Bolehkah tidur saat menunggu pembukaan? Sebenarnya, ibu hamil boleh saja tidur. Tapi, kebanyakan ibu hamil yang sedang melewati fase pembukaan baru bisa terlelap setelah obat intervensi nyeri, seperti injeksi epidural.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Sep 2023
Pertanyaan terkait bolehkah tidur saat menunggu pembukaan kerap dilontarkan oleh para wanita yang akan melahirkan (Sumber: Midjourney)
Table of Content
Pembukaan lahiran adalah serangkaian kontraksi rahim yang terjadi secara terus-menerus dan progresif, untuk membantu serviks melebar dan menipis sehingga memungkinkan bayi bergerak melalui jalan lahir. Ibu hamil yang pernah melewati fase ini mungkin paham betul rasa sakitnya. Lantas, untuk menjaga energi dan mempersiapkan diri sebelum persalinan, bolehkah tidur saat menunggu pembukaan?
Advertisement
Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan terkait bolehkah tidur saat menunggu pembukaan berikut ini.
Jawaban dari bolehkah tidur saat menunggu pembukaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya fase pembukaan yang sedang dialami oleh ibu hamil.
Jika pembukaannya masih dalam fase awal, ibu hamil bisa saja tidur. Akan tetapi, sebagian besar ibu hamil yang berhasil terlelap selama fase awal pembukaan membutuhkan obat intervensi nyeri, seperti injeksi epidural.
Jika tidak diberikan obat intervensi nyeri, ibu hamil disebut akan kesulitan atau mustahil untuk bisa tidur, terutama jika disertai dengan rasa nyeri kontraksi sebelum melahirkan.
Apabila ibu hamil bisa tidur saat menunggu pembukaan, hal ini dianggap baik karena dapat memberikan waktu istirahat bagi sang ibu untuk mempersiapkan dirinya ketika melahirkan buah hati.
Kendati diperbolehkan, ada baiknya ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter terkait bolehkah tidur saat menunggu pembukaan. Dengan ini, dokter dapat memberikan informasi yang tepat sesuai dengan kondisi ibu hamil.
Selain itu, agar Moms bisa melewati fase kontraksi persalinan dengan lancar, terdapat beberapa tips yang penting untuk diketahui.
BACA JUGA: Kumpulan Tips agar Melahirkan Normal Lancar dan Tidak Sakit
Cerita-cerita tentang rasa sakit yang dialami oleh setiap ibu yang melahirkan mungkin membuat sebagian ibu hamil merasa takut untuk menghadapinya.
Namun Moms tidak perlu khawatir, sebab terdapat beberapa tips menghadapi kontraksi persalinan yang bisa diterapkan, seperti:
Dokter juga bisa merekomendasikan injeksi epidural, yaitu salah satu obat pereda nyeri yang paling umum diberikan selama pembukaan dan persalinan.
Dalam prosedur injeksi epidural, dokter akan memasukkan sebuah jarum dan tabung kecil (kateter), di bagian bawah punggung Moms.
Epidural akan membuat bagian bawah tubuh mati rasa dan memungkinkan Moms untuk tetap terjaga serta waspada selama persalinan.
Berdiskusilah dengan dokter terkait cara meredakan nyeri selama persalinan yang paling cocok untuk kamu. Dengan begitu, proses persalinanmu diharapkan akan terasa lebih nyaman dan kamu bisa menyambut si kecil dengan penuh senyuman.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Prolonged pregnancy adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan risiko komplikasi baik pada ibu maupun janin.
14 Okt 2020
Polip rahim dan polip serviks merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun begitu, polip rahim dan serviks sama-sama dapat menyebabkan masalah pada kehamilan.
10 Mei 2019
Asam mefenamat berbahaya jika digunakan untuk ibu hamil yang masuk trimester ketiga. Ini karena obat tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah plasenta menutup lebih cepat. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.
15 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved