Perubahan payudara saat hamil dipengaruhi oleh meningkatnya hormon dan meningkatnya aliran darah ke payudara. Memasuki trimester tiga, payudara ibu hamil akan membesar dan semakin berat, bahkan semakin sering keluar kolostrum dari puting.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
10 Feb 2020
Perubahan payudara saat hamil merupakan hal yang wajar karena kadar hormon yang fluktuatif
Table of Content
Saat hamil, tubuh ibu akan banyak mengalami perubahan. Salah satu yang tak terhindarkan adalah perubahan payudara saat hamil, yang bahkan bisa berlanjut hingga saat menyusui.
Advertisement
Perubahan bentuk payudara, warna areola, hingga bentuk puting saat hamil adalah hal normal. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi dari fluktuatifnya kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Perubahan ini bisa terjadi sejak tujuh hari setelah melakukan hubungan seksual dan terus berlanjut. Namun tentunya, perubahan payudara saat hamil setiap calon ibu berbeda antara satu dan lainnya.
Baca Juga
Perubahan kondisi payudara saat hamil dapat dibedakan di setiap trimester kehamilan, seperti:
Pada trimester pertama ketika awal mengandung, perubahan payudara saat hamil minggu pertama terasa lebih sensitif, seperti nyeri saat disentuh.
Terasa kencang atau nyeri payudara ini terjadi karena ada perubahan hormonal dalam tubuh, ditambah lagi aliran darah ke jaringan yang ada di sekitar payudara juga meningkat.
Peningkatan aliran darah juga akan memunculkan kelenjar payudara dengan jelas. Selain lebih sensitif, payudara ibu hamil trimester pertama juga bisa membesar terutama jika tengah mengandung untuk pertama kalinya.
Konsekuensinya, terkadang payudara terasa gatal karena kulit tengah meregang. Jika tidak dirawat, akan muncul juga stretch mark pada payudara ibu.
Namun, ibu hamil tidak perlu khawatir. Biasanya, berbagai kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, meskipun dapat muncul kembali pada akhir kehamilan.
Pada minggu ke-14 hingga ke-27, perubahan payudara saat hamil bisa meliputi areola payudara yang terlihat lebih gelap sekaligus lebih besar akibat adanya perubahan hormon.
Areola adalah lingkaran berwarna yang mengelilingi puting payudara. Nantinya, warna areola bisa kembali seperti semula ketika selesai menyusui.
Selain ukuran payudara dan warnanya, bintik di sekitar payudara juga terlihat semakin menonjol. Ini terjadi karena kelenjar-kelenjar ini mulai aktif memproduksi minyak sehingga proses menyusui berlangsung lebih lancar.
Di trimester kedua ini, payudara ibu hamil juga mulai mengeluarkan cairan. Biasanya, hal ini terjadi saat payudara mendapat stimulasi tertentu. Warna cairannya adalah kuning kental dan merupakan kolostrum yang baik untuk imun bayi.
Meski demikian, tidak semua ibu hamil akan merasakan keluarnya cairan di trimester kedua ini.
Pada minggu ke-28 hingga ke-40, perubahan yang terjadi pada trimester sebelumnya akan terasa lebih intens. Dikutip dari American Pregnancy, payudara akan menjadi semakin besar sekaligus berat, areola menjadi lebih gelap, hingga kolostrum keluar dari puting lebih sering ketimbang biasanya.
Baca juga: Penyebab Payudara Sakit Saat Hamil Beserta Cara Mengatasinya
Saat berbagai perubahan membuat payudara ibu hamil tidak nyaman, bumil bisa melakukan sejumlah perawatan payudara seperti berikut untuk mengurangi gejalanya:
Selain melakukan perawatan payudara saat hamil, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai perubahan yang terjadi.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memastikan perubahan yang dirasakan bumil normal atau tidak. Jika tidak normal, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Manfaat Pijat Payudara dengan Minyak Zaitun
Tentu perubahan payudara saat hamil tidak berhenti saat persalinan usai saja. Lebih jauh lagi, perubahan akan terus terjadi terutama apabila sang ibu menyusui langsung (direct breastfeeding).
Lantas apabila payudara kecil saat hamil apa bisa menyusui? Ya, ukuran payudara tidak memengaruhi banyak atau sedikitnya ASI.
Perlu diingat bahwa meskipun selama hamil Anda tidak merasakan keluarnya kolostrum dari puting, bukan berarti ASI Anda nantinya tidak lancar. Hal itu tidak menjamin bagaimana proses menyusui yang begitu panjang dan berliku.
Ada perempuan yang baru mendapati keluarnya kolostrum sehari setelah persalinan, dan itu sangatlah normal. Ingat, perut bayi baru lahir bisa bertahan tanpa asupan apapun selama 72 jam atau 3 hari.
Jadi, wajar apabila ibu masih menanti keluarnya ASI atau kolostrum dari payudara pada hari-hari awal setelah persalinan. Umumnya, payudara akan secara otomatis memproduksi kolostrum yang sangat baik untuk kekebalan tubuh bayi.
Jika ingin berkonsultasi pada dokter secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Belut untuk ibu hamil tergolong aman karena merupakan jenis ikan rendah merkuri. Sangat dianjurkan untuk mengolah belut hingga matang sebelum dikonsumsi untuk menghindari racun dan memaksimalkan khasiatnya.
8 Mei 2022
Keputihan saat hamil adalah hal yang normal, namun juga bisa berbahaya untuk janin dan ibu. Keputihan yang normal atau leukorea memiliki ciri berwarna putih susu atau bening, hingga tidak berbau.
28 Apr 2023
ASI dicampur susu formula mau tidak mau dilakukan jika ada hal yang menghambat sang ibu saat menyusui. Biasanya, hal ini terjadi apabila ibu mengalami air susu yang susah keluar.
18 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved