Jamu setelah melahirkan ada berbagai jenisnya dan sering kali dikonsumsi para ibu untuk memulihkan kondisi tubuh pascapersalinan. Tapi sebenarnya, bolehkah minum jamu setelah melahirkan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Agt 2020
Jamu setelah melahirkan merupakan salah satu cara yang diyakini dapat mengembalikan bentuk tubuh ibu pascapersalinan
Table of Content
Jamu setelah melahirkan merupakan salah satu cara yang diyakini dapat mengembalikan bentuk tubuh dan kondisi kesehatan ibu pascapersalinan.
Advertisement
Biasanya, jamu-jamu tradisional tersebut terbuat dari berbagai tumbuhan alami yang dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Tetapi yang jadi pertanyaan, bolehkah ibu minum jamu setelah melahirkan?
Jamu tradisional adalah minuman herbal yang terbuat dari berbagai bagian tumbuhan meliputi akar, daun, kulit, batang, rimpang, hingga buah.
Jamu tradisional sudah sejak lama dikenal memiliki manfaat yang baik untuk menunjang kondisi kesehatan tubuh.
Maka tak heran, meminum jamu sebagai perawatan setelah melahirkan tampaknya sudah menjadi tradisi turun temurun yang umumnya dilakukan untuk memulihkan kondisi tubuh tertentu atau sedang kurang sehat.
Minum jamu setelah proses melahirkan pun dipercaya dapat membantu mengencangkan otot perut, menyegarkan tubuh, mempercepat pemulihan luka pascapersalinan, terutama luka operasi caesar, meningkatkan ketahanan tubuh, menjaga kebersihan dan kecantikan organ kewanitaan, hingga melancarkan produksi ASI untuk Si Kecil.
Berdasarkan riset terbitan Jurnal SIKLUS, ada banyak hal yang membuat ibu mengonsumsi jamu pascabersalin di masa nifas.
Sebagian besar ibu mengonsumsi jamu untuk mencegah komplikasi persalinan.
Alasan lainnya adalah terbuat dari bahan alami dan mudah ditemukan. Ditambah, peracikannya juga tidak sulit.
Beberapa jenis jamu setelah melahirkan yang biasa dikonsumsi oleh para ibu pascapersalinan, di antaranya:
Salah satu jenis jamu yang biasa dikonsumsi oleh para ibu setelah melahirkan adalah beras kencur.
Manfaat jamu beras kencur untuk ibu melahirkan diyakini mampu menghangatkan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka pascapersalinan.
Tidak hanya itu, jamu beras kencur juga dipercaya sebagai sebagai jamu mengecilkan perut setelah melahirkan caesar.
Jenis jamu yang umum dikonsumsi ibu melahirkan berikutnya adalah temu kunci. Tidak hanya berfungsi sebagai penyedap masakan, jamu temu kunci juga dipercaya bermanfaat untuk menyegarkan tubuh ibu setelah melahirkan hingga merangsang produksi ASI.
Sebuah hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Breastfeeding Medicine, jahe merupakan rempah alami yang diyakini mampu meningkatkan produksi ASI pada awal periode pascapersalinan.
Beberapa wilayah di Indonesia memiliki istilah jamu setelah melahirkan yang berbeda-beda. Misalnya, jamu uyup-uyup yang dikenal di kalangan masyarakat Kabupaten Tegal.
Jamu uyup-uyup terbuat dari rempah-rempah dan bahan alami, seperti kencur, kunyit, lempuyang, temu giring, temulawak, dan daun katuk.
Minum jamu ini diklaim dapat menghangatkan tubuh pascapersalinan, menutrisi tubuh, meningkatkan nafsu makan, hingga merangsang produksi ASI.
Baca Juga
Selain jamu uyup-uyup, ada pula jamu galian singset yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Tegal.
Jamu setelah melahirkan ini dipercaya memiliki efek antiradang dan antinyeri yang mampu mencegah peradangan atau infeksi akibat luka pascapersalinan serta membantu merangsang produksi ASI.
Jamu kunyit asam terbukti mampu mengencangkan otot vagina agar seperti sedia kala. Selain itu, jamu ini juga membantu tubuh agar tubuh ramping kembali.
Karena itu, jamu ini pun juga bisa dikonsumsi sebagai jamu mengecilkan perut setelah melahirkan caesar.
Kunyit pun terbukti bekerja sebagai antiperadangan. Oleh karena itu, jamu ini juga baik untuk mempercepat penyembuhan setelah melahirkan.
Tidak hanya rempah-rempah yang dibuat dalam bentuk minuman, jamu bersalin pun bisa ditemukan dalam bentuk suplemen seperti kapsul. Paket ini biasanya disediakan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu 15 hingga 40 hari.
Jamu bersalin ini berkhasiat untuk:
Salah satu jamu bersalin yang bisa Anda temukan di apotek adalah jamu rapat setelah melahirkan.
Berbagai jenis jamu di atas dapat dibuat sendiri di rumah atau membelinya di penjual jamu keliling.
Pada dasarnya, sejumlah penelitian mengemukakan bahwa para ibu boleh-boleh saja minum jamu setelah bersalin untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman pascapersalinan.
Namun, penting untuk mengetahui kandungan bahan alami pada minuman jamu tersebut terlebih dahulu, ya.
Pasalnya, tidak semua bahan alami pada rempah-rempah tradisional baik dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui.
Jika minuman jamu ini terbuat dari rempah-rempah alami, seperti kunyit, jahe, temu kunci, temulawak, dan lain sebagainya, mungkin cenderung aman dan baik untuk kondisi tubuh ibu setelah melahirkan.
Rempah seperti kunyit, misalnya, mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin B6, vitamin C, kalium, mangan, dan magnesium yang baik untuk tubuh ibu melahirkan.
Selain itu, manfaat kunyit untuk ibu melahirkan diyakini dapat memulihkan sakit perut dan menyembuhkan luka pascapersalinan berkat sifat antiradang yang terkandung di dalamnya.
Bahan utama yang juga sering kali digunakan sebagai minuman jamu setelah melahirkan adalah jahe.
Jahe mengandung vitamin B6, vitamin E, magnesium, zat besi, kalium, mangan, serta selenium.
Jahe juga dikenal dengan sifat antiradang yang membantu mempercepat penyembuhan luka setelah melahirkan.
Kandungan galaktagog dalam jahe dapat membantu merangsang produksi ASI untuk Si Kecil.
Meski cenderung aman, jamu ini masih dibutuhkan penelitian ilmiah lebih lanjut mengenai keefektifan kandungan rempah-rempah alami di dalamnya untuk memulihkan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan.
Para ibu perlu memerhatikan jumlah konsumsi jamu.
Walaupun cenderung aman, tetapi bisa saja berpotensi membahayakan apabila dikonsumsi melampaui dosis yang seharusnya.
Rempah-rempah atau daun herbal alami pada jamu mungkin memiliki efek samping tertentu apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Terlebih, untuk jenis jamu setelah melahirkan dalam bentuk kemasan karena biasanya mengandung campuran bahan lain.
Selain itu, kondisi tubuh setiap ibu melahirkan berbeda-beda sehingga mengonsumsi jamu bisa saja menimbulkan efek samping tertentu yang berbeda pula.
Dokter mungkin saja meresepkan obat-obatan yang harus ibu konsumsi akibat kondisi medis tertentu yang dialami.
Kondisi tersebut yang dikhawatirkan dapat berisiko menimbulkan interaksi jamu tradisional dan obat yang kurang baik untuk kesehatan ibu.
Maka dari itu, penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan mengonsumsinya.
Dengan ini, dokter dapat memberikan pertimbangan mengenai konsumsi jamu yang tepat sesuai kondisi Anda.
Jamu setelah melahirkan, seperti beras kencur atau jamu temu kunci, dipercaya dapat memulihkan kondisi tubuh pascapersalinan hingga merangsang produksi ASI.
Kendati demikian, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau dokter gizi maupun ahli gizi sebelum memutuskan untuk minum jamu setelah melahirkan agar manfaat yang terkandung di dalamnya bisa didapat secara optimal.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait jamu untuk ibu melahirkan, Anda juga bisa chat dokter gratis melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Proses melahirkan normal adalah salah satu proses paling menyakitkan bagi seorang ibu. Melakukan olahraga persiapan persalinan adalah salah satu cara untuk mengurangi sakit dan memperlancar proses melahirkan normal yang akan Anda hadapi.
30 Mei 2019
Cara mengecilkan perut setelah melahirkan 1 tahun ini dapat dilakukan oleh para ibu yang kurang percaya diri dengan berat badannya. Selain mudah, berbagai aktivitas ini ampuh turunkan berat badan!
12 Okt 2020
Tanda gawat janin perlu diketahui agar bayi terselamatkan di dalam kandungan. Ciri-ciri gawat janin adalah adanya ukuran tubuh janin tidak sesuai dengan usia kehamilan hingga bayi jarang bergerak.
7 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved