logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Calistung adalah Keterampilan Penting Bagi Anak, Kapan Harus Mulai Belajar?

open-summary

Calistung adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung yang merupakan tonggak penting dalam perkembangan belajar bagi anak-anak. Secara umum, kemampuan membaca akan dikuasai anak saat berusia empat hingga lima tahun, menulis ketika berusia enam sampai 10 tahun, dan berhitung saat berusia enam hingga 10 tahun.


close-summary

6 Okt 2022

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Calistung adalah membaca, menulis, dan berhitung

Calistung adalah membaca, menulis, dan berhitung

Table of Content

  • Waktu tepat bagi anak belajar calistung
  • Perkembangan pembelajaran calistung anak
  • Apa yang harus dilakukan jika anak sulit belajar calistung?

Calistung alias baca, tulis, dan hitung adalah kemampuan yang penting dimiliki anak. Kemampuan anak dalam melakukan calistung sesuai usia, biasanya akan menjadi salah satu gambaran baik atau tidaknya perkembangan buah hati.

Advertisement

Meski begitu, orang tua perlu ingat bahwa belajar calistung bukanlah proses yang instan. Ini merupakan keterampilan yang kompleks dan usaha yang tidak sedikit hingga anak bisa mengerti ketiganya.

Kecepatan belajar setiap anak juga berbeda, sehingga meski anak belajar sedikit lebih lambat dari teman sepantarannya, belum tentu hal ini perlu dikhawatirkan orang tua.

Waktu tepat bagi anak belajar calistung

Anak bisa belajar calistung sejak dini
Anak bisa belajar calistung sejak dini

Untuk bisa calistung, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, membaca, menulis, dan berhitung sendiri memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Secara umum, kemampuan calistung akan mulai dikuasai anak di usia sebagai berikut:

  • Membaca saat berusia empat hingga lima tahun.
  • Menulis ketika berusia enam sampai 10 tahun.
  • Belajar matematika saat berusia enam hingga 10 tahun.

Tidak perlu khawatir jika si Kecil sedikit terlambat belajar dibandingkan teman sebayanya, terlebih lagi jika usianya masih sangat muda. Selama anak memperlihatkan kesenangan mereka untuk belajar dan mengalami perkembangan meskipun sedikit demi sedikit, orang tua masih bisa merasa lega.

Namun, jika anak tampak tidak gembira saat belajar, mungkin ini saatnya orang tua memastikan apabila si Kecil memiliki masalah belajar atau tidak.

Cobalah untuk belajar membaca dan menulis bersamanya. Jika anak menghabiskan waktu belajar calistung tiga kali lebih lama dari seharusnya, mungkin ini saatnya Anda berkonsultasi dengan guru untuk mencari jalan keluarnya.

Anda juga bisa menemui ahli seperti dokter anak atau ahli tumbuh kembang anak untuk mendapatkan saran mengenai kondisi buah hati. Jika memang anak ternyata memiliki gangguan belajar, maka terapi untuk mengatasi kondisi ini bisa segera dimulai.

Semakin cepat gangguan belajar dideteksi dan ditangani, maka semakin baik. Disarankan untuk mengatasi kesulitan belajar dalam dua tahun sejak anak mulai sekolah.

Baca Juga: Rekomendasi Buku Belajar Membaca untuk Anak

Perkembangan pembelajaran calistung anak

Anak bisa mulai belajar membaca di usia 4-5 tahun
Anak bisa mulai belajar membaca di usia 4-5 tahun

Perkembangan pembelajaran calistung dapat sedikit berbeda pada masing-masing anak. Sebagian mungkin lebih tertarik untuk belajar membaca, sementara sebagian lainnya lebih senang belajar menulis atau berhitung.

Umumnya, tahap perkembangan belajar calistung anak adalah sebagai berikut:

1. Belajar membaca

Berikut perkembangan belajar membaca pada anak secara umum bedasarkan usia:

a. Usia 4-5 tahun

Pada saat ini, anak belajar keterampilan pra-membaca seperti:

  • Mengganti kata-kata dalam pola berima.
  • Menulis beberapa huruf.
  • Mengucapkan kata-kata sederhana.
  • Mengetahui kosa kata baru.

b. Usia 6-10 tahun

Pada usia ini anak-anak belajar untuk:

  • Membaca buku-buku sederhana pada pertengahan kelas satu SD dan mengetahui sekitar 100 kata umum.
  • Pada pertengahan kelas satu, anak biasanya sudah mengerti bahwa huruf mewakili suara, yang membentuk kata-kata.
  • Menikmati berbagai jenis cerita dan membicarakan tentang karakter, latar, dan kejadian.
  • Di kelas dua, mulai belajar mengingat nama dan suara semua huruf. Mereka juga sudah mulai mengenali huruf besar dan kecil.
  • Di kelas tiga, anak biasanya sudah bisa membaca secara mandiri dan lancar.
  • Membunyikan kata-kata yang masih asing saat membaca.

c. Usia 11-13

Pada usia ini anak-anak akan belajar untuk:

  • Membaca untuk belajar tentang hobi dan minat mereka serta pelajaran sekolah.
  • Memahami lebih lengkap apa yang telah mereka baca.
  • Membaca fiksi dan nonfiksi, termasuk majalah dan surat kabar.

2. Belajar menulis

Tahap perkembangan belajar menulis sedikit lebih acak dibandingkan membaca.

a. Usia 6-10

Pada usia ini anak-anak akan belajar untuk:

  • Menulis suara konsonan pada akhir sekolah TK.
  • Menulis dengan jelas dan mudah, dengan pemahaman kata-kata di kelas 1 SD.
  • Menulis cerita dengan awal, tengah, dan akhir serta dengan karakter, tindakan, pengaturan, dan sedikit detail di kelas 2 SD.

b. Usia 11-13

Pada usia ini anak-anak akan belajar untuk:

  • Menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar
  • Menjadi penulis yang lebih fasih, meningkatkan kecepatan tulisan tangan
  • Menggunakan struktur kalimat yang bervariasi, termasuk kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks
  • Menulis berbagai jenis komposisi seperti laporan dan tulisan persuasif
  • Menggunakan referensi dari berbagai sumber untuk menulis komposisi
  • Menggunakan komputer untuk menulis dan mencari tahu tentang hal yang menurutnya menarik
  • Memahami apa yang telah mereka baca
  • Memahami bacaan non fiksi seperti majalah

3. Belajar berhitung

Saat belajar berhitung, anak membutuhkan berbagai keterampilan dan melibatkan kosakata yang luas. Jenis hitungan sendiri ada beragam, sehingga anak bisa saja cepat belajar salah satu metode, tetapi lambat ketika belajar metode berhitung yang lain.

Berikut perkembangan pembelajaran berhitung anak secara umum:

a. Usia 6-10

Pada usia ini anak-anak akan belajar untuk:

  • Menghitung dan memahami angka.
  • Memahami konsep jumlah seperti berapa banyak barang dalam satu set objek.
  • Mengenal waktu dan memahami nilai uang di kelas dua.
  • Membandingkan dan mewakili bilangan bulat dan desimal.
  • Menambah dan mengurangi angkat satu digit dan dua digit secara bertahap
  • Mengalikan dan membagikan bilangan
  • Memahami pecahan dan mengerjakan soal kata di kelas empat.

b. Usia 11-13 tahun

Saat menginjak usia 11 hingga 13 tahun anak akan belajar:

  • Menyelesaikan soal matematikan yang lebih kompleks dalam beberapa langkah.
  • Mengerjakan pecahan, desimal, dan persen
  • Mengerjakan aljabar dan geometri awal
  • Memahami sepenuhnya konsep bobot, ukuran, dan persentase

Baca Juga: Tips Mengajarkan Pelajaran Anak TK yang Menyenangkan

Apa yang harus dilakukan jika anak sulit belajar calistung?

Jika anak kesulitan belajar calistung, orang tua bisa membantu
Jika anak kesulitan belajar calistung, orang tua bisa membantu

Saat anak kesulitan belajar calistung, ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk membantunya, seperti:

1. Belajar tambahan dengan tutor

Jika anak kesulitan dalam satu mata pelajaran tertentu, maka meminta bantuan tutor atau guru privat untuk mengajarinya di rumah adalah cara yang tepat untuk membantu anak belajar calistung dengan lebih baik.

Tutor dapat memberikan pelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar anak. Belajar dengan tutor juga akan membuat anak mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam sehingga lebih mudah memahami materi calistung yang diberikan.

2. Diberi dukungan saat mengerjakan pekerjaan rumah

Ketika anak kesulitan belajar calistung, orang tua juga bisa mendampinginya menyelesaikan pekerjaan rumah. Orang tua dapat menemani dan memberikan dukungan saat anak menjadi bingung atau tidak fokus saat mengerjakan PR.

3. Berkonsultasi dengan terapis

Jika anak kesulitan mengusai calistusng karena memiliki masalah belajar yang serius, seperti disleksia, maka orang tua perlu berkonsultasi dengan terapis pendidikan untuk memperkuat keterampilan yang ia butuhkan.

Terapis pendidikan dapat memiliki berbagai latar belakang profesional, dari ahli pendidikan khusus, terapi wicara dan bahasa, hingga psikologi.

Mereka akan membantu anak membangun kepercayaan diri serta keterampilanny dan bisa memahami gaya belajar seorang anak dengan baik.

Baca Juga

  • Waspada Faltering Growth, Saat Bayi Gagal Tumbuh
  • Ini Pentingnya Monitor Target Tumbuh Kembang Anak
  • 10 Manfaat Origami untuk Tumbuh Kembang Anak

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, konsultasikan langsung pada dokter maupun psikolog lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

tumbuh kembang anakperkembangan anakanak sekolah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved