logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Bukan Hanya Obat, Ini Kombinasi Cara Menghilangkan Paranoid

open-summary

Paranoid adalah masalah perilaku kronis yang melibatkan pola pikir delusional. Orang yang mengalaminya lebih rentan jatuh depresi, agoraphobia, bahkan kecanduan zat tertentu. Cara menghilangkan paranoid harus didampingi pakar kesehatan mental agar efektif.


close-summary

6 Des 2020

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Cara mengatasi paranoid dengan obat dan konseling

Paranoid dapat diatasi dengan obat-obatan dan konseling

Table of Content

  • Cara menghilangkan paranoid
  • Cara diagnosis gangguan paranoid
  • Hasil penanganan PPD
  • Catatan dari SehatQ

Paranoid adalah masalah perilaku kronis yang melibatkan pola pikir delusional. Orang yang mengalaminya lebih rentan jatuh depresi, agoraphobia, bahkan kecanduan zat tertentu. Cara menghilangkan paranoid harus didampingi pakar kesehatan mental agar efektif.

Advertisement

Selama proses penanganan paranoia, dokter akan mencari tahu apa hal yang menjadi pemicu awalnya.

Cara menghilangkan paranoid

konseling
Psikolog dapat membantu pasien dengan paranoia

Umumnya, masalah paranoid diatasi dengan terapi psikologis. Namun masalahnya, kerap kali orang dalam kondisi ini tidak berobat karena tidak merasakan ada gejala apapun. Justru, mereka bisa saja merasa kecurigaan terhadap orang lain memang beralasan.

Beberapa jenis cara menghilangkan paranoid secara medis adalah:

1. Terapi psikologis

Penanganan ini fokus untuk membantu orang dengan paranoia personality disoder (PPD) agar siap menghadapi segala situasi. Umumnya, terapi mengajarkan bagaimana membangun empati, rasa percaya, komunikasi, membangun kepercayaan diri, hingga berkomunikasi dengan orang lain.

Salah satu jenis terapi yang paling efektif adalah terapi perilaku kognitif agar dapat bertindak serta berpikir secara adaptif. Dalam terapi ini, pasien diajak memahami pikiran dan perasaan yang membuatnya bertindak paranoia.

Hasil dari terapi ini bisa membuat seseorang percaya kepada orang lain, serta menghilangkan pikiran-pikiran buruk. Hasilnya, hubungan dan interaksi sosial menjadi semakin baik.

2. Pemberian obat

Apabila gejala paranoia yang dialami cukup parah, dokter atau terapis bisa memberikan resep obat. Utamanya, jika gejala berhubungan dengan depresi atau kecemasan berlebih.

Obat yang diberikan bisa berupa antidepresan, antipsikotik, dan anti-kecemasan. Rekomendasi umumnya adalah kombinasi antara obat dan terapi psikologis, bukan hanya obat saja.

3. Detoksifikasi

Ketika orang dengan paranoia juga mengalami kecanduan zat terlarang, dokter atau terapis akan mengupayakan detoksifikasi terlebih dahulu. Ini penting karena penggunaan obat terlarang dapat memicu munculnya masalah kesehatan mental yang selama ini tak terdeteksi.

Apabila seseorang tetap menggunakan obat-obatan terlarang saat mengalami paranoid, konsekuensinya bisa jadi lebih serius. Pengobatan untuk hal ini krusial dilakukan.

Cara diagnosis gangguan paranoid

Berbeda dengan jenis-jenis gangguan psikologis lain, salah satu tantangan dalam menangani paranoia adalah kepercayaan dari pasien. Sangat wajar jika pasien merasa enggan berbicara kepada terapis atau dokter. Bahkan, bisa saja mereka menganggap orang di sekitarnya tidak lagi berpihak padanya.

Untuk menemukan diagnosis, pertama-tama dokter akan melihat apakah ada gejala fisik yang terlihat. Jika ada, diminta informasi riwayat medis serta pemeriksaan fisik.

Memang tidak ada hasil tes laboratorium yang bisa mendeteksi gangguan mental. Hanya saja, dokter bisa menggunakan hasil ini untuk melihat apakah ada kondisi medis yang memicu munculnya gejala.

Di sisi lain, apabila tidak ada gejala fisik apapun, pasien akan dirujuk ke psikolog atau psikiater. Mereka akan melakukan sesi wawancara khusus dan dengan alat evaluasi untuk tahu gangguan perilaku yang dialami.

Baca Juga

  • Sedang Banyak Pikiran? Ini 10 Cara Menghilangkannya
  • Bentuk Stigma pada Pasien Kesehatan Mental di Indonesia yang Harus Dihentikan
  • Mengenal Guilt Trip yang Menjebak Korbannya Menjadi Merasa Bersalah

Hasil penanganan PPD

Hasil akhir dari penanganan PPD bervariasi, mengingat tantangan dalam pendekatan antara terapis dan pasien. Ada kemungkinan penanganan tidak berhasil apabila pasien menolak berobat.

Tak hanya itu, kondisi paranoia ini termasuk kronis sehingga bisa saja tetap ada hingga seumur hidup. Beberapa orang bisa hidup berdampingan dengan kondisi ini, namun ada juga yang kehidupan sehari-harinya sangat terganggu karena PPD.

Catatan dari SehatQ

Namun lewat perawatan yang dilakukan berkala serta dukungan orang terdekat, orang yang dengan paranoid bisa mengendalikan gejalanya. Tak hanya itu, mereka juga dapat berfungsi lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar masalah perilaku paranoia dan gejalanya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

gangguan mentalkesehatan mental

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved