Fungsi hormon prolaktin utama adalah memproduksi ASI pada ibu menyusui. Namun, banyak juga fungsi hormon prolaktin bahkan pada pria sekalipun.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
13 Jan 2020
Fungsi hormon prolaktin berkaitan dengan mekanisme tubuh manusia seperti metabolisme dan reproduksi
Table of Content
Hormon prolaktin bisa dibilang teman seperjuangan ibu menyusui. Fungsi hormon prolaktin yang utama adalah membantu produksi ASI setelah melahirkan. Meski demikian, hormon prolaktin tak hanya bermanfaat untuk urusan laktasi saja, bahkan ada manfaatnya untuk pria sekalipun.
Advertisement
Fungsi hormon prolaktin sangat penting untuk kesehatan reproduksi pria dan juga wanita. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada dasar otak.
Baca Juga
Selain fungsi utama hormon prolaktin dalam memproduksi ASI pada ibu menyusui, masih ada banyak sekali fungsi hormon prolaktin yang berkaitan dengan 300 mekanisme tubuh manusia.
Beberapa kategorisasinya adalah:
Artinya, fungsi hormon prolaktin sangat berkaitan dengan banyak hal tidak hanya pada ibu hamil dan ibu menyusui saja. Dalam kaitannya dengan sistem reproduksi, fungsi hormon prolaktin juga punya pengaruh dalam produksi sperma.
Selain itu, fungsi hormon prolaktin lainnya seperti metabolisme, regulasi cairan tubuh, kekebalan tubuh, hingga mengatur perilaku juga sangat penting bagi setiap individu.
Untuk itu, penting memastikan kadar hormon prolaktin dalam tubuh tetap seimbang. Tidak terlalu tinggi, tidak pula terlalu rendah. Beberapa cara yang bisa dilakukan di antaranya:
Sama seperti hormon lainnya dalam tubuh, hormon prolaktin pun harus seimbang dalam tubuh setiap individu. Biasanya, pengukuran hormon prolaktin menggunakan satuan (ng/mL) atau nanograms per mililiter.
Nilai normal prolaktin adalah:
Ketika kadar hormon prolaktin cenderung rendah, hal ini tidak menjadi masalah serius baik pada pria maupun wanita. Istilahnya adalah hypoprolactinaemia yang sangat jarang terjadi.
Bisa juga, kurangnya hormon prolaktin berpengaruh terhadap produksi ASI setelah melahirkan. Namun sebaliknya, apabila hormon prolaktin terlalu tinggi, maka hal ini bisa berbahaya.
Kondisi kelebihan hormon prolaktin disebut hyperprolactinemia. Hal ini normal dialami ibu hamil atau yang sedang menyusui. Namun ada juga penyebab terjadinya hyperprolactinemia pada orang lain yang disebabkan karena faktor seperti:
Seperti yang disinggung di atas, fungsi hormon prolaktin sangat berkaitan dengan kesehatan reproduksi pria dan wanita. Kelebihan hormon prolaktin dapat berpengaruh terhadap kesuburan.
Contohnya pada pria, kadar hormon prolaktin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan disfungsi ereksi hingga menurunnya gairah seksual. Sementara pada wanita, dapat menyebabkan infertilitas atau sulit hamil.
Kadar prolaktin tinggi dapat menginterupsi proses produksi hormon estrogen dan progesteron yang normal. Konsekuensinya, ovarium tidak teratur melepaskan sel telur atau bahkan berhenti sama sekali.
Selain itu, rendahnya hormon prolaktin pada wanita juga bisa menyebabkan haid tidak teratur, gairah seksual menurun, dan vagina terasa kering.
Apabila seseorang mencurigai kadar hormon prolaktin dalam tubuhnya tidak seimbang, tak ada salahnya menghubungi dokter untuk melakukan tes. Dengan cara itu, bisa diketahui apakah kadar hormon prolaktin terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kemudian, bisa diambil tindakan untuk mengatasinya yang pasti akan berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Hamil tanpa mual dialami oleh sebagian wanita. Masyarakat menyebutnya sebagai hamil kebo. Normalkah hal tersebut?
4 Jul 2020
Ginekomastia adalah pembesaran payudara pada laki-laki. Beberapa faktor risiko yang memicu perkembangannya, antara lain penggunaan narkotika dan penggunaan obat tertentu.
5 Jul 2019
Hormon testosteron adalah bagian penting dari sistem reproduksi pria maupun wanita. Mulai dari meningkatkan gairah seksual hingga kesehatan tulang. Bagaimana kalau kadarnya tidak seimbang?
5 Okt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved