Candida albicans adalah jamur penyebab infeksi di berbagai bagian tubuh, seperti rongga mulut, kulit, hingga vagina. Infeksi ini biasa disebut sebagai candidiasis dan menyebabkan rasa nyeri dan gatal pada penderitanya.
3.74
(19)
9 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gambar candida albicans di bawah mikroskop
Table of Content
Candida albicans adalah jamur yang hidup di area rongga mulut, saluran pencernaan, vagina, kulit, serta beberapa area lain di tubuh. Dalam kondisi normal, jamur ini tidak berbahaya. Namun, apabila terjadi suatu gangguan di tubuh, flora tersebut bisa berkembang biak secara tidak terkendali. Saat inilah ia akan menyebabkan terjadinya infeksi jamur.
Advertisement
Infeksi candida albicans sering disebut sebagai candidiasis. Namun, candidiasis sendiri masih dibagi menjadi beberapa jenis dan umumnya dapat disembuhkan dengan pemberian obat antijamur.
Infeksi candida albicans bisa terjadi di beberapa area di tubuh dan masing-masingnya dapat menimbulkan penyakit dan gejala yang berbeda, seperti berikut ini.
Candida albicans adalah jenis jamur yang paling sering menyebabkan infeksi di saluran kencing. Biasanya, infeksi yang disebabkan oleh jamur ini menyerang saluran kencing bagian bawah. Namun pada beberapa kasus, infeksi bisa meluas hingga ke ginjal.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Tidak semua orang yang terkena infeksi jamur di saluran kencing akan mengalami gejala. Namun saat muncul, gejalanya bisa berupa:
Infeksi jamur di genital lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Umumnya, kondisi ini bisa muncul karena ada faktor penyerta seperti diabetes, kehamilan, penggunaan obat-obatan, dan gangguan sistem imun.
Infeksi ini biasanya akan menimbulkan gejala berupa:
Baca Juga
Candida albicans sebenarnya merupakan flora normal rongga mulut. Artinya, ia memang selalu berada di area tersebut tanpa menimbulkan masalah apapun. Namun saat pertumbuhannya berlebih, jamur ini bisa menyebar hingga ke langit-langit mulut bahkan hingga tenggorokan dan menyebabkan infeksi candidiasis.
Sama seperti infeksi jamur lainnya, konsumsi antibotik, diabetes, dan gangguan imun bisa memicu kondisi ini. Namun pada infeksi candida albicans di mulut, penggunaan gigi palsu yang tidak tepat dan jarang dibersihkan juga memegang peranan besar.
Gejala yang dapat muncul apabila Anda mengalaminya antara lain:
Area kulit yang lembab, hangat, dan mudah berkeringat menjadi ladang subur tumbuhnya jamur candida albicans. Area yang dimaksud antara lain adalah ketiak, pangkal paha atau selangkangan, dan area di bawah lipatan dada.
Ada beberapa hal yang akan meningkatkan risiko Anda terkena infeksi ini, yaitu:
Gejala paling umum dari infeksi candida albicans pada kulit adalah munculnya warna kemerahan pada area infeksi. Pada beberapa orang, infeksi ini juga bisa menimbulkan lepuhan-lepuhan berisi cairan, muncul nanah atau berubahnya tekstur kulit menjadi lebih tebal dan kasar.
Sebagian besar infeksi candida albicans bisa diatasi dengan konsumsi obat antijamur. Selain itu, ada juga beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk membantu membasi jamur berlebih di tubuh.
Obat yang digunkan untuk mengatasi infeksi jamur candida albicans ada beragam. Masing-masing pengidapnya bisa diresepkan jenis yang berbeda sesuai kondisinya. Namun, ada jenis obat yang paling umum digunakan yaitu fluconazole.
Selain fluconazole, obat seperti nystatin atau clotrimazole juga dapat diberikan, terutama pada kasus infeksi jamur di rongga mulut. Clotrimazole pun dapat diresepkan untuk infeksi jamur yang terjadi di kulit beserta obat lain seperti miconazole dan econazole.
Obat untuk infeksi jamur bisa diberikan dalam bentuk obat minum, salep, krim, atau obat hisap. Semua tergantung dari jenis infeksi yang diderita.
Selain dengan obat, beberapa bahan alami di bawah ini juga bisa digunakan untuk bantu meredakan infeksi jamur ini di tubuh.
Baca Juga
Infeksi candida albicans perlu segera dikenali agar pengobatan bisa dimulai sebelum kondisi bertambah parah. Apabila infeksi tak juga mereda meski telah diobati sendiri, segeralah periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih efektif.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Baju baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu untuk menghindari berbagai risiko gangguan kesehatan. Sebab, baju baru kemungkinan memiliki sisa pewarna, bahan kimia, hingga jamur dan bakteri, yang semuanya berbahaya bagi kesehatan Anda.
Tingkat pH normal vagina berkisar antara 3,8 dan 4,5. Ini adalah kondisi yang terbilang cukup asam namun ideal untuk organ kewanitaan. Jika lebih tinggi atau rendah dari kadar normal, maka kemungkinan ada gangguan kesehatan yang sedang dialami.
Makanan yang dihindari agar Miss V tidak bau hanya sedikit, tapi tidak bisa disepelekan. Makanan maupun minuman ini mungkin saja selama ini sering Anda konsumsi. Contohnya adalah makanan dalam kemasan kaleng.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved