Ibu hamil boleh saja makan keong sawah asal tidak dimasak dengan bumbu tinggi lemak dan garam dan diolah hingga benar-benar matang. Namun, ibu hamil sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum makan tutut karena belum banyak penelitian yang mengupas manfaat keong untuk ibu hamil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
6 Okt 2023
Ibu hamil boleh makan keong sawah tapi tetap harus berhati-hati
Table of Content
Untuk menjaga kesehatan kandungan, ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Ada makanan yang boleh dikonsumsi saat sedang tidak hamil, tetapi harus dihindari saat di masa kehamilan. Lantas, bolehkah ibu hamil makan keong sawah? Untuk mendapatkan jawabannya, mari ikuti penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Secara umum, makan keong sawah boleh-boleh saja. Tapi karena sejauh ini belum banyak penelitian tentang boleh tidaknya ibu hamil makan keong sawah, maka cara terbaik untuk memastikannya adalah dengan berkonsultasi pada dokter kandungan. Jika dokter kandungan memberikan lampu hijau, maka kamu boleh saja menikmati hidangan yang sering disebut juga sebagai tutut ini.
Pada dasarnya, selama diolah dengan benar, mengonsumsi keong sawah memang memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan. Dari segi kandungannya, keong sawah bisa jadi sumber nutrisi yang baik untuk ibu hamil.
Kandungan protein pada keong sawah mirip dengan protein yang terkandung pada daging sapi. Malahan, keong sawah mungkin jadi pilihan yang lebih baik karena kandungan lemaknya lebih rendah dari daging sapi.
Ibu hamil yang makan keong sawah juga tak perlu khawatir soal penambahan berat badan. Karena selain rendah lemak, keong sawah juga rendah karbohidrat.
Dalam satu porsi atau sekitar 113 gram keong sawah mentah dapat mengandung sekitar:
Sebagai bonus, keong sawah juga merupakan sumber zat besi, magnesium, selenium, kalium, fosfor, kalsium dan vitamin A. Berbagai nutrisi tersebut dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.
Tapi, kalau punya alergi seafood atau pernah mengalami gejala alergi setelah makan seafood, maka bumil harus lebih waspada. Pasalnya, keong sawah juga bisa dikelompokkan ke dalam seafood, dan kemungkinan besar bisa memicu alergi.
Baca Juga: Cemilan-cemilan Sehat untuk Ibu Hamil
Ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh ibu hamil dengan mengonsumsi keong sawah. Salah satunya adalah mencegah dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi yang rentan dialami oleh ibu hamil.
Keong sawah juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Makan keong sawah bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko darah tinggi pada ibu hamil. Jika dibiarkan, darah tinggi pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin.
Kandungan vitamin A pada keong sawah juga bisa membantu sistem kekebalan tubuh ibu hamil untuk melawan penyakit yang membahayakan. Selain itu, protein, vitamin A, dan juga kalsium dapat membantu pertumbuhan sel-sel tubuh ibu dan bayi agar tetap sehat.
Baca Juga: Manfaat Bekicot untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
Selain kemungkinan reaksi alergi, ada juga, lho, beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan terkait bolehkah ibu hamil makan keong sawah.
Risiko ini bisa saja terjadi kalau keong sawah tidak dimasak dengan benar. Misalnya, keong sawah dimasak dengan bahan tambahan yang tidak tepat, atau tidak dimasak hingga matang.
Seringkali keong sawah dimasak menggunakan bahan-bahan yang tinggi lemak atau diberi tambahan bumbu tinggi natrium. Jadi, meskipun keong sawah itu sendiri rendah lemak dan menyehatkan, hasil akhir dari masakan bisa jadi malah menjadi sumber lemak tinggi.
Asupan tinggi lemak dan natrium dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan juga masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, jika keong sawah dikonsumsi dalam kondisi mentah, atau tidak dimasak hingga matang, ibu hamil juga berisiko terkena kondisi yang disebut penyakit rat lungworm.
Penyakit rat lungworm adalah penyakit yang disebabkan infeksi parasit cacing Angiostrongylus cantonensis. Keong sawah mungkin membawa parasit ini jika bersentuhan dengan kotoran tikus yang terinfeksi.
Meskipun jarang terjadi, jika ibu hamil terinfeksi rat lungworm, maka dapat mengalami eosinophilic meningitis. Ini adalah infeksi otak parah yang ditandai dengan sakit kepala, leher kaku, demam, mual, dan muntah.
Untungnya, infeksi ini dapat dicegah dengan memasak siput hingga matang sebelum memakannya. Karena panas dari memasak dapat membunuh parasit rat lungworm.
Baca Juga: Jika Keracunan Kerang, Ini Cara Mengatasinya
Itulah informasi terkait bolehkah ibu hamil makan keong sawah. Jika masih memiliki berbagai pertanyaan terkait jenis makanan selama masa kehamilan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan, ya.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
HELLP syndrome adalah kumpulan masalah yang bisa dialami oleh calon ibu saat kehamilan. HELLP (Hemolysis, ELevated liver enzymes, Low Platelets) syndrome mencakup kondisi hemolisis, kadar trombosit rendah, dan tingkat enzim yang tinggi di organ hati.
23 Des 2020
Tidur memang bisa jadi proses sederhana yang menantang di setiap tahap kehamilan. Meskipun tidak ada solusi yang sempurna, ada berbagai strategi yang dapat Anda coba untuk mengatasi kesulitan tidur terkait kehamilan. Salah satunya adalah bantal hamil. Apa fungsinya?
27 Apr 2020
Jambu biji merupakan salah satu buah yang aman dan kaya manfaat bagi ibu hamil. Meskipun manfaat jambu biji untuk ibu hamil sangat banyak, mengonsumsinya secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
11 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved