Bukan hanya demam saja yang bisa membuat suhu tubuh melonjak. Fluktuasi suhu ini juga bisa berubah atas pengaruh usia, jenis kelamin, bahkan saat sedang berbohong.
16 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Selain demam, ada hal lain yang dapat membuat suhu tubuh naik
Table of Content
Tidak mengada-ada ketika dokter atau suster meminta suhu tubuh sebagai salah satu patokan kondisi kesehatan seseorang. Suhu tubuh termasuk salah satu dari 4 tanda vital yang harus termonitor berkala selain detak jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan.
Advertisement
Jadi, bukan hanya demam saja yang bisa membuat suhu tubuh melonjak. Fluktuasi suhu ini juga bisa berubah atas pengaruh usia, jenis kelamin, bahkan saat sedang berbohong.
Berikut ini beberapa fakta menarik seputar suhu tubuh:
Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat Celsius. Namun, sebenarnya patokan normal ini bisa berbeda-beda antara satu orang dan lainnya. Alasannya karena suhu tubuh merespons kondisi lingkungan.
Sebagai contoh, suhu tubuh secara alami akan meningkat ketika sedang berolahraga. Selain itu, suhu tubuh saat malam hari akan berbeda dengan pagi hari saat baru bangun tidur.
Menarik pula diketahui bahwa bayi dan anak-anak memiliki suhu tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, sekitar 37,5 derajat Celsius. Sebab, permukaan area tubuh mereka lebih besar ketimbang berat badannya serta metabolisme tubuhnya juga lebih aktif.
Jangan langsung menganggap demam atau naiknya suhu tubuh sebagai momok. Justru, kondisi ini bisa membantu tubuh dalam melawan infeksi. Apabila demam terjadi karena infeksi virus, membiarkan tubuh “bertarung” melawan virus secara alami akan jauh lebih baik.
Meski demikian, hal ini tidak berlaku pada infeksi bakteri. Dokter akan memberikan antibiotik yang bekerja melawan bakteri tertentu. Ikuti dosis dan konsumsi hingga habis agar tidak terjadi kondisi superbug.
Semakin bertambah usia seseorang, besar kemungkinan akan sering merasa kedinginan. Suhu tubuh sedikit demi sedikit terus menurun. Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Nursing, rata-rata suhu tubuh 133 orang berusia 65-74 tahun adalah 34,1 derajat Celsius.
Bahkan pada partisipan yang berusia di atas 85 tahun, suhunya bisa lebih rendah lagi. Penting untuk tahu mengenai hal ini karena dikhawatirkan, suhu terlalu rendah membuat demam pada lansia tidak terdeteksi.
Ada pula penelitian dari University of Utah yang menemukan bahwa suhu tubuh inti perempuan rata-rata lebih tinggi 0,4 derajat dibandingkan dengan laki-laki. Secara spesifik, laki-laki berada di angka 36,3 derajat Celsius sedangkan perempuan sekitar 36,7 derajat.
Namun ketika membandingkan suhu tangan, perempuan lebih rendah 2,8 derajat dibandingkan dengan laki-laki. Perbandingannya adalah 32,2 derajat Celsius pada laki-laki dan 30,6 derajat Celsius pada perempuan.
Ada juga temuan menarik dari para peneliti yang dipublikasikan di Journal of Investigative Psychology and Offender Profiling bahwa berbohong membuat suhu tubuh menurun. Tim riset dari University of Grenada menggunakan thermal imaging untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh ini.
Hasilnya, adanya rasa cemas ketika berbohong menyebabkan temperatur di bagian hidung menurun. Sementara itu di saat yang sama, suhu di sekitar dahi justru meningkat.
Bagi petugas forensik, suhu tubuh bisa menjadi petunjuk utama kapan waktu kematian seseorang. Alasannya karena saat seseorang meningagl dunia, secara perlahan suhu tubuh akan terus menurun. Proses ini disebut dengan algor mortis, bahasa Latin untuk tubuh mayat yang dingin.
Lebih jauh lagi, suhu tubuh ini menjadi petunjuk investigasi forensik untuk memperkirakan berapa lama seseorang telah meninggal dunia sebelum tubuhnya ditemukan. Namun, tentu ini bukan satu-satunya petunjuk karena ada banyak faktor yang juga turut berperan.
Ketika seseorang terkena serangan jantung, ada penanganan yang disebut dengan terapi hipotermia. Ketika jantung kembali berdetak, petugas medis akan menggunakan alat khusus untuk menurunkan suhu tubuh pasien hingga sekitar 28-33 derajat Celsius.
Tujuan dari menurunkan suhu tubuh ini sesaat setelah serangan jantung terjadi adalah menghindari kerusakan otak. Selain itu, metode ini juga meningkatkan kemungkinan seseorang akan pulih seperti sedia kala.
Baca Juga
Masih ada banyak sekali hal menarik yang bisa dikulik dari suhu tubuh manusia. Namun, tentu saja beberapa hal di atas bukanlah faktor satu-satunya atau mutlak. Ada banyak faktor lain yang juga turut berperan dalam menentukan suhu tubuh seseorang.
Tentunya ketika ingin ukuran yang lebih akurat, gunakan termometer yang valid. Jangan mengandalkan tangan karena bisa jadi akurasinya dipertanyakan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar suhu dan reaksi tubuh ketika ada penyakit seperti demam, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pembalut yang aman perlu Anda ketahui jenisnya agar tidak menyebabkan iritasi. Memilih pembalut yang salah dapat berakibat fatal untuk kesehatan organ reproduksi dan juga kulit disekitar vagina Anda.
Sebenarnya, ibu hamil sah-sah saja mengonsumsi minuman probiotik. Namun tentunya, perlu berdiskusi dengan dokter spesialis kandungan tentang jenis dan dosis yang aman.
Manfaat bunga tapak dara membantu mengatasi penyakit kolesterol, diare, diabetes, dan hipertensi. Ketahui cara konsumsinya agar tidak menimbulkan efek samping
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved