Mendengkur alias ngorok adalah suara berisik yang keluar dari saluran pernapasan saat tidur akibat menyempitnya saluran pernapasan. Penyebab ngorok alias mendengkur bisa jadi karena posisi tidur, masalah pernapasan, berat badan berlebih, usia, hingga anatomi mulut.
23 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sering mendengkur saat tidur bisa mengganggu kenyamanan orang lain yang sedang tertidur lelap
Table of Content
Mendengkur alias ngorok adalah suara berisik yang keluar dari saluran pernapasan saat tidur. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja sehingga cenderung dianggap tidak berbahaya. Akan tetapi, penyebab tidur ngorok juga bisa menandakan adanya kondisi medis serius, seperti obstructive sleep apnea.
Advertisement
Jika Anda sesekali mendengkur, tentu ini bukan masalah yang serius dan mungkin hanya sebatas mengusik pasangan tidur saja.
Namun, jika mendengkur menjadi kebiasaan rutin saat tidur, bukan saja pola tidur pasangan yang akan terganggu, kualitas tidur Anda pun bisa tidak maksimal.
Maka dari itu, penting mengetahui penyebab mendengkur selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Mendengkur bisa terjadi ketika Anda tidak dapat mengeluarkan udara secara bebas melalui hidung saat tidur.
Ngorok disebabkan oleh adanya penyempitan saluran udara di sekitar tenggorokan.
Ketika Anda tidur, otot-otot di langit-langit mulut akan mengendur atau rileks.
Lidah akan jatuh ke arah belakang dan saluran udara di sekitar tenggorokan akan menyempit.
Saluran udara yang menyempit menyebabkan udara memberi tekanan lebih besar agar dapat terdorong ke luar.
Tekanan besar inilah yang membuat saluran udara bergetar dan menghasilkan suara keras yang mengganggu.
Pria biasanya lebih sering mendengkur dibandingkan wanita. Ada beberapa kondisi dan masalah kesehatan tertentu dapat menjadi penyebab ngorok atau mendengkur terjadi. Berikut adalah penyebab ngorok atau mendengkur selengkapnya.
Salah satu penyebab ngorok yang dialami beberapa orang adalah akibat anatomi mulut yang dimiliki.
Di mulut, terdapat suatu jaringan yang menggantung di belakangnya dan mengarah ke tenggorokan atau dikenal pula dengan uvula.
Jika seseorang memiliki uvula terlalu panjang atau lunak, maka jalan napas antara hidung dan tenggorokan akan lebih sempit sehingga akan mengeluarkan suara bergetar saat udara melewatinya.
Beberapa kondisi lain, seperti amandel dan kelenjar gondok yang membesar, juga bisa membuat seseorang lebih mudah tidur mendengkur.
Bentuk hidung rupanya juga bisa menjadi penyebab ngorok. Orang yang memiliki lapisan dinding tipis di antara lubang hidung yang tidak terbentuk dengan sempurna, maka kemungkinan ia akan berisiko lebih tinggi untuk mendengkur.
Hal yang sama dapat terjadi bila seseorang mengalami cedera atau luka pada hidung.
Masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat akibat flu, pilek, alergi, sinusitis, atau lainnya, bisa membuat Anda sulit bernapas.
Pasalnya, aliran udara yang melewati saluran napas menjadi terganggu sehingga menjadi penyebab ngorok saat tidur.
Begitu pula pada anak-anak, penyebab mendengkur bisa karena kondisi alergi, demam, hingga infeksi pada saluran pernapasan.
Cara mengatasi dengkuran akibat hidung tersumbat bisa menggunakan obat-obatan bebas di apotek atau obat resep dokter.
Penyebab ngorok disebabkan oleh posisi tidur, terutama tidur telentang, karena bisa membuat suara mendengkur menjadi lebih nyaring.
Hal tersebut dapat terjadi karena gravitasi menarik jaringan di sekitar saluran napas ke bawah sehingga membuat jalan napas menjadi lebih sempit.
Sebuah hasil studi dalam jurnal Sleep membuktikan bahwa frekuensi dan intensitas mendengkur akan berkurang pada beberapa orang bila mengubah posisi tidur menjadi miring, atau menumpuk 2-3 bantal agar posisi kepala lebih tinggi.
Orang yang memiliki berat badan berlebih alias obesitas lebih sering mengalami ngorok saat tidur.
Hal tersebut karena kelebihan lemak yang terdapat pada tubuh, ada yang bertumpuk pada saluran pernapasan maupun di dasar lidah. Penumpukan ini bisa menekan saluran di tenggorokan ketika tidur
Akibatnya, kemampuan otot untuk menjaga alur pernapasan agar tetap terbuka menjadi terganggu dan membuat saluran pernapasan menyempit.
Saluran pernapasan yang sempit membuat getaran yang terjadi pada area tersebut menjadi lebih kencang.
Selain itu, penumpukan lemak pada saluran pernapasan juga dapat menimbulkan gangguan pada orofaring (bagian dari tenggorokan) saat tidur sehingga menyebabkan timbulnya suara dengkuran.
Ketika orang yang kegemukan berada pada posisi berbaring, jaringan lemak yang terdapat di leher akan ikut menekan saluran pernapasan. Hal ini membuat aliran udara pada saluran pernapasan menjadi terganggu.
Cara menghilangkan ngorok yang disebabkan oleh berat badan berlebih adalah dengan rutin berolahraga.
Walaupun tidak langsung menurunkan berat badan secara drastis, langkah ini dapat membantu mengurangi dengkuran.
Sebab, olahraga dapat membantu membentuk otot di tubuh, termasuk otot di tenggorokan. Dengan demikian, aliran udara dapat berjalan lebih lancar dan dengkuran bisa berkurang.
Tahukah Anda kalau penyebab ngorok juga bisa karena usia yang lebih tua? Pasalnya, seiring bertambahnya usia, lidah dan otot-otot yang mengelilingi saluran napas mungkin akan melemah.
Otot saluran pernapasan yang kendur akan lebih rentan bergetar ketika aliran udara melewatinya. Alhasil, akan lebih rentan menghasilkan suara dengkuran.
Kebiasaan minum alkohol dapat menjadi penyebab kenapa sering mendengkur saat tidur. Sebab, efek konsumsi alkohol bisa membuat otot-otot saluran pernapasan mengendur.
Otot yang kendur ini membuat saluran napas menjadi lebih mudah tertutup dan aliran udara semakin sempit sehingga muncul suara dengkuran.
Obstructive sleep apnea adalah kondisi ketika aliran udara saat tidur terhenti selama 10 detik. Kondisi ini bisa terjadi setidaknya 5 kali selama ia tidur.
Orang yang mengalami OSA akan mengalami penyumbatan total atau sebagian jalan napasnya secara berulang saat tidur.
Akibatnya, aliran udara pun terhambat dan menyebabkan tidur mendengkur.
Jika dibiarkan terus-menerus, OAS bisa menyebabkan gangguan aliran darah dan pembengkakan jantung dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi.
Kondisi kesehatan lain juga berkontribusi menjadi penyebab ngorok bisa terjadi. Misalnya, pada wanita yang sedang hamil.
Ibu hamil cenderung mendengkur karena saluran hidung yang membengkak. Selain itu, kenaikan berat badan selama kehamilan juga mendorong diafragma, sehingga muncul suara dengkuran saat udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Orang yang mengalami hipotiroidisme juga rentan tidur mendengkur. Hipotiroidisme adalah suatu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan hormon tiroid yang tidak maksimal.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Chest melakukan penelitian terhadap 20 orang yang mengalami hipertiroidisme. Hasilnya, mereka sering mendengkur saat tidur.
Cara menghilangkan penyebab mendengkur saat tidur bergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.
Jika masih dalam taraf ringan, Anda mungkin diminta untuk mengubah posisi tidur, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu bila sedang mengalami masalah pernapasan.
Dalam kondisi yang parah, pemasangan alat atau mesin di mulut dan hidung seperti continuous positive airway pressure (CPAP) bisa menjadi solusi.
Apabila penyebab mendengkur berkaitan dengan kondisi uvula pada mulut hingga bentuk hidung, tindakan pembedahan mungkin diperlukan.
Kendati demikian, ada beberapa pola hidup yang dapat membantu mengurangi penyebab mendengkur saat tidur, di antaranya:
Meski jarang membahayakan, Anda tetap perlu waspada apabila penyebab mendengkur akibat penyakit berbahaya, seperti obstructive sleep apnea.
OSA tidak hanya menyebabkan suara dengkuran biasa, melainkan bisa menimbulkan suara serak yang kencang.
Bahkan, tak jarang kebiasaan ngorok disebabkan oleh OSA sampai bisa membangunkan pasangan atau orang lain yang sedang tertidur lelap.
OSA juga dapat menyebabkan seseorang sering mendengkur saat tidur sampai tersedak atau napasnya tersengal sehingga sangat membahayakan.
Maka dari itu, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter apabila kebiasaan sering mendengkur saat tidur disertai gejala lain, seperti:
Baca Juga
Mendengkur atau ngorok sebenarnya normal terjadi. Walaupun belum tentu membahayakan, jika sering mendengkur saat tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan orang yang ada di dekat Anda, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Anda juga perlu melakukan serangkaian pengobatan dan perubahan pola hidup untuk mengatasinya.
Jika masih punya pertanyaan seputar penyebab ngorok saat tidur, tanyakan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasinya sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Night terror pada bayi adalah gangguan tidur yang membuat anak terbangun dari tidur disertai rasa takut dan tangisan. Hal ini biasanya terjadi pada anak usia 3-12 tahun yang umumnya disebabkan oleh trauma, demam, kurang tidur, pengaruh obat-obatan, atau sleep apnea.
Kasus langka congenital central hypoventilation syndrome (CCHS) adalah gangguan di sistem saraf yang berperan dalam sistem pernapasan. Liam Derbyshire adalah salah satu penderita CCHS. Dampak CCHS adalah mengganggu sistem tubuh.
Sleep study adalah tes untuk menganalisis berbagai kondisi saat seseorang tidur. Tes ini biasa dilakukan sebagai bagian dari proses diagnosis gangguan tidur, seperti sleep apnea.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved