Bronkopneumonia pada anak adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli. Kondisi ini dapat ditandai dengan demam tinggi, sesak napas, batuk , keringat berlebih, dan muntah.
3.1
(20)
27 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala bronkopneumonia pada anak adalah batuk lendir dan sesak napas
Table of Content
Salah satu penyebab kematian terbesar anak berusia di bawah 5 tahun adalah penyakit bronkopneumonia. Pemicu bronkopneumonia pada anak bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Meskipun demikian, kondisi ini umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu 3 minggu.
Advertisement
Dalam kasus bronkopneumonia anak, mereka dapat mengalami gangguan pernapasan layaknya pneumonia pada orang dewasa. Selain anak-anak, orang lanjut usia juga rentan menderita penyakit ini.
Untuk mengantisipasi masalah ini, mari kita pahami apa itu bronkopneumonia, beserta penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Bronkopneumonia adalah jenis dari pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli, yakni tempat di mana paru-paru dan darah bertukar oksigen serta karbon dioksida selama proses pernapasan.
Anak yang mengidap bronkopneumonia dapat mengalami gangguan pernapasan karena terdapat penyempitan saluran udara. Peradangan yang menyertai bronkopneumonia anak juga mengakibatkan paru-paru tidak mendapatkan cukup udara.
Mengenai laporan kasus bronkopneumonia pada anak dalam CMScript Issue 4 tahun 2019, setidaknya ada 920.136 anak-anak di bawah 5 tahun dari penjuru dunia yang meninggal dunia akibat pneumonia pada tahun 2015. Sekitar 85 persen kasus kematian tersebut disebabkan oleh penyakit bronkopneumonia.
Seperti yang disinggung di atas, bronkopneumonia pada anak bisa terjadi karena bakteri, virus, maupun jamur.
Bakteri yang paling sering menyebabkan bronkopneumonia pada anak adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe B (Hib).
Menurut ahli, ketika bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam alveoli, mereka akan berkembang biak semakin banyak. Tubuh pun akan merespon dengan menghasilkan sel darah putih. Di sinilah titik terjadinya peradangan.
Idealnya, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di dalam paru-paru, utamanya di alveolus.
Namun pada penderita bronkopneumonia pada anak, terjadi peradangan atau inflamasi di dalam paru-paru sehingga gelembung alveolus justru terisi cairan. Konsekuensinya, fungsi normal paru-paru untuk bernapas menjadi terganggu.
Selain anak-anak berusia di bawah 5 tahun, beberapa faktor risiko lain juga menyebabkan seseorang rentan terinfeksi bronkopneumonia, seperti:
Baca Juga
Bronkopneumonia adalah penyakit yang menular. Sebagian besar kasus penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
Di luar tubuh, bakteri itu dapat menular dan ditularkan ke banyak orang yang berdekatan lewat bersin dan batuk. Anak dapat terinfeksi jika ia menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Selain Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe B (Hib), masih ada bakteri lain yang bisa menjadi penyebab bronkopneumonia pada anak, di antaranya:
Hingga kini, bronkopneumonia pada bayi atau anak termasuk salah satu penyakit mematikan paling umum yang menyerang anak-anak di bawah 5 tahun.
Gejala yang dirasakan pun bisa berbeda, mulai dari ringan hingga parah:
Ciri-ciri bronkopneumonia pada anak di atas tidak boleh diremehkan. Anda disarankan untuk segera membawa si kecil ke rumah sakit jika berbagai gejala di atas dialaminya.
Bronkopneumonia yang parah atau tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada anak-anak. Karena mempengaruhi sistem pernapasan, kondisi ini bisa menjadi sangat serius bahkan sampai menyebabkan kematian.
Komplikasi bronkopneumonia yang harus diwaspadai, antara lain:
Gagal napas terjadi ketika pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru mengalami kegagalan. Penderitanya memerlukan ventilator atau alat bantu pernapasan untuk mengatasi masalah tersebut.
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah bentuk kegagalan pernapasan yang lebih parah dan mengancam jiwa. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara.
Sepsis disebut juga dengan keracunan darah. Infeksi ini menyebabkan respons imun berlebihan sehingga merusak organ dan jaringan tubuh. Sepsis dapat memicu kegagalan berbagai organ hingga kematian.
Abses paru-paru adalah kantong berisi nanah yang dapat terbentuk di dalam paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan batuk berdahak yang mengandung darah atau nanah. Abses paru bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Bronkopneumonia adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Oleh sebab itu, segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan gejala penyakit tersebut.
Baca Juga
Sebagian orang mempertanyakan apakah bronkopneumonia bisa sembuh total atau tidak.
Menurut ahli, apabila anak yang menderita bronkopneumonia tidak memiliki masalah komplikasi lain, idealnya mereka bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-3 minggu.
Perawatan untuk penderita bronkopneumonia pada anak pun bisa dari rumah dengan beristirahat dan minum obat yang diresepkan dokter. Namun apabila kasusnya lebih parah, mungkin saja diperlukan perawatan di rumah sakit.
Apabila diketahui bronkopneumonia pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik. Konsumsinya harus sesuai dengan mekanisme kerja antibiotik, dihabiskan sesuai dengan dosis anjuran.
Sementara itu, jika bronkopneumonia pada anak disebabkan oleh virus, maka dokter akan memberikan imunomodulator atau obat yang meningkatkan imunitas tubuh.
Umumnya, bronkopneumonia pada anak yang disebabkan oleh virus dapat sembuh setelah 1-3 minggu.
Selain menjalani pengobatan medis, tak kalah penting melakukan beberapa hal untuk meredakan gejala seperti:
Di sisi lain, penting bagi orangtua untuk memberikan perlindungan untuk anak dengan memberikan imunisasi PCV yang berisi vaksin pneumokokus. Selalu budayakan pula CTPS (cuci tangan pakai sabun) untuk menghindari terinfeksi virus atau bakteri.
Penularan bronkopneumonia pada anak bisa terjadi lewat liur ketika ada orang batuk atau bersin di sekitar. Ketika merasakan gejala yang berhubungan dengan keluhan saluran pernapasan, jangan tunda untuk memeriksakan anak ke dokter anak.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bronkopneumonia pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di AppStore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Bakteri Staphylococcus aureus sering kali menyebabkan penyakit, mulai dari yang ringan hingga parah. Dalam kondisi tertentu, infeksi bakteri ini berujung kematian.
Meskipun sehat, bisa jadi Anda telah terinfeksi virus corona. Anda bisa jadi tidak menyadari bahwa Anda sudah masuk dalam kelompok OTG dan tanpa sadar menyebarkan virus kepada yang lain. Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Pusar berair dapat disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu mulai dari infeksi bakteri hingga kista sebasea. Kondisi ini bahkan dapat mengeluarkan bau yang mengganggu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved