Cacar air pada orang dewasa bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan dengan yang terjadi pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi.
3.2
(10)
24 Apr 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cacar air dewasa berisiko lebih besar mengalami komplikasi.
Table of Content
Cacar air identik sebagai penyakit yang kerap dialami anak-anak. Namun, bagi orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan tak menerima vaksin cacar, penyakit ini bisa saja menyerang. Cacar air dewasa dianggap lebih berbahaya dibandingkan apabila dialami oleh anak-anak. Mengapa demikian?
Advertisement
Cacar air dianggap lebih berbahaya apabila dialami oleh orang dewasa, karena risiko timbulnya komplikasi lebih tinggi. Cacar air juga dapat berbahaya apabila terjadi pada ibu hamil, karena berpotensi memengaruhi kesehatan bayi di dalam kandungan. Berikut ini penjelasannya.
Kemunculan cacar air dewasa didahului oleh gejala yang tidak jauh berbeda dari yang dialami oleh anak-anak. Hanya saja, umumnya gejalanya lebih parah. Gejala yang dapat muncul di antaranya:
Gejala-gejala di atas akan muncul sekitar satu hingga tiga minggu setelah tubuh terpapar oleh virus penyebab cacar air. Demam dan rasa tidak enak badan akan dirasakan selama beberapa hari. Sementara itu, ruam akan hilang secara perlahan selama satu hingga tiga minggu.
Meskipun penyakit ini jarang menimbulkan komplikasi yang serius pada anak-anak, risikonya dapat meningkat apabila dialami oleh orang dewasa, terutama ibu hamil. Orang dewasa dengan sistem imun lemah, misalnya sedang mengalami kemoterapi juga berisiko lebih besar mengalami komplikasi akibat cacar air.
Cacar air sebenarnya bukan merupakan penyakit yang berbahaya. Namun, penyakit ini berisiko menimbulkan berbagai komplikasi berikut ini.
Apabila terjadi pada orang dewasa, cacar air dapat berkembang menjadi kondisi yang berbahaya. Diperkirakan, sebanyak 5 hingga 14 persen penderita cacar air dewasa mengalami gangguan pada paru-paru, seperti pneumonia. Kondisi ini terutama dialami para perokok.
Selain itu, beberapa kondisi di bawah ini juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari cacar air.
Pada ibu hamil, risiko timbulnya komplikasi cacar air lebih tinggi. Salah satunya adalah risiko pneumonia (infeksi paru-paru). Terlebih jika disertai dengan kebiasaan merokok. Semakin lama usia kehamilan, maka risiko komplikasi juga akan semakin besar.
Komplikasi cacar air dewasa yang terjadi pada ibu hamil juga dapat membahayakan bayi. Apabila ibu hamil terinfeksi cacar air pada 28 minggu pertama usia kehamilan, maka akan muncul risiko Foetal Varicella Syndrome (FVS) pada bayi yang dikandung.
FVS merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi, tapi tetap harus diwaspadai, karena dapat menimbulkan berbagai gangguan pada bayi, seperti katarak. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan luka, gangguan pertumbuhan anggota tubuh, postur yang terlihat pendek, hingga kerusakan otak.
Paparan virus cacar pada ibu hamil dengan usia kandungan 20 minggu juga dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur. Apabila ibu hamil terinfeksi cacar air 7 hari sebelum atau sesudah melahirkan, bayi berisiko berisiko menderita jenis cacar air yang cukup parah.
Melemahnya sistem imun dapat disebabkan oleh prosedur pengobatan seperti kemoterapi atau obat berjenis imunosupresan. Pada orang dewasa dengan sistem imun yang lemah dan mengalami cacar air, risiko komplikasi seperti berikut dapat terjadi.
BACA JUGA: 11 Obat Cacar Air pada Anak Secara Alami dan Medis
Jika Anda mengalami cacar air ketika dewasa, penanganan dokter akan diperlukan untuk mengatasi gejala yang terjadi. Lalu, biasanya Anda akan menggunakan beberapa obat berikut untuk mengatasinya.
Jika belum pernah mengalami cacar air, atau belum pernah menerima vaksinasi untuk infeksi ini, maka Anda perlu lebih waspada terhadap cacar air dewasa. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala cacar air. Semakin cepat ditangani, maka risiko komplikasi dapat semakin berkurang.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Seiring penuaan, kondisi kulit orang tua menjadi lebih rentan terkena berbagai masalah kulit. Berikut ini beberapa penyakit kulit pada lansia yang perlu Anda waspadai.
Actinic keratosis terjadi saat kulit menjadi kasar pada wajah akibat paparan sinar UV dari matahari. Gejala yang muncul adalah bercak kulit yang berwarna kemerahan atau kecoklatan, kulit terasa gatal atau panas.
Kapalan di kaki adalah penumpukan kulit yang keras dan tebal karena tekanan atau gesekan pada kulit. Harus diwaspadai, kapalan bisa jadi tanda penyakit serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved