Cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan antara lain menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom dan KB dalam berbagai bentuk. Untuk mencegah kehamilan secara permanen, pria bisa melakukan vasektomi dan wanita melakukan tubektomi.
7 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan salah satunya dengan kb
Table of Content
Jika Anda dan pasangan memutuskan untuk menunda kehamilan, ada berbagai cara berhubungan intim yang dapat membantu menunda terjadinya pembuahan tanpa perlu berhenti berhubungan intim. Cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan bukan hanya dengan penggunaan kontrasepsi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Advertisement
Memutuskan menunda kehamilan dan mencari cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan tentunya perlu disepakati terlebih dahulu oleh kedua belah pihak, baik istri maupun suami.
Sejumlah cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim yang bisa Anda pilih adalah:
Kondom adalah salah satu cara berhubungan agar tidak hamil yang praktis dan mudah didapatkan tanpa memerlukan resep dokter. Penggunaan kondom tidak hanya memperkecil peluang terjadinya kehamilan, tetapi juga efektif dalam mencegah penularan penyakit menular seksual.
Agar metode ini benar-benar berhasil, pastikan bahwa kondom yang akan digunakan tidak lewat dari masa kedaluwarsa dan permukaan kondom tidak robek.
Penggunaan kondom yang benar setidaknya efektif dapat mencegah kehamilan hingga 80 persen.
Dikutip dari NHS UK, cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan adalah ketika pasangan perempuan menggunakan kontrasepsi hormonal. Ini merupakan salah satu langkah paling efektif untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Kontrasepsi hormonal dikenal juga dengan istilah KB. Ada banyak jenis KB yang bisa menjadi preferensi individu sebagai salah satu cara mencegah kehamilan.
Suntik KB bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dari ovarium tiap bulan, serta menebalkan lendir di sekitar leher rahim untuk menghalangi masuknya sperma.
Suntik KB bisa dilakukan di bokong, lengan atas, perut, dan paha. Efektivitas suntik KB dalam mencegah kehamilan adalah sekitar 90 persen.
KB implan atau KB susuk mengandung hormon progestin yang dilepaskan secara perlahan dan dapat menunda kehamilan hingga 3 tahun. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan dapat mencapai 99 persen.
IUD atau lebih dikenal dengan KB spiral merupakan alat kontrasepsi dalam rahim yang efektif untuk mencegah kehamilan cukup lama, yakni sekitar 5-10 tahun.
Jika dikonsumsi secara rutin sesuai dengan anjuran dokter, efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan sangat tinggi, yakni mencapai 95 persen. Terdapat dua macam pil KB, yaitu pil KB progestin dan pil KB kombinasi.
Untuk memutuskan menggunakan jenis kontrasepsi yang paling sesuai, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ada dua jenis kontrasepsi darurat yang dapat digunakan sebagai cara mencegah kehamilan setelah berhubungan, yaitu pil yang mengandung levonorgestrel dan pil yang mengandung ulipristal asetat.
Cara mencegah kehamilan dengan mengonsumsi kontrasepsi darurat adalah dengan menggunakannya secepat mungkin setelah berhubungan intim. Kontrasepsi darurat hanya efektif bila digunakan tidak lebih dari lima hari setelah melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi.
Alat kontrasepsi darurat ini dapat memicu efek samping, seperti mual, muntah, siklus menstruasi tidak teratur, nyeri payudara, pusing, hingga kelelahan. Namun, efek samping tersebut biasanya tidak akan bertahan lama dan akan hilang dalam 1 sampai 2 hari.
Metode ini juga efektif digunakan sebagai cara agar tidak hamil setelah berhubungan pada masa subur.
Baca Juga: 8 Jenis KB untuk Pria yang Bisa Cegah Kehamilan
Ejakulasi di luar vagina atau dikenal dengan istilah coitus interruptus mungkin seringkali dilakukan oleh beberapa pria sebagai salah satu cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan.
Akan tetapi, tingkat keberhasilan metode ini lebih rendah dari metode lain karena masih ada kemungkinan ujung penis pria sudah mengeluarkan cairan sperma sebelum terjadinya ejakulasi atau disebut juga cairan pre-ejakulasi.
Cara mencegah kehamilan dengan sterilisasi ideal bagi pasangan suami istri yang sudah tidak ingin menambah momongan atau tidak ingin memiliki keturunan sama sekali. Ini karena sterilisasi merupakan prosedur yang bersifat permanen.
Prosedur sterilisasi bisa dilakukan pada pria atau wanita. Pada pria, sterilisasi dilakukan dengan vasektomi. Sedangkan, pada wanita, sterilisasi dapat dilakukan dengan ligasi tuba atau tubektomi.
Kehamilan hanya dapat terjadi jika ada sperma yang sehat di dalam rahim atau saluran tuba saat ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah haid (siklus 28 hari). Periode ini disebut juga sebagai masa subur, sehingga berhubungan seks ketika masa ovulasi akan meningkatkan kemungkinan hamil.
Karena itu, salah satu cara efektif untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak berhubungan seks selama masa ovulasi berlangsung. Hindari berhubungan intim ketika rahim meluncurkan sel telur yang matang, yakni 14 hari setelah haid. Masa ovulasi biasanya berlangsung 2-5 hari.
Meski begitu, masa ovulasi atau masa subur seorang wanita bisa berubah setiap bulannya.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dulu untuk mengetahui cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda dan pasangan, beserta risikonya.
Jongkok setelah berhubungan seksual tidak akan mencegah kehamilan. Intinya, begitu sperma masuk ke serviks melalui saluran vagina, tidak ada cara yang terbukti secara ilmiah untuk menghilangkan atau mengeluarkannya kembali.
Meski beberapa menit atau jam setelah berhubungan seksual, ada beberapa cairan mengandung sperma yang mungkin akan keluar dari vagina, amun tetap ada kemungkinan sebagian cairan masih akan tertinggal di vagina atau bahkan sudah berhasil mencapai rahim.
Melakukan posisi jongkok setelah berhubungan intim mungkin juga dilakukan sebagian orang untuk buang air kecil atau pipis. Lagi-lagi, ini hanyalah mitos. Buang air kecil setelah berhubungan seksual tidak akan mencegah kehamilan.
Air seni atau kencing tidak keluar dari vagina, melainkan dari uretra atau saluran kencing dari kandung kemih. Uretra merupakan lubang kecil yang berada tepat di atas lubang vagina. Artinya, sperma yang masuk ke vagina tidak akan terbuang bersama air kencing.
Baca Juga
Itulah beberapa fakta menarik tentang cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan. Hati-hati dengan mitos yang bertebaran di masyarakat. Jika Anda dan pasangan menginginkan tidak terjadi pembuahan selama berhubungan seksual, segera hubungi dokter.
Dokter akan meresepkan kontrasepsi maupun saran yang sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan. Menerapkan cara yang tepat juga bisa efektif mencegah kehamilan, meski aktif melakukan hubungan biologis.
Anda juga bisa berkonsultasi tentang masalah reproduksi dan kehamilan lainnya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara pasang KB spiral perlu Anda ketahui sebelum tindakan agar pemasangannya efektif. KB spiral atau IUD merupakan alat kontrasepsi berbentuk huruf T yang terbuat dari plastik polietilen.
Mengetahui cara memeriksa benang KB IUD (spiral) berguna untuk memastikan posisinya tidak bergeser. Bagaimana caranya?
Anak kembar bisa diperoleh meski Anda tidak memiliki riwayat kembar. Tipsnya adalah berhubungan seks dengan posisi woman on top, missionary, split position, dan side by side.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved