Makan pedas saat sahur dan buka puasa tidak dianjurkan. Sebab, saluran pencernaan saat berpuasa sangat sensitif dengan makanan pedas. Hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga membuat puasa Anda jadi terganggu.
23 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Makanan pedas bisa memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan
Table of Content
Menu makanan untuk sahur dan berbuka puasa tentu perlu diperhatikan. Jangan sampai makanan yang Anda makan menyebabkan gangguan kesehatan selama berpuasa. Salah satunya makanan yang perlu dihindari adalah makanan pedas. Memang, apa bahaya makan pedas saat sahur dan buka puasa?
Advertisement
Bagi penggemar makanan pedas, sensasi pedas yang berasal dari makanan yang dimakan memang dapat memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan.
Bahkan, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Appetite membuktikan bahwa kandungan capsaicin pada makanan pedas dapat meningkatkan energi yang dikeluarkan tubuh sehingga membantu mengendalikan berat badan.
Meski demikian, makan pedas saat sahur dan buka puasa justru tidak dianjurkan. Seorang ahli nutrisi di Dubai Health Authority menyarankan agar Anda menghindari makan pedas saat sahur maupun buka puasa.
Pasalnya, saluran pencernaan saat berpuasa sangat sensitif dengan makanan pedas. Hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga membuat puasa Anda menjadi terganggu.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa bahaya makan pedas saat buka puasa dan sahur pada satu orang dengan orang lainnya mungkin tidak akan sama.
Sebab, hal ini bergantung pada seberapa banyak makanan pedas yang dimakan beserta tingkat sensitivitas pencernaan Anda pada makanan pedas.
Manfaat makan makanan pedas memang nikmat dan berpotensi meningkatkan nafsu makan.
Namun, terlalu banyak makan pedas, terutama saat bulan puasa, dapat berisiko memicu beberapa gangguan kesehatan, seperti:
Makanan pedas bisa membuat Anda merasa haus. Makan pedas saat sahur bisa membuat lidah terasa panas. Akibatnya, Anda jadi ingin minum lebih banyak untuk meredakannya.
Selain itu, kenaikan suhu tubuh setelah makan makanan pedas juga akan meningkat. Kondisi ini ditandai dengan banyaknya jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Alhasil, kadar air dalam tubuh akan berkurang dan memungkinkan Anda merasa haus terus-menerus setelahnya.
Makan pedas saat buka puasa dan sahur bisa menyebabkan sakit perut atau sensasi rasa panas di dalam perut.
Hal ini sangat mungkin terjadi apabila menu makanan sahur dan berbuka puasa yang dikonsumsi memang sangat pedas.
Di samping itu, ada pula pertanyaan umum mengenai apakah makanan pedas saat puasa bisa memicu maag.
Perlu dipahami, pada orang-orang yang sudah memiliki masalah pencernaan sebelumnya, seperti dispepsia (maag) dan radang usus, gejala penyakit bisa saja kambuh apabila makan makanan yang sangat pedas.
Timbulnya gejala gangguan pencernaan tertentu dapat membuat aktivitas puasa Anda menjadi tidak nyaman.
Selain itu, berisiko membuat Anda harus membatalkan puasa karena perlu minum obat.
BACA JUGA: 10 Resep Menu Sahur Sehat yang Praktis dan Menggugah Selera
Gastritis adalah peradangan pada bagian dalam dinding lambung.
Radang lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi timbulnya gejala dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sering makan pedas saat buka puasa.
Kandungan capsaicin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi dinding lambung. Wajar saja, mengingat perut Anda berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.
Dinding lambung dapat menipis akibat asam lambung sehingga mengalami peradangan. Lambat laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.
Tukak lambung atau ulkus lambung adalah luka yang muncul di dalam dinding lambung, esofagus bagian bawah atau duodenum (bagian atas usus halus).
Jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri H.pylori dan pengikisan jaringan yang disebabkan oleh asam lambung.
Selain itu, konsumsi obat-obatan antiradang dalam jangka waktu yang panjang juga menjadi penyebab tukak lambung lainnya.
Makanan pedas memang bukan jadi penyebab timbulnya kondisi tukak lambung.
Akan tetapi, gejalanya dapat terpicu atau bertambah parah jika Anda sering makan pedas saat sahur dan buka puasa.
Sering makan pedas saat sahur atau buka puasa juga dapat berisiko menyebabkan Anda buang air besar terus menerus alias diare.
Kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai dapat mengiritasi usus kecil sehingga membuat perut terasa mulas dan anus terasa panas terbakar.
Capsaicin juga dapat mengaktifkan reseptor tubuh sehingga menyebabkan makanan bergerak ke usus besar lebih cepat.
Kondisi inilah yang mengakibatkan Anda jadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air.
Diare saat puasa dapat membuat tubuh Anda kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan Anda sudah berkurang. Jika diare terus-menerus terjadi, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.
Anda pun jadi tidak maksimal melakukan berbagai aktivitas selama berpuasa karena tubuh merasa lelah dan kekurangan energi.
Salah satu dampak akibat buka puasa makan pedas yang perlu diwaspadai adalah penumpukan gas dan nyeri ulu hati (heartburn).
Dikutip dari Gulf News, lapisan lambung menjadi sensitif setelah berpuasa seharian penuh.
Ketika Anda menelan makanan pedas saat berbuka puasa, lapisan lambung yang masih sensitif setelah berpuasa dapat bereaksi dan berpotensi menyebabkan penumpukan gas serta nyeri ulu hati.
Sebenarnya, kandungan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas dari lada atau cabai dapat bermanfaat bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Namun, Anda perlu berhati-hati apabila memiliki riwayat penyakit gangguan pencernaan dan sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.
Memang, tidak semua orang akan mengalami bahaya makan pedas tersebut. Namun, untuk berjaga-jaga, sebaiknya hindari atau batasi makan pedas saat sahur dan buka puasa untuk mencegah risiko bahaya yang mungkin terjadi.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar makan pedas saat buka puasa dan sahur, konsultasikan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mengatasi kulit kering saat puasa bisa dilakukan dengan mengoleskan pelembab atau gel lidah buaya. Coba juga pasang humidifier untuk membuat ruangan lebih lembap.
Menjaga kulit agar tampil cantik saat lebaran adalah rutin mencuci wajah dan menggunakan skincare. Penuhi juga cairan tubuh setiap hari dan istirahat cukup.
Ada beberapa cara menahan hawa nafsu saat puasa yang bisa kamu lakukan. Salah satunya dengan mencari kesibukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved