Facial saat hamil aman dilakukan. Namun, tidak semua jenis facial aman untuk ibu hamil. Ibu hamil boleh facial wajah apabila perawatan yang dilakukan tidak menggunakan bahan kimia keras atau terapi panas yang berisiko membahayakan janin.
2023-03-17 09:59:46
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Facial saat hamil aman dilakukan asal tidak melibatkan penggunaan zat atau bahan kimia yang keras
Table of Content
Facial saat hamil merupakan salah satu jenis perawatan kecantikan yang didambakan oleh para ibu hamil untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Namun, pertanyaannya, bolehkah ibu hamil facial wajah? Untuk mengetahui jawabannya, silakan simak ulasan di bawah ini.
Advertisement
Sebenarnya, facial aman dilakukan oleh ibu hamil. Terlebih, saat hamil, para ibu mungkin mengalami sejumlah masalah kulit, seperti kulit kusam hingga jerawat.
Kulit Anda pun cenderung sangat sensitif saat hamil sehingga penting untuk melakukan perawatan yang tepat agar kulit senantiasa sehat.
Tidak hanya mengatasi masalah kulit dan meremajakannya, manfaat facial saat hamil dapat membantu Anda merasa lebih rileks sekaligus meningkatkan suasana hati (mood) dan percaya diri.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis facial aman untuk ibu hamil.
Ibu hamil boleh facial wajah apabila perawatan yang dilakukan tidak menggunakan bahan kimia keras atau terapi panas yang berisiko membahayakan janin.
Sedangkan, facial wajah yang menggunakan kombinasi zat atau kandungan bahan aktif tertentu, maka ini yang dilarang untuk dilakukan.
Pasalnya, beberapa klinik atau salon kecantikan mungkin menggunakan kombinasi zat atau bahan aktif tertentu, seperti benzoil peroksida, asam salisilat, retinoid, dan lainnya, dalam dosis tinggi.
Penggunaan berbagai bahan aktif tersebut dapat menyerap ke dalam pembuluh darah sehingga dapat berisiko membahayakan janin dalam kandungan.
Maka dari itu, Anda perlu memberi tahu staf salon atau ahli kecantikan di tempat facial Anda mengenai kondisi kehamilan Anda terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan.
Dengan ini, mereka bisa merekomendasikan facial wajah yang aman untuk ibu hamil.
Facial saat hamil boleh dilakukan. Namun, alangkah baiknya Anda mengetahui jenis facial aman untuk ibu hamil, seperti:
Salah satu jenis facial saat hamil yang aman dilakukan adalah deep cleansing facial.
Jenis facial ini cocok bagi para ibu hamil yang mengalami jerawat tidak kunjung sembuh sekaligus mengurangi produksi minyak berlebih di wajah.
Deep cleansing facial bisa membuat wajah Anda lebih halus dengan perawatannya yang mencakup beberapa hal, seperti pijatan, ekstraksi, eksfoliasi (pengelupasan kulit), penggunaan masker, dan proses melembapkan kulit.
Sesuai dengan namanya, hydrating facial bertujuan untuk melembapkan dan membersihkan kulit dengan merangsang kolagen, elastin, dan air dalam kulit sekaligus meremajakan sel kulit paling dalam.
Jenis facial wajah ini cocok dilakukan saat hamil, terutama bagi para ibu hamil yang punya masalah dengan kulit kering.
Oxygen facial juga menjadi jenis facial saat hamil yang aman dilakukan karena tidak menggunakan zat atau senyawa kimia tertentu.
Facial wajah satu ini bisa dilakukan saat hamil dengan cara membantu melancarkan sirkulasi darah.
Menariknya, oxygen facial dapat membantu mengurangi kerutan dan garis halus di wajah.
Ibu hamil boleh facial untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit selama hamil.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa ada ragam perawatan kulit lainnya yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, seperti:
Salah satu perawatan kulit yang tidak direkomendasikan saat hamil adalah mikrodermabrasi.
Mikrodermabrasi adalah prosedur pengangkatan sel kulit mati menggunakan kristal-kristal halus dan vakum khusus. Prosedur ini bisa membantu mencerahkan, memperhalus, serta meratakan warna kulit.
Sayangnya, pada ibu hamil, mikrodermabrasi bisa berisiko menimbulkan iritasi dan luka pada kulit Anda yang cenderung sangat sensitif. Bahkan, kemungkinan munculnya infeksi bisa saja terjadi.
Selain itu, mikrodermabrasi juga bisa menyebabkan hasil warna kulit yang belum tentu merata hingga timbulnya jerawat baru.
Perawatan wajah saat hamil yang tidak aman berikutnya adalah chemical peeling.
Chemical peeling bisa membuat kulit semakin sensitif dan mudah mengalami iritasi.
Belum lagi, tindakan chemical peeling melibatkan penggunaan kombinasi sejumlah larutan kimia asam dalam dosis tinggi yang berisiko membahayakan janin.
Retinoid adalah senyawa kimia turunan vitamin A yang biasanya dapat ditemukan dalam produk pelembap, sabun cuci muka, toner, produk antipenuaan, hingga obat jerawat.
Retinoid bekerja dengan mengikis lapisan kulit paling atas dengan cepat sekaligus meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.
Namun, sebuah penelitian yang dimuat dalam NCBI menyatakan bahwa penggunaan retinoid tidak boleh digunakan untuk ibu hamil karena dikaitkan dengan risiko bayi cacat lahir.
Retinoid, termasuk kandungan turunan dari vitamin A lainnya, seperti retinoic acid, retinol, retinyl linoleate, retinyl palmitate, Retin-A, retinyl linoleate, serta obat retinoid oral atau tretinoin dapat berisiko membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin Anda.
Baca Juga: Perawatan Wajah untuk Ibu Hamil, Mana yang Boleh dan Tidak?
Selain ketiga perawatan kulit di atas, tindakan kecantikan lainnya, seperti ekstraksi komedo dan pengencangan pori-pori, pengelupasan kimia dan masker kimia, prosedur kecantikan yang melibatkan arus listrik, sesi pijat panjang, terapi cahaya, perawatan kecantikan panas atau uap, serta operasi plastik tidak dianjurkan dilakukan saat hamil.
Jika Anda memilih perawatan wajah bersifat organik atau herbal, pastikan pula tidak ada zat atau bahan aktif yang bisa menyebabkan alergi.
Pasalnya, beberapa produk pelembap organik mungkin mengandung zat berbahan dasar kedelai yang memiliki efek menyerupai estrogen sehingga berisiko membahayakan bila digunakan saat hamil, terutama pada trimester awal kehamilan.
Facial bagi ibu hamil memang bisa mengatasi masalah kulit sekaligus memanjakan diri.
Kendati demikian, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk memastikan agar facial saat hamil aman dilakukan, seperti:
Baca Juga
Ibu hamil facial wajah boleh saja dilakukan asal tidak menggunakan bahan kimia keras atau terapi panas yang berisiko membahayakan janin.
Meski facial saat hamil aman dilakukan, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya.
Dengan demikian, dokter bisa memberikan rekomendasi facial bagi ibu hamil yang tepat dan aman.
Jika Anda masih punya pertanyaan lebih lanjut seputar facial saat hamil, tanyakan dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Setelah keguguran, seorang wanita dapat merasakan depresi setelahnya. Cara untuk pulih kembali yang bisa dilakukan adalah menerima kenyataan dan tidak menyalahkan diri sendiri.
Stretch mark saat hamil muncul biasanya pada bulan ke-6 atau ke-7 dan disebabkan oleh peregangan pada kulit. Cara mengatasi stretch mark salah satunya bisa dengan laser dan menjaga berat badan.
Keguguran bisa membawa kesedihan bagi keluarga. Lantas, benarkah mitos keguguran seperti ibu hamil dilarang makan nanas muda atau sperma yang encer?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved