Kopi dapat menjadi sumber energi untuk ibu menyusui agar kembali fokus dan tidak cepat lelah, akan tetapi bolehkah ibu menyusui minum kopi? Ini fakta dan penjelasan lengkapnya.
2023-03-17 13:23:15
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bolehkah ibu menyusui minum kopi untuk menambah energi?
Table of Content
Bolehkah ibu menyusui minum kopi? Mungkin pertanyaan tersebut kerap terbesit di benak Anda. Menyusui bisa membuat ibu kelelahan, terutama saat bayi tidur secara tidak teratur dan sering terbangun di malam hari. Kelelahan pun menyebabkan ibu menyusui hilang fokus dan tidak berenergi.
Advertisement
Padahal seorang ibu memerlukan tenaga ekstra untuk menyusui bayinya. Minum kopi dipercaya dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan fokus dan menambah energi. Namun, ibu mungkin merasa khawatir dan takut untuk minum kopi saat menyusui.
Baca Juga
Sebetulnya, ibu menyusui boleh saja minum kopi. Kopi mengandung kafein yang sebaiknya dihindari selama kehamilan karena memiliki risiko masuk ke plasenta dan memengaruhi perkembangan janin. Namun, berbeda dengan minum kopi saat hamil, kemungkinan kafein memengaruhi bayi yang menyusu jauh lebih kecil.
Hal ini dikarenakan tubuh ibu yang menyusui dapat menyaring sebagian besar kafein dalam kopi melalui proses metabolisme sebelum mencapai ASI. Oleh sebab itu, hanya ada sekitar 1 persen kafein yang masuk ke dalam ASI. Jumlah yang sangat kecil tersebut tidak cukup untuk membahayakan tubuh bayi.
Selain itu, tak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa ibu menyusui harus berhenti mengonsumsi kafein, termasuk yang terkandung dalam kopi. Meski demikian, dosis kopi untuk ibu menyusui harus tetap diperhatikan agar konsumsinya tidak berlebihan.
Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Alkohol? Ketahui Faktanya
Dikutip dari La Leche League International, ibu menyusui disarankan mengonsumsi kafein dengan batasan yang aman sekitar 300 mg per hari, atau setara dengan 2-3 cangkir kopi.
Jumlah asupan kafein dalam setiap kopi dapat bervariasi. Namun, kafein yang terkandung dalam secangkir kopi berkisar antara 30-700 mg, tergantung seberapa besar cangkir dan jenis kopi yang diminum. Kandungan kafein pada minuman atau makanan lainnya juga bisa berbeda, sehingga penting untuk meninjau ukuran porsi dan label nutrisi sebelum mengonsumsinya.
Beberapa makanan dan minuman selain kopi yang kandungan kafeinnya harus diperhatikan di antaranya:
Kadar kafein dalam ASI mencapai puncaknya setelah 1-2 jam minum kopi. Jika ibu menyusui bayinya sesaat setelah minum kopi, sebaiknya perhatikan kondisi bayi dan lihat apakah kafein membuat bayi terpengaruh atau tidak.
Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Nanas? Inilah Jawaban Ahli
Jika Anda bertanya tentang bolehkah ibu menyusui minum kopi? Maka jawabannya adalah boleh, namun tidak berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat memberi efek yang buruk pada ibu menyusui.
Mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi setiap hari bisa mengakibatkan ibu mudah marah, gugup, gelisah, migrain, sulit tidur, sering buang air kecil, sakit perut, detak jantung cepat, dan tremor otot.
Selain itu, mengonsumsi kafein secara berlebih juga dapat menimbulkan efek samping berupa gejala pada bayi, seperti:
Bayi prematur dan bayi yang baru lahir memiliki kemampuan memecah kafein lebih lambat. Sebagian bayi pun dapat lebih sensitif terhadap kafein daripada bayi lainnya sehingga menunjukkan efek yang buruk. Ketika bayi menunjukkan efek tersebut, sebaiknya kurangi atau berhentilah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Sementara itu, mengenai bolehkah ibu menyusui minum kopi, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi atau kafein dalam jumlah sedang atau wajar dapat berdampak pada jumlah produksi ASI yang dihasilkan tubuh.
Akan tetapi, untuk mengurangi risiko bayi mendapatkan kafein dari ASI, minumlah kopi sesaat setelah menyusui bayi. Jika bayi ingin menyusu 2 jam kemudian, maka kafein tak akan memengaruhi ASI selanjutnya.
Baca Juga
Anda dapat melakukan beberapa cara lain untuk mendapat lebih banyak energi tanpa kafein agar tidak harus minum kopi saat menyusui. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Meningkatkan asupan air dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan bisa membuat Anda merasa lebih berenergi. Ibu menyusui sebaiknya minum air putih sebanyak 13 gelas dalam sehari.
Menggerakkan tubuh dengan berolahraga ringan, seperti berjalan kaki di sekitar rumah atau melakukan senam, dapat meningkatkan hormon endorfin dan menurunkan tingkat stres.
Olahraga ringan juga dapat meningkatkan kualitas tidur Anda sehingga membuat tubuh lebih berenergi. Cobalah untuk berolahraga sekitar 150 menit setiap minggunya.
Mengisi asupan tubuh dengan diet seimbang sangat baik untuk dilakukan ketika menyusui. Ibu menyusui memerlukan 500 kalori tambahan menjadi 2.300-2.500 kalori per hari. Makan dengan cukup menjadi salah satu cara dalam meningkatkan energi dan pasokan ASI.
Di beberapa hari pertama pascapersalinan, Anda mungkin hanya berdiam diri di rumah karena harus menyusui bayi dan merasa begitu kelelahan. Namun, cobalah untuk keluar rumah dan bertemu dengan keluarga atau teman. Hal ini dapat membantu meningkatkan semangat, memperbaiki mood, serta memberikan energi bagi Anda.
Baca juga: Ibu Menyusui Minum Teh, Ketahui Ambang Batas Amannya
Jika Anda tetap ingin minum kopi saat menyusui, minumlah dalam batasan yang normal. Namun sebelum melakukannya, berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanan kondisi Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab diare pada bayi ASI eksklusif ada banyak hal. Salah satu yang paling umum adalah karena makanan yang ibu makan. Ada pula penyebab diare yang tidak bisa dicegah, tapi bisa ditangani.
Beberapa manfaat kopi untuk rambut di antaranya menghilangkan uban, membuat rambut tampak berkilau, hingga merangsang pertumbuhan rambut.
Bahaya akibat minum kopi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernana hingga insomnia. Kopi sebaiknya juga dibatasi atau bahkan dihindari untuk ibu hamil dan menyusui.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved