Buka puasa dengan fast food memang terdengar lezat. Namun waspadalah, terdapat sejumlah bahaya junk food yang bisa terjadi jika Anda mengonsumsinya saat berbuka puasa, seperti kenaikan berat badan hingga tekanan darah tinggi. Lebih baik, konsumsilah makanan sehat seperti sayur hingga buah-buahan.
19 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berbuka puasa dengan fast food dapat mengundang beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Table of Content
Setelah berpuasa seharian penuh, terkadang rasa lapar dan haus dapat menggoda kita untuk mengonsumsi makanan apa pun meski tidak menyehatkan. Salah satunya adalah fast food alias makanan cepat saji. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bahaya yang mengintai ketika buka puasa dengan fast food?
Advertisement
Dikutip dari Medical News Today, fast food tidak mengandung nutrisi yang baik. Terlebih lagi, jenis makanan ini mengandung gula, garam, lemak jenuh atau trans, hingga bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Padahal, tubuh membutuhkan makanan sehat, seperti buah dan sayur, untuk menggantikan asupan nutrisi setelah seharian tidak makan dan minum di bulan puasa.
Simaklah berbagai dampak buruk mengonsumsi fast food untuk buka puasa berikut ini.
Salah satu bahaya makan junk food untuk buka puasa adalah membuat tubuh menjadi lemas dan mengantuk ketika puasa. Tentu hal ini dapat merugikan Anda yang ingin menjalankan salat sunah tarawih di malam harinya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makanan cepat saji berpotensi mengandung gula yang cukup tinggi.
Kandungan gula yang tinggi dapat menghambat produksi orexin, yakni senyawa kimia di dalam otak yang merangsang untuk tetap terbangun atau terjaga. Jadi, semakin banyak gula yang Anda konsumsi lewat fast food, semakin mengantuk pula diri Anda.
Selain mengandung gula yang tinggi, fast food juga berpotensi mengandung lemak jenuk dan trans. Keduanya dipercaya bisa meningkatkan kadar trigliserida (sejenis lemak) di dalam darah.
Dikutip dari Medical News Today, ketika kadar trigliserida di dalam darah tinggi, maka risiko diabetes tipe 2 dapat meningkat.
Selain itu, dikutip dari situs Diabetes, mengonsumsi makanan cepat saji juga bisa menyebabkan resistensi insulin sehingga risiko diabetes tipe 2 bisa meningkat.
Sebagian orang mungkin menjadikan bulan puasa sebagai kesempatan untuk menurunkan berat badan. Namun ingat, makanan yang Anda konsumsi selama berbuka dan sahur dapat berdampak pada program diet yang sedang Anda jalankan.
Salah satu makanan yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan saat puasa adalah makanan cepat saji. Selain tinggi karbohidrat, fast food mengandung kalori tinggi dan minim serat.
Inilah yang dapat menyebabkan tubuh menimbun banyak lemak sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.
Selain menyebabkan kenaikan berat badan, kandungan lemak jenuh dan trans dari junk food berbahaya bagi kesehatan jantung.
Perlu dipahami, kedua jenis lemak ini berpotensi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Pada jangka panjang, kondisi ini mampu meningkatkan risiko penyakit yang berkaitan dengan jantung.
Mengonsumsi makanan asin dan gurih yang mengandung sodium (garam) tinggi memang cukup menggoda. Akan tetapi, mengonsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Sebenarnya, sodium memiliki peran penting untuk menyeimbangkan cairan tubuh. Namun, kadar garam di dalam tubuh yang terlalu tinggi menyebabkan cairan tertahan di dalam pembuluh darah.
Kondisi ini dapat mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa volume darah yang meningkat sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan konsumsi garam maksimal 2.300 miligram per hari. Sementara itu, satu porsi makanan cepat saji biasanya sudah mengandung 1.292 miligram garam.
Dampak negatif makanan cepat saji akan memengaruhi kesehatan
Selain meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung, mengonsumsi fast food juga bisa mengundang berbagai macam masalah kesehatan lainnya, seperti konstipasi (sembelit) hingga berkurangnya bakteri baik di dalam saluran pencernaan.
Terlebih lagi, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Apettite menjabarkan bahwa orang yang sering mengonsumsi fast food lebih berisiko mengalami penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Pasalnya, junk food mengandung lemak jenuh dan karbohidrat sederhana yang mudah diserap oleh tubuh, tanpa diimbangi serat dan nutrisi baik lainnya.
Dibandingkan mengonsumsi makanan cepat saji untuk buka puasa, terdapat segudang resep makanan sehat untuk berbuka dan sahur yang sederhana dan lebih menyehatkan.
Sayur bayam adalah makanan yang lezat dan menyehatkan. Cara membuatnya juga relatif mudah. Berikut bahan-bahan yang diperlukan:
Untuk membuatnya, coba ikuti langkah-langkah berikut ini:
Oyong atau gambas adalah sayuran yang cukup populer untuk dijadikan sup. Rasanya yang gurih juga membuat makanan ini cocok disantap saat berbuka maupun sahur.
Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sayur oyong:
Berikut cara membuat sayur oyong untuk berbuka puasa:
Capcay adalah makanan yang diolah dari berbagai macam sayuran. Makanan ini cocok untuk disantap saat berbuka maupun sahur karena mengandung nutrisi tinggi.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak capcay, di antaranya:
Untuk membuatnya, simaklah langkah-langkah berikut ini:
Baca Juga
Bagi umat Islam, berpuasa adalah menahan haus dan lapar selama satu bulan penuh. Namun bukan berarti Anda dapat mengonsumsi makanan seenaknya saat berbuka puasa maupun sahur. Kalau bisa, pilihlah makanan yang sehat supaya kebugaran tubuh tetap terjaga selama bulan Ramadan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait dampak negatif makanan cepat saji, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ketosis merupakan indikator keberhasilan diet keto. Ternyata diet keto memiliki beberapa dampak yaitu bau mulut, berat badan turun, nafsu makan berkurang hingga kelelahan.
Dukungan anggota keluarga dan orang sekitar sangat diperlukan oleh diabetesi untuk dapat konsisten menjaga pola hidup yang sehat.
Manfaat ketumbar untuk jantung dipercaya dapat membantu menurunkan risiko-risiko penyebab penyakit jantung dan menjaga kesehatan metabolisme lemak. Berikut adalah daftar manfaat ketumbar untuk jantung yang bisa Anda simak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved