Supaya anak dapat bersikap lemah dan lembut terhadap sesama, terdapat sejumlah cara menghilangkan kebiasaan memukul yang dapat dipraktikkan, mulai dari menciptakan peraturan tegas, hingga mengajari si kecil mengontrol emosinya. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui penyebab anak suka memukul.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Apr 2021
JIka anak suka memukul adik atau temannya, maka orangtua harus segera mencari cara untuk mengatasinya.
Table of Content
Saat anak suka memukul, tidak hanya saudara kandung atau temannya saja yang bisa jadi korban. Orangtua pun kadang bisa menjadi sasaran dari perilaku agresif ini.
Advertisement
Kebiasaan suka memukul tidak boleh disepelekan. Perilaku buruk ini harus segera diatasi sejak dini agar tidak terbawa hingga dewasa. Mari kita simak berbagai cara menghilangkan kebiasaan memukul pada anak berikut ini.
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa penyebab anak suka memukul, di antaranya:
Supaya anak berperilaku baik dan tidak bersikap agresif terhadap orang-orang di sekitarnya, cobalah berbagai cara mengatasi anak yang suka marah dan memukul ini.
Saat anak suka memukul, ada baiknya orangtua menciptakan peraturan tegas. Tegaskan kepada anak-anak bahwa memukul, menendang, menggigit atau perilaku agresif lainnya tidak diperbolehkan.
Tegaskan juga pada anak bahwa Anda akan menghukumnya jika peraturan tersebut tidak diterapkan dengan baik. Cara menghilangkan kebiasaan memukul anak ini dianggap efektif jika Anda mau menerapkan peraturannya dengan tegas.
Cara mengatasi anak yang suka memukul dan melempar selanjutnya adalah membuat hukuman tegas. Jika anak tetap suka memukul walaupun sudah ada peraturan, Anda bisa memberikan hukuman kepadanya. Berbagai metode hukuman di bawah ini dapat dicoba:
Time-out adalah metode hukuman untuk menenangkan diri anak dan menjauhkan mereka dari lingkungannya. Metode ini dipercaya sebagai salah satu cara efektif untuk mengatasi anak yang suka memukul.
Mencabut hak anak di rumah dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi anak yang suka marah dan memukul. Jika si kecil melanggar peraturan, larang dia untuk mengakses gawai (gadget) selama 24 jam atau setengah hari, misalnya.
Ketika anak memukul meskipun Anda sudah melarangnya berkali-kali, cobalah berikan ia pekerjaan rumah ekstra.
Kalau biasanya anak hanya membersihkan kamarnya, mintalah ia untuk membersihkan kamar adiknya juga. Hukuman ini dipercaya dapat memberikan efek jera supaya ia tidak lagi memukul.
Setelah memberikan hukuman, jangan lupa untuk memberikan pujian kepada anak, terutama jika ia sudah berperilaku baik dan meninggalkan perilaku agresifnya.
Selain pujian, sentuhan lembut dari kedua orangtuanya juga bisa menjadi hadiah saat anak berperilaku baik.
Cara mengatasi anak yang suka marah dan memukul ini dipercaya dapat memotivasi anak untuk berperilaku baik.
Penting bagi orangtua untuk mengetahui apa pemicu amarah pada anak. Dengan begitu, Anda bisa mencegah perilaku agresif pada anak.
Saat anak menunjukkan amarahnya, segera intervensi dan bawa ia menjauh dari keramaian. Cara menghilangkan kebiasaan memukul anak ini dianggap ampuh untuk mencegah anak berperilaku kasar kepada orang di sekelilingnya.
Terkadang, kata-kata tidak bisa membuat anak berhenti memukul. Maka dari itu, Anda harus mengajarinya cara mengontrol emosi.
Saat anak sedang marah dan ingin memukul, mintalah ia untuk membaca buku, menggambar sesuatu, menarik napas dalam-dalam, atau masuk ke dalam kamarnya. Hal ini dipercaya sebagai cara mengatasi anak yang suka memukul dan melempar yang efektif.
Anak-anak biasanya belum mengerti tentang perasaan, seperti perasaan sedih atau frustrasi. Ini bisa jadi salah satu penyebab mereka melampiaskan amarahnya dengan memukul.
Maka dari itu, Anda perlu mengajarkan tentang perasaan kepada anak. Dengan begitu, ia bisa mengekspresikan perasaannya dengan cara yang lebih positif.
Jika Anda memberikan hukuman berupa kekerasan pada anak, hal ini hanya akan membuat anak semakin berperilaku agresif.
Oleh karena itu, jangan pernah memberikan hukuman berupa kekerasan pada anak. Jadilah panutan yang baik bagi mereka.
Tunjukkan pada mereka bahwa masalah dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik.
Salah satu penyebab anak suka memukul adalah ia belum bisa mengutarakan amarahnya dengan kata-kata. Oleh karena itu, Anda perlu mengajarinya cara untuk berkomunikasi.
Dengan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, anak akan belajar untuk mengekspresikan amarahnya menggunakan kata-kata, alih-alih kekerasan fisik.
Cara menghilangkan kebiasaan memukul anak yang patut dicoba adalah memberikan imbalan. Namun ingat, imbalan yang dimaksud di sini bukanlah berupa materi.
Anda dapat memberikan imbalan berupa waktu bermain bersama, boleh memilih makan malamnya, hingga memilih film yang akan ditonton bersama kakak dan adiknya.
Cara mengatasi anak yang suka memukul dan melempar ialah tetap tenang. Pasalnya, jika Anda merespons perilaku agresif anak dengan kekerasan, situasi dapat menjadi lebih tegang.
Dilansir dari Cleveland Clinic, cobalah untuk tetap tenang. Hal ini dapat mengajarkan anak untuk tidak menggunakan kekerasaan untuk menyelesaikan masalah.
Cara mengatasi anak yang suka main tangan selanjutnya adalah mengajarkan penyelesaian masalah dengan baik.
Dikutip dari Parents, cobalah gunakan permainan imajinasi untuk membantu anak mencari jalan keluar dari berbagai situasi.
Misalnya, Anda berpura-pura menjadi teman yang suka merebut mainan. Kemudian, ajarkan anak untuk menggunakan kata-kata untuk meminta mainan itu. Ajari kepada anak bahwa menggunakan kekerasan bukanlah jalan keluar yang baik.
Terkadang, beberapa program televisi atau siaran di internet mengajarkan kekerasan pada anak. Oleh karena itu, orangtua perlu mengawasi durasi penggunaan gawai pada anak agar tidak menyebabkan adiksi terhadap gadget.
Tidak hanya itu, sebaiknya Anda juga membatasi konten-konten yang ditonton oleh si kecil. Jika apa yang ia lihat mengandung unsur kekerasan, segera ambil gawainya dan ganti dengan tontonan lain.
Cara mengatasi anak yang suka memukul dan melempar barang ini juga bisa membuat anak tidak ketergantungan dengan gawainya.
Mengajari anak tentang empati juga dianggap sebagai cara menangani anak yang suka memukul. Perlu dipahami, anak-anak mungkin belum bisa mengerti tentang perasaan orang lain.
Maka dari itu, anak perlu tahu apa yang dapat dirasakan oleh teman-temannya ketika ia memukul atau berperilaku kasar terhadap mereka.
Jika berbagai cara mengatasi anak suka memukul di atas tidak membuahkan hasil, mungkin sudah saatnya Anda membawa ia ke psikolog atau dokter anak.
Mereka dapat mengevaluasi penyebab anak suka memukul dan membantu Anda mencari solusinya.
Terkadang, kebiasaan anak suka memukul dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas alias attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Baca Juga
Jika anak suka memukul, Anda harus segera mencari jalan keluarnya. Jika dibiarkan, ditakutkan perilaku agresif ini dapat terbawa hingga dewasa.
Bagi Anda yang memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak peran orangtua dalam pendidikan anak yang berdampak pada nilai akademis si kecil di sekolah, seperti menjadi panutan yang baik, membaca buku bersama, hingga membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya.
23 Apr 2021
Pasta gigi anak berbahan organik dipercaya aman jika ditelan. Tidak hanya itu, pasta gigi organik juga menawarkan manfaat lain, mulai dari tidak mengandung pewarna buatan hingga tidak merusak gusi.
17 Agt 2021
Meski mudah didapatkan, kotak makan plastik dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Kenali apa penyebab kontak makan plastik bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
19 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved