Penderita diabetes boleh makan telur karena makanan ini rendah karbohidrat sehingga tidak memengaruhi gula darah. Namun, konsumsinya tidak boleh berlebihan karena kandungan kolesterol pada telur bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Apr 2023
Penderita diabetes tetap dapat mengonsumsi telur dalam batas wajar
Table of Content
Telur adalah makanan sumber protein terbaik yang juga kaya akan kalium untuk mendukung kesehatan saraf dan otot. Meski bernutrisi, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa telur adalah salah satu pantangan makanan untuk diabetes. Hal ini tidak lepas dari kandungan kuning telur yang dinilai memiliki kolesterol tinggi. Lalu bolehkah penderita diabetes makan telur? Berikut penjelasan selengkapnya.
Advertisement
Penderita diabetes boleh saja makan telur. Di dalam satu butir telur ukuran besar, hanya ada ½ gram karbohidrat dan 7 gram protein dan memiliki nilai indeks glikemik yang rendah. Artinya, makan telur tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah pada pengidap diabetes dalam waktu cepat dan bisa menjadi sumber protein yang bagus bagi tubuh. Jadi, kamu tidak perlu ragu untuk memasukkan telur sebagai salah satu makanan yang aman untuk penderita diabetes.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa telur mengandung kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Jika penderita diabetes ingin mengonsumsi telur, pastikan untuk tetap memerhatikan jumlah konsumsi hariannya. Kamu bisa makan satu telur saja sehari agar kadar kolesterol dan gula darah tetap aman.
Perhatikan juga cara pengolahan dan bahan-bahan tambahan yang dimasukkan ke dalam telur. Kamu disarankan untuk makan satu telur utuh sehari tanpa campuran daging, sosis, dan sumber lemak jenuh lainnya.
Baca Juga: Pola Diet Diabetes yang Efektif Kontrol Gula Darah
Idealnya, konsumsi telur bagi penderita diabetes adalah 3 kali per minggu. Namun jika hanya putih telur yang dikonsumsi, lebih dari itu pun tidak masalah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk penderita diabetes ketika mengonsumsi telur:
Cara mengolah telur sangat menentukan nutrisi yang masuk ke tubuh. Misalnya, telur yang digoreng menggunakan menggunakan minyak yang tinggi lemak jenuh mengandung lebih banyak kolesterol dibanding telur rebus.
Karena itu, jika kamu memilih telur sebagai camilan sehat untuk penderita diabetes, pastikan untuk mengolahnya dengan sehat, seperti dengan direbus.
Protein yang utuh dalam telur rebus bisa membuat proses cerna menjadi lebih lambat serta memaksimalkan penyerapan glukosa. Ini akan sangat membantu untuk penderita diabetes.
Kandungan protein dalam telur juga akan menimbulkan rasa kenyang tanpa membuat kadar gula darah melonjak signifikan sehingga cocok kamu masukkan sebagai salah satu menu sarapan untuk penderita diabetes.
Jika mengonsumsi telur bersama dengan lauk lain, sebisa mungkin jangan memilih makanan yang diproses berlebihan. Contohnya seperti sosis atau bakso, karena kedua makanan ini mengandung banyak sodium atau garm. Alternatifnya, pilih pendamping telur yang rendah lemak dan menyehatkan, seperti sayur.
Ada berbagai jenis sayur untuk diabetes yang cocok dimakan bersama telur, seperti bayam, tomat, brokoli, kembang kol, hingga asparagus. Berbagai sayuran ini tidak banyak mengandung karbohidrat, namun tinggi serat dan vitamin sehingga bagus untuk mengatasi kenaikan gula darah.
Pilihlah telur organik atau telur ayam kampung agar bisa mendapatkan nutrisi sebanyak mungkin. Dengan demikian, asupan asam lemak omega-3 dapat terpenuhi. Telur ini bisa diolah dengan berbagai cara sesuai selera.
Kandungan kolesterol pada telur perlu diwaspadai oleh penderita diabetes. Pasalnya, penyakit diabetes cenderung menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menaikkan kolesterol jahat (LDL) sehingga menaikkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung.
Penderita diabetes disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kolesterol setiap harinya. Dalam satu butir telur ukuran besar, terdapat 186 mg kolesterol.
Artinya, jika sudah mengonsumsi satu butir telur maka hindari konsumsi makanan lain yang tinggi kolesterol. Para peneliti meyakini bahwa kelebihan kolesterol, terutama dari protein hewani dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Jika masalah kolesterol menjadi pertanyaan bolehkah penderita diabetes makan telur, sebaiknya konsumsi putih telurnya saja. Kolesterol tertinggi dalam telur terdapat pada kuning telurnya.
Namun, jangan lupakan bahwa kuning telur menjadi rumah bagi nutrisi-nutrisi penting. Hampir seluruh vitamin A, kolin, omega-3, dan kalsium terdapat di dalam kuning telur.
Baca Juga: Apakah Makan Telur Setiap Hari Berbahaya untuk Kesehatan?
Mengonsumsi telur bagi penderita diabetes bukanlah masalah, asal tidak berlebihan. Idealnya, konsumsi telur 3 kali dalam sepekan masih terbilang aman. Pilih telur organik yang lebih menyehatkan dan kaya nutrisi. Dampingi konsumsi telur dengan makanan penurun gula darah lainnya, seperti sayur mayur.
Jika kamu ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar manfaat telur untuk diabetes dan apa saja hal yang perlu diperhatikan, kamu bisa mencoba berkonsultasi online dengan dokter di Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat blueberry bisa kamu dapatkan karena buah ini kaya nutrisi. Misalnya, kandungan anthocyanin pada blueberry yang dapat mengurangi risiko penyakit diabetes.
5 Jul 2023
Cara membuat handbody racikan sangat mudah dan sederhana. Bahan-bahannya pun mudah ditemukan. Bentuknya bisa disesuaikan dengan selera, apakah berupa krim, lotion, balsam, atau infused oil. Temukan caranya di sini.
11 Sep 2023
Di balik rasanya yang gurih dan nikmat, ternyata kalori kulit ayam cukup tinggi dan berbahaya bagi kesehatan. Adakah cara menyiasatinya?
23 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved