Bronkitis kronis adalah peradangan dari lapisan cabang tenggorokan yang membawa udara dari dan ke paru-paru. Penyebab utama bronkitis kronis adalah kebiasaan merokok. Gejala bronkitis kronis yang dapat terlihat adalah demam, menggigil, kelelahan, nyeri dada, dan mengigil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Apr 2023
Bronkitis kronis dikategorikan dalam penyakit paru-paru obstruktif kronis.
Table of Content
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau saluran bronkus yang membawa udara dari dan ke paru-paru. Bronkitis pun terbagi menjadi dua, bronkitis kronis dan akut.
Advertisement
Penyakit ini umumnya terjadi ketika infeksi dan iritasi memengaruhi saluran bronkus dan menyebabkan saluran udara dalam paru-paru ini memproduksi lebih banyak lendir dari keadaan normal. Akibatnya, tubuh akan berusaha untuk mengubah kondisi tersebut dengan batuk.
Bronkitis yang biasanya dialami oleh orang-orang adalah jenis bronkitis akut yang tidak parah dan dapat sembuh selama beberapa minggu. Lantas, seperti apa bronkitis kronis?
Baca Juga
Bronkitis kronis adalah bronkitis yang berlangsung untuk waktu yang lama dan sering kambuh. Salah satu gejala utama orang yang terkena bronkitis kronis adalah batuk berdahak secara terus-menerus.
Orang yang mengidap bronkitis sering kali mengalami batuk membandel yang menghasilkan lendir tebal berwarna kuning, putih, maupun hijau. Umumnya, kasus bronkitis kronis dialami oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Selain, batuk yang berlangsung terus menerus, beberapa gejala lain yang dapat terlihat jika Anda terkena bronkitis kronis adalah:
Pada tahapan kasus bronkitis kronis yang lebih parah, kurangnya oksigen dalam darah dapat menyebabkan kulit dan bibir berwarna kebiruan, serta pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Kebiasaan merokok adalah penyebab umum dari kasus bronkitis kronis. Menghirup asap rokok dapat membuat silia berhenti berfungsi untuk sementara waktu. Jika seseorang terus-menerus merokok, maka silia menjadi rusak parah.
Kerusakan pada saluran bronkus dan silia yang berulang-ulang karena asap rokok dapat berkembang menjadi bronkitis kronis. Namun, tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga dapat berisiko mengalami bronkitis kronis.
Selain merokok, faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang terkena bronkitis kronis adalah polusi udara, debu, asap kebakaran atau arang, asap dari mesin, bau-bauan tertentu (cat rumah atau semprotan rambut), gas-gas beracun, dan asap dari pengelasan.
Apa yang terjadi jika bronkitis yang dialami, muncul secara terus-menerus dan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun? Jika Anda atau orang terdekat mengalami kasus bronkitis seperti ini, maka ada kemungkinan kondisi tersebut adalah bronkitis kronis. Bagaimana membedakannya dari bronkitis akut?
Bronkitis akut umumnya terjadi karena adanya infeksi di saluran pernapasan. Jenis bronkitis ini memiliki durasi yang tidak panjang, yakni akan sembuh dalam waktu beberapa minggu.
Namun, pada kasus bronkitis kronis, penderita akan mengalami bronkitis selama setidaknya tiga bulan, dan penyakit ini terus-menerus kambuh selama dua tahun berturut-turut.
Bronkitis kronis merupakan suatu kondisi serius dan dapat dikategorikan ke dalam penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) yang dapat mengganggu sirkulasi udara di paru-paru. Bronkitis kronis merupakan penyakit yang akan terus-menerus ada, dan tidak dapat disembuhkan secara menyeluruh.
Bronkitis kronis membuat tubuh memproduksi dahak kental, dan memicu batuk pada penderitanya. Batuk yang berlangsung terasa semakin parah, seiring rusaknya rambut-rambut kecil (silia) pada penderita bronkitis akut.
Silia inilah yang biasanya membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru, serta membantu menjaga bronkus bersih dari bakteri. Selain itu, silia yang rusak juga dapat menjadikan saluran bronkus sebagai tempat berkembangnya bakteri-bakteri dan meningkatkan risiko infeksi. Gejala-gejala bronkitis kronis yang dialami juga akan semakin parah jika cuaca sedang dingin.
Peradangan bronkus terus-menerus pada penderita bronkitis kronis dapat menyebabkan menumpuknya dahak kental pada bronkus yang akhirnya mengganggu sistem pernapasan. Bronkitis yang semakin parah, akan menyulitkan penderitanya untuk bernapas.
Jika tidak ditangani dengan cepat, bronkitis kronis dapat menimbulkan komplikasi berupa emfisema, Yang dimaksud dengan emfisema adalah pecahnya kantung udara pada paru-paru (alveoli).
Jika Anda atau kerabat mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan memberikan jenis obat-obatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Meskipun kasus bronkitis kronis tidak dapat disembuhkan, tetapi deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat membantu menangani gejala-gejala bronkitis akut agar tidak semakin parah dan berkembang menjadi penyakit paru-paru lainnya.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Apakah bronkitis menular? Hal ini masih menjadi pertanyaan besar bagi sebagian masyarakat. Sebelum mengetahui jawabannya, Anda harus memahami dulu dua jenis penyakit bronkitis dan jenis yang bisa menular.
1 Jun 2020
Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) bisa melakukan transplantasi paru untuk mengatasi efek dari PPOK. Salah satunya adalah kisah Emil Olson yang berhasil mengatasi penyakitnya dengan transplatasi paru. Namun, transplantasi paru memiliki beberapa risiko, misalnya tubuh menolak paru yang didonorkan.
13 Jun 2019
Kegunaan helium untuk kesehatan adalah untuk terapi sistem pernapasan, melindungi jantung dari iskemia, mendorong pemulihan saraf, dan memperjelas hasil visualisasi MRI paru-paru. Helium aman digunakan selama berada di lingkungan terkontrol dengan dosis yang dijaga. Menelan helium dari balon bisa berbahaya untuk kesehatan jika terlalu banyak.
14 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved