Orang hamil boleh saja berpuasa selama kondisi kehamilannya memungkinkan dan telah dikonsultasikan dengan dokter. Meski ada beberapa risiko yang bisa terjadi, manfaat puasa untuk ibu hamil juga layak untuk dipertimbangkan.
2023-03-24 21:12:15
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tidak wajib, ibu hamil tetap boleh berpuasa jika dokter mengizinkan
Table of Content
Memasuki bulan Ramadan, hampir semua umat Islam diwajibkan berpuasa. Meski demikian, ada beberapa kondisi yang mungkin membuat seseorang tidak bisa berpuasa secara penuh sehingga mendapat keringanan, salah satunya ibu hamil. Dari sisi medis, bolehkah ibu hamil berpuasa?
Advertisement
Cari tahu selengkapnya mengenai keamanan puasa saat hamil beserta risiko dan manfaatnya dalam artikel berikut ini.
Sebenarnya, ibu hamil boleh berpuasa selama kondisi kehamilannya sehat dan telah berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.
Konsultasi dokter sangat penting untuk menentukan ibu hamil boleh puasa atau tidak sebab memang ada beberapa risiko yang mungkin muncul jika ibu hamil menjalankan puasa saat hamil.
Namun, perlu diingat juga bahwa Islam sudah memberikan keringanan bagi ibu hamil untuk tidak wajib berpuasa dan menggantinya di lain waktu atau dengan membayar fidyah.
Beberapa risiko yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh ibu hamil ketika berniat puasa, antara lain:
Bagi orang yang tidak hamil, lemas saat puasa adalah salah satu hal yang juga umum dikeluhkan. Puasa saat hamil muda, seperti trimester satu, membuat lemas yang muncul bisa terasa lebih berat.
Sebab, ibu hamil rentan mengalami morning sickness pada awal kehamilan yang membuatnya mual dan muntah.
Orang yang berpuasa rentan mengalami dehidrasi karena pola makan dan minum yang berubah. Pada ibu hamil, risiko dehidrasi bisa jadi lebih besar.
Ini karena ibu hamil membutuhkan asupan cairan lebih banyak 2-3 gelas dibandingkan saat tidak hamil.
Mual muntah akibat morning sickness yang muncul juga bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih banyak.
Ibu hamil dianjurkan untuk tidak membatasi asupan makanan tertentu agar perkembangan janin optimal.
Faktanya, puasa membuat ibu hamil perlu membatasi waktu makan. Apabila kebutuhan nutrisi dibatasi dan tidak mencukupi, ini dapat memengaruhi perkembangan janin.
Ibu hamil yang tidak dapat cukup kalsium bisa menyebabkan bayi berisiko mengalami masalah tulang.
Anemia saat hamil juga salah satu keluhan yang umum muncul. Saat puasa, risiko ibu hamil kekurangan zat besi juga semakin besar.
Saat janin kekurangan zat besi, khususnya pada trimester ketiga, bayi berisiko mengalami anemia pada tahun pertama kelahirannya.
BACA JUGA: Taksiran Berat Janin Sesuai Usia Kehamilan, Apa Rumusnya?
Walaupun ada beberapa risiko yang mungkin muncul, nyatanya beberapa penelitian menunjukkan bahwa berpuasa tidak memengaruhi berat badan bayi ataupun risiko melahirkan prematur.
Jadi, kalau kamu merasa sehat dan dokter mengizinkan, berpuasa tentu boleh dilakukan.
Malah ada beberapa manfaat puasa saat hamil yang bisa kamu dapatkan, antara lain:
Salah satu manfaat puasa yang bisa didapatkan oleh semua orang adalah mengontrol berat badan. Bagi ibu hamil, manfaat ini bisa jadi sangat menggoda karena kehamilan memang membuat berat badan naik, bahkan kadang tak terkendali.
Pastikan kamu telah berdiskusi dengan dokter mengenai kontrol berat badan saat hamil yang perlu kamu capai.
Puasa merupakan cara sehat untuk mempercepat proses metabolisme tubuh. Makanan yang dikonsumsi akan lebih cepat dicerna oleh tubuh. Pembuangannya pun menjadi lebih lancar.
Di samping itu, percepatan metabolisme juga akan membuat Anda lebih bertenaga saat hamil. Anda tetap bisa menjalani aktivitas harian meskipun sedang menjalani proses kehamilan.
Manfaat puasa saat hamil adalah mampu membantu menjaga kesehatan jantung. Salah satu manfaat puasa bagi kesehatan jantung adalah membantu mengendalikan tekanan darah.
Tekanan darah yang terkontrol saat hamil dapat membantu ibu hamil terhindar dari risiko preeklampsia.
BACA JUGA: Penderita Penyakit Jantung Boleh Puasa atau Tidak? Kenali Manfaat dan 5 Tips Aman Menjalankannya
Berpuasa pada trimester kedua kehamilan bermanfaat mengurangi risiko diabetes gestasional pada ibu hamil dan mencegah kenaikan berat badan berlebih.
Namun, kalau kamu sudah memiliki diabetes gestasional sejak awal kehamilan, sebaiknya hindari berpuasa agar tidak mengalami hipoglikemia. Atau, bicarakan dengan dokter mengenai pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka.
BACA JUGA: Berat Badan Naik Saat Puasa Ramadan? Ini Penyebabnya!
Ibu hamil boleh berpuasa saat kondisi tubuhnya memungkinkan untuk melakukan itu dan telah berkonsultasi dengan dokter.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, yaitu:
Apabila dokter memberikan izin berpuasa, kamu bisa melakukannya dengan pemantauan ketat dari dokter.
Meski demikian, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak bisa menjalankan puasa, seperti:
Walau boleh, ibu hamil tetap dianjurkan untuk tidak berpuasa. Penelitiannya memang masih sedikit, tapi anjuran ini diberikan untuk menghindari risiko masalah kehamilan yang mungkin muncul saat puasa.
Apabila memutuskan untuk tetap berpuasa, kamu wajib mengetahui tanda ibu hamil harus membatalkan puasa. Salah satunya adalah saat kamu merasa sangat kelaparan atau kehausan, disertai frekuensi buang air kecil yang sedikit.
Selalu konsultasikan kondisi kesehatan dan keputusan yang akan kamu ambil dengan dokter kandungan yang menanganimu. Hal ini berguna untuk memantau kehamilan agar tetap sehat sampai hari kelahiran.
Apabila kamu membutuhkan jawaban atas kebingungan, tapi berkunjung ke dokter di rumah sakit memakan banyak usaha, kamu bisa mencoba konsultasi dokter secara online dulu untuk “pertolongan pertama”.
Kamu bisa mencoba Klinik Online Spesialis Kandungan di situs dan aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Di sana kamu bisa menemukan daftar nama obgyn terbaik dengan harga konsultasi yang terjangkau.
Download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghitung usia kehamilan jika haid tidak teratur dilakukan dengan beragam cara. Ibu bisa melakukannya dengan bantuan dokter kandungan untuk mengukur panjang janin dari sisi satu ke sisi lain.
Stretch mark saat hamil muncul biasanya pada bulan ke-6 atau ke-7 dan disebabkan oleh peregangan pada kulit. Cara mengatasi stretch mark salah satunya bisa dengan laser dan menjaga berat badan.
Hamil 34 minggu, janin sudah bisa mendengar suara dari luar rahim dan ibu semakin sering merasakan mulas yang bisa menjadi tanda melahirkan. Ini yang perlu diperhatikan saat memasuki hamil 8 bulan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved