dapat muncul antara lain rasa lelah berlebihan meski sudah tidur yang cukup dan tidak banyak melakukan kegiatan. Rasa lelah juga biasanya disertai dengan kesulitan untuk fokus dan sakit kepala.
Gejala ini bisa muncul saat tumor yang ada di serviks maupun area lain apabila sudah menyebar, mengalami perdarahan. Perdarahan berlebih ini akan memicu anemia pada pengidap kanker serviks.
Kaki bengkak bukanlah gejala kanker serviks yang sering terjadi, tapi Anda tetap perlu mewaspadainya, terutama kalau kemunculannya disertai dengan kondisi lain yang kerap masuk sebagai ciri-ciri kanker serviks.
Pada wanita yang mengalami kanker serviks stadium lanjut, sel-sel kanker yang sudah menyebar bisa menekan saraf maupun pembuluh darah panggul yang tersambung langsung ke kaki.
Penekanan ini menyebabkan sirkulasi cairan tubuh terganggu, sehingga terjadi penumpukan cairan di kaki.
Tak hanya di area serviks dan panggul, rasa sakit akibat kanker serviks juga bisa menyebar hingga ke area punggung bawah. Gejala ini muncul pada kondisi kanker serviks stadium lanjut.
Gangguan buang air kecil yang sering dirasakan para pengidap kanker serviks adalah rasa nyeri dan meningkatkanya frekuensi keinginan untuk buang air kecil secara drastis.
Hal ini bisa terjadi karena sel kanker yang sudah menyebar dan ukuran tumor yang besar bisa menekan saluran kemih.
Pada kanker yang sudah menyebar ke arah samping atau lateral, maka organ-organ pencernaan akan terkena imbasnya. Akibatnya, Anda akan mengalami gangguan pencernaan, termasuk konstipasi tanpa sebab yang jelas.
Ciri kanker serviks yang satu ini memang tidak spesifik, sehingga tentu saja apabila Anda mengalami konstipasi, tidak perlu khawatir dan merasa Anda pasti menderita kanker.
Konstipasi yang merupakan ciri kanker serviks muncul saat stadium kanker sudah lanjut, sehingga gejala lain pun biasanya sudah akan mulai terasa.
Apabila Anda mengalami konstipasi yang disertai dengan kondisi lain yang mirip dengan kanker serviks, maka tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Penjelasan Stadium Kanker Serviks dari 0 hingga 4
Perlu diingat bahwa ciri-ciri kanker serviks yang telah disebutkan juga dapat terjadi akibat penyakit lain. Sebagai contoh, infeksi juga dapat menimbulkan rasa nyeri atau perdarahan pada vagina.
Untuk memastikannya berkonsultasilah dengan dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Semakin cepat Anda memeriksakannya, maka perawatan akan bisa semakin cepat dimulai dan kemungkinan sembuh pun akan semakin besar.
Anda bisa menjalani pemeriksaan kanker serviks di Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lain yang paling dekat dengan tempat tinggal.
Saat ini ada sebanyak 3.700 Puskesmas di Indonesia telah memiliki pelayanan deteksi dini kanker serviks. Sementara itu, perawatan untuk kanker dapat segera dilakukan di rumah sakit kabupaten atau kota, secara berjenjang.
Deteksi dini kanker rahim dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Apabila hasil pemeriksaan dinyatakan positif, maka pasien akan menjalani perawatan krioterapi.
Para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat menjalani tes IVA secara gratis di Puskesmas.
Baca Juga
Menjalani pemeriksaan kesehatan reproduksi di Puskesmas, klinik, maupun rumah sakit, bisa menjadi deteksi dini kanker serviks. Selain itu, pemeriksaan tersebut juga bisa mengantisipasi sejumlah masalah reproduksi lain yang harus diwaspadai wanita, seperti berikut ini:
Mengenali gejala kanker serviks dan penyakit lainnya yang menyerang reproduksi wanita secara dini, dapat membantu meningkatkan tingkat keberhasilan perawatan. Oleh karena itu, jangan sampai Anda mengabaikan setiap gejalanya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hernia pada wanita memiliki gejala dan tipe yang berbeda dengan pria. Hernia terjadi ketika ada organ yang menyembul ke permukaan melalui bukaan otot atau jaringan yang menahannya tetap berada di dalam tubuh.
Kandungan tanin, oksalat, dan kafein dalam teh disebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan selama menstruasi. Sebenarnya, bolehkah minum teh saat haid? Ini penjelasannya.
Beberapa pilihan pengobatan kanker otak yang umumnya digunakan, yaitu operasi, kemoterapi, terapi steroid, dan radioterapi. Penggunaan lebih dari satu metode pengobatan juga bisa dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved