Gigi susu tumbuh secara bertahap hingga berjumlah 20 buah yang selanjutnya akan digantikan oleh gigi permanen. Ketika gigi susu anak dibiarkan rusak, maka bisa menyebabkan nyeri, rentan infeksi, bahkan berpengaruh pada nafsu makannya.
12 Feb 2020
Ditinjau oleh drg. Nina Hertiwi Putri
Pilih sikat gigi yang sesuai untuk merawat gigi susu anak
Table of Content
Setidaknya selama enam tahun pertama usia anak-anak, gigi susu memegang peran utama dalam berbagai aktivitas penting, mulai dari sejak menyusu hingga makan. Inilah alasan mengapa cara merawat gigi susu harus dilakukan dengan tekun dan teratur supaya gigi berlubang hingga gigis bisa dihindari.
Advertisement
Di usia 5-13 tahun, jumlah gigi susu anak tanggal secara bergantian dan gigi permanen atau gigi tetap akan muncul menggantikannya. Namun, baik bagi anak yang menyusu langsung maupun dengan media dot, gigi susu rentan berlubang.
Gigi susu adalah gigi sementara yang tumbuh pada usia kanak-kanak. Pertumbuhan gigi susu umumnya dimulai pada usia 6 bulan. Jumlah gigi susu adalah 20 buah yang terdiri dari 4 gigi seri depan, 4 gigi seri samping, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
Berikut adalah urutan pertumbuhan gigi susu anak:
Salah satu pertanyaan yang kerap diajukan adalah gigi susu lepas umur berapa. Pada umumnya, gigi susu mulai tanggal saat anak berusia 6 tahun. Gigi pertama yang tanggal adalah gigi seri tengah, sedangkan yang terakhir biasanya gigi taring atau geraham kedua.
Gigi susu yang tanggal digantikan oleh gigi permanen yang berjumlah 32 buah. Selain jumlah gigi anak, perbedaan gigi susu dan gigi permanen juga bisa dilihat dari ukurannya. Ukuran gigi susu lebih kecil dibandingkan gigi permanen.
Selain itu, ciri-ciri gigi susu lainnya adalah enamel (permukaan luar) gigi susu lebih tipis daripada gigi permanen. Akar gigi susu juga lebih pendek dan tipis.
Kesehatan gigi dan mulut pada anak penting untuk diperhatikan. Pasalnya, gigi susu memiliki risiko kerusakan yang lebih tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah, seperti:
Kerusakan gigi susu juga dikhawatirkan bisa mempengaruhi pertumbuhan gigi permanen anak. Oleh sebab itu, bantu anak untuk merawatnya dengan tepat.
Baca Juga
Anak yang gigi susunya rusak berisiko lebih tinggi memiliki susunan gigi yang berantakan saat dewasa. Jadi, jangan tunggu sampai anak tumbuh besar untuk melakukan beberapa cara merawat gigi susu anak di bawah ini:
Tak perlu menunggu hingga gigi tumbuh, membersihkan rongga mulut bisa dilakukan sejak anak berusia 0 bulan. Tahun pertama kehidupannya adalah waktu krusial untuk menyiapkan ruang tumbuhnya gigi susu.
Mulai dengan membersihkan lidah dari endapan ASI atau susu formula secara teratur. Kemudian, bersihkan pula area gusi yang nantinya akan menjadi rumah untuk gigi susu. Bersihkan dengan lembut menggunakan kain kasa.
Cara merawat gigi anak juga dapat dilakukan dengan menggunakan sikat dan pasta gigi yang tepat. Ada banyak sikat gigi di pasaran, sebisa mungkin cari yang lembut dan berleher kecil sehingga bisa menjangkau hingga ke bagian geraham.
Apabila anak belum bisa menyikat giginya sendiri, Anda bisa juga membeli jenis sikat gigi karet yang bisa dimasukkan ke jari sehingga lebih mudah untuk menyikat gigi anak.
Pilih pasta gigi anak yang aman dan mengandung fluoride untuk mencegah gigi berlubang. Tak hanya itu, menggosok gigi dengan pasta gigi yang tepat juga dapat memperkuat enamel gigi.
Bukan berarti setiap kali selesai makan besar atau snack time maka anak harus segera menggosok gigi. Namun setidaknya, selalu bilas gigi susu anak dengan air putih, terutama setelah si kecil makan sesuatu yang manis.
Cara ini penting dilakukan agar bakteri di mulut tidak sempat mengubah gula menjadi asam. Jika dibiarkan bahkan semalaman, asam ini perlahan bisa membuat gigi berlubang.
Sudah saatnya menghapus stigma bahwa pergi ke dokter gigi adalah hal yang menyeramkan. Justru sejak dini, anak perlu dibuat terbiasa mengunjungi dokter gigi sama seperti mereka mengunjungi tempat favorit lainnya.
Idealnya, bawa anak ke dokter gigi untuk konsultasi berkala setiap 6 bulan sekali. Dengan demikian, dokter gigi bisa mengidentifikasi apakah ada masalah di gigi susu anak.
Dokter gigi anak biasanya punya pendekatan sendiri yang menarik dan membuat anak merasa nyaman berkunjung ke klinik.
Ketika anak beranjak besar, mereka umumnya sudah terbiasa menyikat gigi hingga berkumur sendiri. Meski demikian, jangan hanya mengandalkan mereka untuk menyikat gigi.
Tetap pandu anak ketika sikat gigi, bisa dengan melakukannya dua kali. Satu kali dibantu oleh orangtua atau pengasuh, lalu satu kali dilakukan sendiri oleh anak.
Orangtua perlu sabar dalam proses mengajarkan anak menggosok gigi dan berkumur. Mereka biasanya mulai terbiasa menggosok gigi ketika memasuki usia 2-3 tahun.
Cara merawat gigi anak yang dapat dicoba selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk mengonsumsi makanan sehat, serta menghindari makanan dan minuman yang mengandung gula.
Sebab, makanan dan minuman yang mengandung gula dapat mengancam kesehatan gigi. Saat gula menempel di gigi, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan.
Kesehatan gigi dan mulut pada anak akan terjaga saat ia mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat.
Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak selanjutnya adalah menjadi panutan bagi mereka. Jika Anda ingin anak merawat giginya dengan baik, maka Anda juga harus mencontohkan kepada mereka.
Ketika Anda ingin meminta anak untuk menyikat giginya, Anda juga harus menyikat gigi di depan mereka. Hal ini diharapkan dapat membuatnya lebih semangat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Jangan kehabisan ide dalam memotivasi anak agar mau menggosok gigi. Secara konsisten, sampaikan pentingnya menjaga kesehatan gigi susu hingga nanti saatnya berganti dengan gigi permanen.
Cara merawat gigi anak selanjutnya adalah melarangnya untuk berbagi peralatan makanan, seperti sendok, garpu, hingga botol susu, dengan orang lain.
Pasalnya, bakteri di dalam mulut dapat berpindah ke mulut anak lewat peralatan makan. Hal ini berpotensi membuat gigi anak rusak. Pastikan juga untuk selalu membersihkan peralatan makan anak untuk mencegah infeksi bakteri.
Biarkan anak memilih sikat giginya sendiri. Di pasaran, banyak produk sikat gigi yang lucu dan dapat menarik perhatian si kecil.
Sehingga, anak bisa lebih termotivasi untuk menyikat giginya dengan sikat gigi yang ia pilih sendiri. Cara ini juga dianggap ampuh untuk bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Cara kreatif seperti membuat sticker chart atau hal lain yang mereka sukai juga bisa membuat aktivitas menggosok gigi menjadi semakin menyenangkan.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jenis-jenis gigi palsu antara lain gigi palsu akrilik, gigi palsu dari bahan lentur, gigi tiruan penuh, implan gigi, dan gigi tiruan jembatan. Ketahui jenis dan proses pemasangannya.
Crown gigi patah bisa disebabkan oleh benturan yang keras, seperti saat berolahraga, kecelakaan, atau bahkan tidak sengaja mengunyah makanan yang keras. Rusaknya jaket crown yang menutupi gigi, biasanya sulit diperbaiki.
Gigi cokelat dapat disebabkan oleh beberapa hal termasuk nikotin dari rokok, noda dari makanan dan minuman berwarna gelap, kerusakan gigi, karang gigi, dan hipoplasia enamel.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved