Bronkodilator adalah obat yang bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot saluran pernapasan agar aliran udara menjadi lebih lancar. Biasanya, obat ini diberikan untuk mengatasi masalah sesak napas akibat asma atau PPOK.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
2 Jul 2021
Obat golongan bronkodilator diberikan untuk membantu meredakan gejala sesak napas karena asma atau PPOK
Table of Content
Penyempitan saluran napas akibat asma maupun penyakit pernapasan lain kerap kali menimbulkan gejala, seperti batuk, mengi, hingga sesak napas. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya merekomendasikan penggunaan bronkodilator.
Advertisement
Simak ulasan lengkap mengenai obat bronkodilator beserta jenis, cara pakai, hingga efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Bronkodilator adalah jenis obat yang dapat memperlancar aliran udara dari dan ke paru-paru sehingga membuat pernapasan lebih mudah.
Bronkodilator bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot di saluran pernapasan dan melebarkan saluran udara (bronkus). Dengan begitu, aliran udara di saluran sistem pernapasan menjadi lebih lancar.
Obat bronkodilator digunakan untuk mengobati kondisi yang terjadi akibat penyempitan atau peradangan saluran pernapasan, seperti:
Mengutip dari Cleveland Clinic, terdapat dua jenis obat bronkodilator jika dilihat dari efek kerjanya, yaitu:
Baca Juga
Terdapat 3 jenis obat bronkodilator yang umum digunakan untuk mengatasi sesak napas, yaitu agonis beta-2, antikolinergik, dan teofilin.
Agonis beta-2 merupakan obat golongan bronkodilator yang bekerja dengan cara merangsang reseptor beta-2 di otot yang melapisi saluran udara (bronkus).
Dengan begitu, otot-otot bronkus menjadi lebih relaks. Otot yang relaks kemudian memungkinkan saluran udara melebar dan udara mengalir dengan lebih mudah.
Agonis beta-2 dalam bronkodilator digunakan dengan cara menghirupnya menggunakan inhaler. Namun, tersedia pula dalam bentuk tablet dan sirup. Pada kondisi sesak napas berat, pemberian obat bronkodilator agonis beta-2 dapat dilakukan lewat injeksi atau proses nebulisasi.
Agonis beta-2 dapat digunakan sebagai bronkodilator jangka panjang ataupun jangka pendek. Contoh obat bronkodilator jenis ini antara lain:
Antikolinergik, dikenal juga sebagai antimuskarinik, bekerja dengan cara melebarkan saluran udara pernapasan dengan menghalangi saraf kolinergik.
Saraf kolinergik biasanya melepas bahan kimia yang membuat otot-otot di saluran udara mengencang.
Penggunaan obat ini dilakukan dengan cara dihirup menggunakan inhaler, tapi dapat diberikan melalui nebulizer pada kondisi gejala yang lebih parah dan mendadak.
Sama seperti agonis beta-2, golongan bronkodilator jenis antikolinergik dapat digunakan sebagai obat jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh obat bronkodilator jenis ini antara lain:
Satu lagi jenis obat bronkodilator yang dapat mengurangi gejala penyempitan saluran napas adalah teofilin. Efek teofilin terbilang lebih rendah dibandingkan bronkodilator dan kortikosteroid lainnya.
Penggunaan obat ini dilakukan dengan cara diminum dalam bentuk tablet maupun kapsul. Namun, pada kondisi darurat, teofilin dapat diberikan langsung ke pembuluh darah (intravena) dalam bentuk aminofilin.
Berbeda dengan kedua jenis sebelumnya, teofilin hanya dapat digunakan sebagai jangka panjang. Obat ini juga cenderung menyebabkan efek samping yang lebih berat dibandingkan kedua kelompok obat lainnya.
Baca Juga
Secara umum, jika digunakan sesuai dengan petunjuk dokter, obat bronkodilator aman. Namun, seperti juga obat lainnya, tetap ada risiko efek samping yang mungkin muncul.
Efek samping yang timbul akibat penggunaan obat bronkodilator dapat berbeda pada tiap individu, tergantung kondisi, jenis, dan dosis obat yang digunakan.
Berikut ini beberapa efek samping bronkodilator yang paling umum:
Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum menggunakan bronkodilator untuk meredakan sesak napas. Nantinya dokter akan menentukan jenis dan dosis yang sesuai dengan kondisi asma, PPOK, atau masalah pernapasan Anda lainnya.
Selain itu, sebelum mengonsumsi bronkodilator, pastikan Anda:
Konsultasikan pula masalah kesehatan Anda dengan dokter ahli kami melalui fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Pemicu munculnya kanker paru-paru tidak hanya rokok. Ternyata, pola konsumsi yang kurang sehat seperti kebiasaan minum alkohol, juga bisa membuat Anda lebih mudah terkena penyakit ini.
18 Jul 2019
Paru-paru basah adalah kondisi saat terjadi kelebihan cairan di dalam paru-paru. Penyebabnya mulai dari infeksi hingga kanker. Salah satu gejalanya adalah kesulitan bernapas.
5 Jul 2022
Aerosol adalah zat atau partikel berbentuk cair, gas, ataupun padat yang tersebar di udara. Aerosol yang berasal dari obat bisa dijadikan pilihan perawatan penyakit pernapasan.
19 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved