Bystander effect adalah kondisi ketika seseorang melihat situasi darurat, namun tidak melakukan tindakan apapun untuk membantu atau menghentikannya. Efek pengamat tersebut kerap bisa terlihat dalam berbagai peristiwa, tapi apa sebenarnya alasan di balik fenomena ini?
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kecelakaan termasuk kejadian darurat yang memancing bystander effect
Table of Content
Pernahkah Anda melihat sebuah situasi darurat atau kecelakaan, lalu orang-orang di sekitarnya memilih untuk diam dan hanya mengamati? Bahkan tidak jarang orang yang merekam kejadian secara diam-diam.
Advertisement
Fenomena tersebut dikenal dengan istilah bystander effect atau efek pengamat. Apa sebenarnya fenomena ini?
Bystander effect adalah kondisi ketika orang ragu untuk membantu atau menghentikan situasi darurat akibat keberadaan orang lain di sekitarnya. Semakin banyak jumlah saksi mata, semakin kecil kemungkinan salah satu dari mereka akan menolong.
Orang cenderung mudah turun tangan jika ada lebih sedikit orang dalam kerumunan atau tidak sama sekali.
Istilah bystander effect digagas oleh ahli psikologi sosial Bibb Latané dan John Darley setelah mencuatnya kasus pembunuhan perempuan muda Kitty Genovese di New York.
Pada tanggal 13 Maret 1964, sekitar pukul tiga pagi, Genovese baru pulang dari pekerjaannya sebagai manajer bar. Saat ia mulai berjalan menuju pintu masuk apartemen, seorang pembunuh berantai bernama Winston Moseley menyerang dan menusuknya.
Genovese berkali-kali berteriak minta tolong, tapi tidak ada satupun penghuni apartemen yang keluar untuk membantunya. Padahal, saat itu ada sekitar 38 saksi yang mendengar dan menyaksikan kejadian tersebut. Serangan dimulai pada jam 3:20 pagi, dan seseorang baru menghubungi polisi pada pukul 3:50 pagi.
Menurut Latané dan Darley, difusi tanggung jawab menjadi alasan mengapa orang memilih hanya diam saat terjadi situasi darurat. Artinya, orang akan lebih tergugah untuk menolong saat melihat orang lainnya tampak siap untuk turun tangan. Saat ada banyak saksi di sekitar mereka, rasa keharusan dan tanggung jawab untuk membantu akan berkurang.
Sebuah studi menunjukkan bahwa ketika orang sedang sendirian, persentasenya untuk membantu orang lain yang tengah mengalami masalah mencapai 75 persen. Tetapi ketika orang tersebut tidak sendirian, hanya 31 persen yang mau menolong.
Ada fenomena anonimitas yang muncul ketika orang berada dalam sebuah kelompok atau kerumunan. Mereka cenderung melakukan hal-hal yang tidak akan pernah dilakukan saat sedang sendirian.
Sebagai contoh, beberapa saksi mata dari pembunuhan Genovese memberi alasan mengenai mengapa mereka diam. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin terlibat atau berpikir teriakan korban hanyalah pertengkaran sepasang kekasih.
Alasan umum mengapa orang mengalami difusi tanggung jawab saat keadaan darurat (bystander effect) meliputi:
Seseorang akan cenderung menolong jika ia mengenal korban, memiliki kemampuan bela diri, mempunyai pengalaman dan pelatihan medis, serta pernah menjadi korban dari situasi yang serupa.
Anda pertama-tama harus menyadari bahwa fenomena bystander effect memang nyata. Saat melihat situasi darurat (seperti kecelakaan atau tindak kekerasan), pahami bahwa reaksi orang lain mungkin memengaruhi cara Anda dalam bersikap. Lalu, segeralah lakukan bantuan secara sadar dalam bentuk apapun.
Tapi Anda juga perlu melihat-lihat situasi. Jika dirasa terlalu bahaya, Anda sebaiknya menelepon nomor darurat atau meminta petugas keamanan untuk membantu.
Menjadi pengamat yang aktif juga akan membuat orang lain lebih berani mengambil tindakan untuk menolong.
Akan lebih efektif apabila Anda memposisikan diri sebagai satu-satunya orang yang bertanggung jawab dan memberikan arahan pada saksi mata lainnya untuk memberikan bantuan. Terkadang, situasi darurat perlu diatasi dengan cepat dan tidak ada waktu untuk diam serta menunggu.
Taktik yang bisa digunakan adalah dengan meminta bantuan secara spesifik pada satu orang dalam keramaian meski Anda tidak mengenalnya.
Lakukan kontak mata dan katakan bahwa Anda meminta bantuan padanya. Dengan cara yang personal seperti ini, orang lain akan lebih bersedia untuk membantu Anda.
Bystander effect membuat orang berpikir bahwa semakin banyak orang yang menyaksikan suatu situasi darurat, akan semakin banyak pula yang akan membantu korban. Namun kenyataannya tidak selalu begitu.
Jadilah orang yang berinisiatif untuk menolong ketika kejadian buruk yang terjadi. Jika keadaan terlalu berbahaya, melakukan bantuan dengan menelepon nomor darurat atau polisi juga akan sangat berguna.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tak sedikit yang berasumsi bahwa orang pendiam selalu terlihat kikuk dan antisosial. Jika Anda berpendapat serupa, fakta orang pendiam ini akan mengejutkan Anda
Cara mengatasi bad mood pada wanita harus disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebabnya. Penanganan ini bisa dimulai dari tindakan sederhana seperti rutin berolahraga, istirahat dengan cukup, dan bercerita ke orang kepercayaan, hingga yang membutuhkan bantuan dokter.
Savior complex adalah kecenderungan seseorang yang selalu ingin membantu orang lain hingga mengorbankan dirinya sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved