Cacar air pada bayi adalah kondisi yang menimbulkan gejala ruam merah pada kulit dengan rasa gatal hingga panas yang membuat tidak nyaman. Atasi cacar air dengan obat dan langkah pencegahan ini.
8 Apr 2019
Cacar air pada bayi dapat terjadi akibat tertular dari ibu
Table of Content
Cacar air pada bayi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak. Namun, kondisi ini mulai jarang terjadi seiring munculnya vaksin cacar air pada tahun 1995. Meski demikian, penyakit cacar masih mungkin terjadi.
Advertisement
Bayi tidak dapat menerima vaksin sampai mereka berusia setidaknya 12 bulan. Bayi dapat terkena cacar air jika mereka terpapar penyakit dari penderita lain. Bayi juga bisa mengalami cacar karena tertular ibu. Bayi yang terkena cacar air setelah dilahirkan (bukan ketika masih dalam kandungan ibu), bisa mengalami kondisi serius.
Bayi yang mengalami cacar air biasanya akan menunjukkan gejala awal seperti berikut:
Gejala cacar air pada bayi tersebut biasanya terjadi pada 1-2 hari sebelum ruam cacar air muncul. Munculnya ruam merah di kulit ini akan terasa gatal dan sering muncul di badan, perut, kulit kepala, atau wajah.
Ruam menyeluruh muncul mengikuti yang lainnya. Ruam yang muncul dapat bersifat ringan atau berat. Hal ini terjadi selama dua hingga empat hari, kemudian ruam-ruam tadi akhirnya meletus di seluruh tubuh.
Ruam cacar air ini memiliki beberapa tahap, dimulai dengan benjolan kecil merah. Selama beberapa hari benjolan ini akan melepuh dan berisi air. Ketika lepuhan pecah, mereka akan menyerupai luka terbuka. Lepuhan itu kemudian mulai mengering. Cacar air pada bayi dapat berlangsung hingga 5 sampai 10 hari.
Cacar air sangat menular. Penyakit menyebar melalui kontak langsung dengan luka lecet, ludah, atau lendir seseorang yang menderita. Penularan virus juga dapat terjadi melalui udara saat seorang batuk atau bersin. Gejala cacar air bisa mulai terjadi di mana saja dari 10-21 hari setelah terpapar.
Seseorang menularkan penyakit ini saat ruam belum muncul ke permukaan kulit. Cacar akan tetap menular, bahkan sampai lepuhan ruam tersebut mengering. Ini mungkin membutuhkan waktu sekitar 5 hari atau lebih lama. Jika bayi terserang cacar, jangan bawa dia ke tempat ramai, seperti penitipan anak atau area lain, selama 7-10 hari.
Anda dapat mencegah infeksi bakteri berkembang dengan menjaga tangan bayi dan kuku mereka tidak menggaruk cacar di tubuh. Pastikan untuk tidak menggosok kulit bayi saat mandi. Tepuk dan keringkan saja, untuk mengurangi iritasi pada ruam.
Untuk mengatasi cacar air pada anak, Anda bisa melakukan hal ini di rumah:
Cacar umumnya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada bayi, Anda bisa melakukan langkah seperti yang telah disebutkan atau memberikan obat bila perlu.
Obat cacar air pada bayi umumnya adalah obat pereda nyeri dan demam yang aman seperti paracetamol dan acetaminophen. Selain kedua obat tersebut, obat cacar air lainnya yang bisa digunakan adalah obat acyclovir.
Acyclovir adalah obat antivirus oral yang dapat mengurangi atau mempersingkat waktu proses penyembuhan. Namun, penggunaan obat ini dilaporkan memiliki efek samping. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter terlebih dulu sebelum memberikan obat-obatan pada si Kecil untuk mengetahui dosis pemakaian yang tepat.
Sebagai upaya pencegahan penyakit dan komplikasinya, Anda bisa memastikan bayi mendapatkan vaksinasi cacar air. Dokter akan merekomendasikan anak untuk memperoleh vansin jenis ini pada rentang usia berikut:
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penularan virus cacar air bisa dicegah dengan vaksin apabila kontak anak dengan pasien cacar belum lewat dari 48 jam. Apabila melebihi waktu tersebut, kemungkinan anak sudah tertular dengan virus dan vaksin tak lagi mampu mencegah kelanjutan penyakit.
Namun, vaksin yang diberikan juga dapat meringankan tingkat keparahan gejala cacar air pada anak. Vaksinasi cacar air pada bayi adalah langkah yang efektif untuk mencegah penularan cacar air dan membuat tubuh memiliki antibodi yang melawan virus penyebab penyakit tersebut.
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat mudah menular. Oleh sebab itu, apabila bayi atau orang dewasa yang tinggal serumah sedang menderita cacar air, sebaiknya Anda melakukan langkah pencegahan penularan penyakit ini di rumah.
Untuk mencegah penularan cacar air pada bayi di rumah, sejumlah hal yang perlu dilakukan adalah:
Jika bayi Anda diduga terkena cacar air, maka segera membawa si Kecil ke dokter anak. Pastikan pula Anda memberi tahu dokter jika bayi Anda memiliki salah satu gejala di bawah ini karena gejala-gejala ini dapat menunjukkan adanya komplikasi.
Karena penyebab cacar air adalah virus, penyakit ini sulit diobati dengan antibiotik. Namun, jika infeksi bakter terjadi di sekitar lepuhan, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk membantu membersihkannya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi dan anak kecil rentan sakit cacar air. Cacar air memang tidak bahaya, tapi bisa sangat menular. Lantas, seperti apa pengobatan cacar air yang efektif pada anak?
Obat cacat air cukup beragam dan kini sudah cukup efektif untuk menyembuhkan. Penyakit ini tak lagi jadi penyakit mematikan dan dapat dilakukan perawatan rumahan.
Penyakit yang disebabkan oleh virus ada banyak jenisnya. Di Indonesia, selain Covid-19, penyakit seperti demam berdarah, HIV/AIDS, herpes, hingga campak masih banyak dijumpai dan perlu diwaspadai kemunculannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved