Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun. Vaksin apa yang boleh diberikan pada anak?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
29 Jun 2021
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) izinkan penggunaan vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun.
Table of Content
Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus dilakukan untuk menekan jumlah kasus infeksi virus corona di Tanah Air. Pemerintah, lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengambil langkah terbaru dengan mengizinkan anak-anak berusia 12-17 tahun untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Advertisement
Dilansir dari CNN Indonesia, izin tersebut tertulis dalam Surat Pengajuan Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T terkait Hasil Evualuasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat yang telah BPOM kirimkan ke Bio Farma pada 27 Juni lalu.
Lantas, vaksin apa yang boleh diberikan untuk anak berusia 12-17 tahun?
Jumlah kasus Covid-19 yang menimpa anak Indonesia berusia 0-18 tahun cukup tinggi. Menurut data situs Covid19.go.id, 1 dari 8 orang yang tertular virus corona di Indonesia adalah anak-anak.
Melalui surat penyataan resmi, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI merekomendasikan pengunaan vaksin Covid-19 inactivated (tidak aktif) Sinovac untuk anak berusia 12-17 tahun.
Sebab, vaksin ini sudah tersedia di Indonesia. Selain itu, uji klinis 1 dan 2-nya juga menunjukkan hasil yang aman dan serokonversi tinggi.
Akan tetapi, sebelum melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun, terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, seperti:
Menurut IDAI, dosis vaksin Covid-19 yang boleh diberikan untuk anak berusia 12-17 tahun sebanyak 0,5 mililiter. Penyuntikannya dilakukan di otot deltoid lengan atas dan diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan.
Saat ini, anak berusia 3-11 tahun belum bisa divaksinasi karena masih menunggu hasil kajian lebih lanjut untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai.
Selain Sinovac, Kementerian Kesehatan sedang meneliti kemungkinan penggunaan vaksin Covid-19 lain yang telah mengantongi Izin Penggunaan Darurat untuk usia muda, salah satunya Pfizer untuk anak berusia 12-17 tahun.
Tidak semua anak bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19, terutama mereka yang mengidap berbagai kondisi berikut:
Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak yang mengidap kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis, atau penyakit autoimun yang terkontrol, dapat mengikuti panduan imunisasi umum dan berkonsultasi dulu pada dokter penanggung jawab pasien.
Nantinya, imunisasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan mematuhi panduan imunisasi dalam masa pandemi yang telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan, IDAI, serta organisasi profesi lain.
Pelaksanaan imunisasi juga baru dapat dilaksanakan setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana, dan masyarakat.
Baca Juga
Berdasarkan hasil uji klinis 1 dan 2 yang dilakukan di Zanhuang, China, vaksin Covid-19 Sinovac menunjukkan beberapa efek samping atau KIPI pada sekitar 26-29 persen kelompok subjek.
Pada anak berusia 12-17 tahun, KIPI yang muncul berupa rasa nyeri berskala ringan dan sedang di lokasi penyuntikan. Tidak ada laporan demam pada partisipan di kelompok usia 12-17 tahun. Sedangkan untuk partisipan berusia 3-11 tahun, KIPI yang ditemukan berupa demam.
Dari hasil uji klinis itu, hanya ditemukan satu KIPI serius dan tidak ada hubungannya dengan vaksin.
Jika Anda ingin bertanya seputar vaksin Covid-19 untuk anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Sering demam tidak boleh disepelekan. Keadaan tubuh yang demam menandakan tubuh sedang melawan virus atau infeksi tertentu, mulai dari tuberkulosis hingga kanker.
30 Agt 2023
EUA atau Emergency Use Authorization adalah pemberian izin penggunaan terbatas bagi produk medis termasuk vaksin agar bisa segera dipakai meski belum memiliki izin edar konvensional.
6 Jan 2021
Sulit buang air besar (BAB)? Jangan khawatir, terdapat beragam minuman pelancar BAB yang bisa kamu coba, mulai dari kopi, jus lidah buaya, air biji chia, hingga jus prune.
26 Jan 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved