ODHA kerap kali menerima perlakuan diskriminatif akibat salah pemahaman yang ada di masyarakat. Dampak perlakuan diskriminatif yang mereka terima dapat memicu depresi dan meningkatkan risiko kematian.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Jun 2021
Dalam melawan penyakitnya, penderita HIV/AIDS memerlukan banyak dukungan supaya tetap semangat
Table of Content
ODHA atau orang dengan HIV/AIDS selama ini kerap dikucilkan dan menerima perlakuan diskriminatif dari masyarakat. Banyak orang yang menolak berinteraksi dengan penderita HIV/AIDS karena takut tertular. Padahal, penularan penyakit ini tak semudah seperti yang orang-orang pikirkan.
Advertisement
Sikap diskriminatif yang diterima ODHA dapat memicu depresi dan membuat kondisi kesehatan mereka semakin memburuk. Agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi yang bisa berdampak negatif bagi kesehatan penderitanya, pemahaman terkait bagaimana proses penularan penyakit HIV/AIDS sangat dibutuhkan.
Dalam melawan penyakitnya, penderita HIV/AIDS memerlukan banyak dukungan supaya tetap semangat dalam menjalani hidup. Bersikap diskriminatif pada ODHA dapat meningkatkan risiko kematian mereka.
HIV/AIDS tidak dapat menular hanya dengan berkomunikasi atau bersentuhan dengan ODHA. Penularan HIV terjadi jika Anda melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh penderitanya seperti darah, air ejakulasi, cairan pra ejakulasi, dan ASI.
Sejumlah aktivitas yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan cairan tubuh ODHA di antaranya:
Jika Anda hanya sekedar mengobrol atau melakukan kontak fisik yang tidak melibatkan adanya perpindahan cairan tubuh, maka tak perlu khawatir tertular. Maka dari itu, hentikanlah sikap dan tindakan diskriminatif terhadap ODHA mulai dari sekarang.
Sikap dan tindakan diskriminatif yang dilakukan terhadap ODHA dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka, bahkan memicu kematian. Stigma yang ada di masyarakat akan membuat penderita HIV/AIDS menutup diri dan enggan memeriksakan kesehatannya karena malu.
Tidak memeriksakan kondisi secara rutin ke dokter dapat menyebabkan kesehatan penderita HIV/AIDS semakin memburuk. Akibatnya, kondisi kesehatannya akan semakin tak tertangani dan risiko kematian pun akan meningkat.
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah ODHA di Indonesia tahun 2020 adalah sebanyak 543.075 orang. Namun, tidak semuanya rutin melakukan test VL HIV sesuai rekomendasi yang ada.
Saat mendengar kabar bahwa mereka mengidap HIV/AIDS, ODHA pasti akan sangat terpukul dan memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat mereka, baik itu keluarga, sahabat, atau pasangan. Menjauhi penderita HIV/AIDS bisa menyebabkan mereka semakin stres dan rentan mengalami depresi.
Berikut ini sejumlah tindakan yang dapat dilakukan supaya pengidap HIV/AIDS tetap semangat dalam menjalani hidup:
Ketika bersama dengan ODHA, bersikaplah sama seperti sebelum Anda mengetahui bahwa mereka terinfeksi HIV/AIDS. Orang dengan HIV/AIDS mungkin ingin terhubung dengan cara yang sama seperti sebelum didiagnosis.
Didiagnosis menderita HIV/AIDS tentunya akan mengubah hidup seseorang. Dengarkan apa yang menjadi isi hati mereka dengan baik tanpa menghakimi sambil menawarkan dukungan. Yakinkan bahwa HIV/AIDS merupakan kondisi yang bisa ditangani dengan rutin melakukan perawatan dan konsumsi obat sesuai resep dokter.
Perdalam ilmu Anda mengenai HIV/AIDS, mulai dari penularan, pengobatan, hingga bagaimana cara penderitanya tetap sehat meski hidup dengan penyakit tersebut. Dengan begitu, Anda bisa memberi dukungan dengan cara tepat. Namun, jangan asal membagikan informasi yang Anda peroleh karena berpotensi memperburuk kondisi kesehatannya.
Pengobatan HIV/AIDS harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis. Anjurkan mereka untuk bertemu dokter dan memulai pengobatan secepat mungkin. Jika mereka takut pergi ke rumah sakit, tawarkan diri untuk menemani selama proses perawatan.
Baca Juga
HIV/AIDS adalah penyakit yang hanya bisa ditularkan melalui kontak fisik langsung dengan cairan tubuh penderitanya. Oleh sebab itu, hilangkan sikap diskriminatif yang mungkin Anda lakukan terhadap ODHA selama ini.
Sebaliknya, perlakukan penderita HIV/AIDS sama seperti orang-orang pada umumnya dan arahkan untuk melakukan perawatan secara rutin ke dokter. Untuk berdiskusi lebih lanjut soal ODHA, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Jangan salah, sariawan biasa dan sariawan HIV itu berbeda. Faktanya sariawan HIV akan lebih sakit dan lebih sulit sembuh dari sariawan biasa. Kenali fakta lainnya dan cara mengobatinya.
5 Jun 2020
Penderita HIV yang terinfeksi penyakit malaria berpotensi untuk mengalami peningkatan kadar virus HIV dalam tubuhnya dan memperbesar peluang penderita HIV untuk menularkan penyakit HIV kepada pasangannya.
15 Agt 2019
Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, jamur, bakteri, atau parasit yang umumnya dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. sering dihubungankan dengan HIV dan AIDS, karena HIV menyerang sel-T CD4 (sering disebut hanya CD4) yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
14 Agt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved