Cara agar kacamata tidak berembun saat memakai masker termasuk memilih masker yang pas, gunakan klip hidung, cuci dengan sabun dan air hangat, serta bernapas ke bawah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Feb 2022
Cara agar kacamata tidak beremebun saat memakai masker salah satunya memilih masker yang ukurannya pas
Table of Content
Kacamata yang sering berembun saat memakai masker tentu memberi ketidaknyamanan tersendiri. Selain membuat penglihatan buram, kacamata berembun bisa mengganggu penampilan bahkan produktivitas saat bekerja.
Advertisement
Meski begitu, masker tetaplah wajib digunakan saat masa pandemi, sehingga Anda perlu mencari solusi untuk mencegah hal tersebut terjadi. Beruntung, ada banyak cara yang bisa dilakukan dan mudah untuk ditiru agar penggunaan kacamata dan masker secara bersamaan bisa lebih nyaman.
Embun yang menempel di kacamata adalah hasil dari kondensasi udara yang dihasilkan saat Anda menghembuskan napas. Perbedaan suhu udara dan permukaan kacamata membuat lensa kacamata memerangkap udara dan menyebabkannya berembun.
Saat mengenakan masker wajah, udara yang keluar dari tubuh Anda akan memiiki suhu yang hangat. Masker wajah umumnya akan mengarahkan sebagian besar udara yang dihembuskan ke atas. Maka udara akan mengalir ke bagian atas masker dan menyelinap keluar hingga mencapai kacamata yang lebih dingin.
Tetesan embun akan terbentuk karena tegangan permukaan yang melekat antara molekul air. Dengan demikian embun akan mulai memenuhi lensa kacamata dan membuat Anda kesulitan melihat.
Jika sering terjadi, kacamata berembun dapat terasa sangat mengganggu bahkan menghambat aktivitas. Agar lebih nyaman, berikut ini cara agar kacamata tidak berembun saat pakai masker:
Semakin longgar bagian atas masker, semakin mudah udara mengalir ke atas dan menyebabkan kacamata berembun. Setiap orang memiliki ukuran serta bentuk wajah yang berbeda-beda. Namun saat ini masker telah tersedia dalam berbagai model dan ukuran.
Agar kacamata tidak mudah berembun, sebaiknya pilih masker yang pas dikenakan di wajah Anda dan tidak longgar. Masker yang pas di wajah akan memberi pengaruh yang signifikan dalam mencegah pembentukan embun.
Beberapa masker tersedia dengan klip pada bagian hidung. Ini dapat membantu untuk membuat masker lebih pas dan terasa lebih nyaman juga mengurangi celah pada bagian atas masker. Ini bisa menjadi cara yang efektif agar kacamata tidak berembun saat memakai masker.
Cara agar kacamata tidak berembun selanjutnya bisa dengan memanfaatkan kacamata Anda sendiri. Tarik bagian atas masker lebih tinggi di bagian hidung, hingga kacamata dapat menjepit bagian atasnya. Pastikan kacamata tidak mudah lepas. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga udara hangat tidak mengalir keluar.
Anda juga bisa menggunakan plester olahraga atau plester medis yang aman di kulit untuk menutup bagian atas masker. Anda bisa merekatkan masker pada bagian hidung hingga tulang pipi agar udara tidak keluar dari bagian atas masker dan membuat kacamata berembun.
Pastikan plester aman untuk kulit. Salah satunya dengan melakukan uji sensitivitas di kulit tangan atau bagian lain dan tunggu reaksinya. Jika tidak ada iritasi atau reaksi alergi, maka Anda bisa gunakan plester tersebut di dekat mata untuk mencegah kacamata berembun akibat masker.
Salah satu trik yang belum banyak diketahui agar kacamata tidak berembun saat memakai masker adalah dengan mencuci lensa menggunakan air sabun. Air sabun dapat meninggalkan lapisan tipis yang mencegah kelembapan.
Anda dapat menggunakan sabun ringan, sampo bayi atau krim cukur. Cuci perlahan dan bersihkan dengan air hangat. Diamkan hingga kering lalu lap dengan menggunakan kain microfiber.
Untuk menutup celah masker, Anda juga dapat menggunakan benda yang lembut dan menyerap keringat, seperti:
Letakkan lipatan tisu tepat di bawah tepi atas masker. Pakai masker dengan pas agar tisu tidak bergeser.
Menggunakan produk defogging atau anti kabut juga dapat membantu agar kacamata tidak berembun saat memakai masker. Meskipun demikian, kecocokan pada merek produk defogging bisa berbeda untuk setiap orang.
Anda mungkin harus mencoba beberapa merek sebelum menemukan yang paling cocok. Tetapi hindari menggunakan produk anti-kabut yang diperuntukkan bagi mobil atau tujuan lainnya.
Selain dengan berusaha menutup bagian atas masker, Anda juga dapat mencegah kacamata berembun dengan bernapas ke bawah. Ini mungkin terdengar canggung, tetapi ini bisa menjadi solusi yang cepat.
Caranya dengan memegang bibir bagian atas dan tempatkan di atas bibir bagian bawah seperti ingin bersuling . Hembuskan napas melalui mulut agar napas mengalir ke bawah dan tidak melalui celah bagian atas masker.
Cara lainnya yang bisa Anda gunakan agar kacamata tidak berembun adalah menggunakan lensa dengan lapisan anti-kabut. Anda bisa mendatangi optik terdekat untuk bisa mendapatkannya.
BACA JUGA: Apakah Benar Pakai Kacamata Bisa Cegah Infeksi Covid-19?
Walaupun banyak yang menyarankan, tetapi cara berikut ini sebaiknya tidak digunakan untuk mencegah kacamata berembun ketika memakasi masker.
Pasta gigi banyak mengandung bahan keras yang dapat menggores kacamata. Bukannya mendapat penglihatan yang jernih, Anda malah harus mengganti lensa kacamata.
Anda dapat menggunakan air hangat saat mencuci lensa kacamata dengan sabun ringan. Tetapi sebaiknya hindari mencuci kacamata dengan air panas. Tindakan ini malah bisa merusak lensa kacamata.
Air liur mungkin banyak digunakan sebagai cairan pembersih kacamata. Tetapi ini sebenarnya sama sekali tidak efektif. Belum lagi di masa pandemi seperti saat ini, meludah sembarangan bisa sangat berisiko.
Meskipun cuka bisa menjadi pembersih alami yang sangat baik di sekitar rumah Anda, cuka tidak termasuk dalam kacamata Anda. Kandungan asam yang tinggi dari larutan ini dapat merusak lapisan pada kacamata Anda.
Anda mungkin tertarik menggunakan pembersih kaca atau bahan ammonia lainnya untuk membersihkan kacamata. Tetapi sebaiknya hal ini juga dihindari, karena selain tidak efektif juga dapat berisiko merusak lensa kacamata Anda.
Baca Juga
Itulah berbagai cara agar kacamata tidak berembun. Ada banyak solusi yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Anda juga bisa berkonsultasi lebih lanjut ke dokter mengenai keluhan pengguna kacamata selama pandemi pada dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Hantavirus adalah penyakit baru yang muncul ditengah pandemi corona. Penyakit ini disebabkan oleh urine maupun kotoran yang dikeluarkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya.
26 Mar 2020
Urutan munculnya gejala covid-19 yang pertama adalah demam, diikuti batuk dan nyeri otot, lalu mual dan muntah, serta diare. Urutan ini berbeda dari penyakit pernapasan lain, sehingga bisa membantu mempermudah identifikasi gejala Covid-19.
30 Nov 2020
Efek samping setelah vaksin COVID-19 memang berbeda-beda, ada yang merasakan, namun ada juga yang tidak mengalami sama sekali. Banyak orang yang merasa khawatir dengan adanya efek samping ini, termasuk apakah vaksinnya bekerja jika tidak merasakan apa-apa setelah disuntik.
16 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved