Anda perlu berhati-hati menggunakan AHA, BHA, dan vitamin C dalam produk skincare. Penggunaan terlalu sering atau berlebihan bisa menyebabkan iritasi kulit.
2023-03-25 12:59:29
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
AHA, BHA, dan vitamin C merupakan tiga kandungan yang umum digunakan dalam skincare
Table of Content
Semakin menjadi tren, kini masyarakat mulai mencari tahu beragam kandungan produk skincare sebelum menggunakannya. Beberapa kandungan skincare yang cukup populer antara lain AHA, BHA, dan Vitamin C.
Advertisement
Tahukah Anda, fungsi AHA, BHA, dan Vitamin C beserta cara pakainya? Bolehkah ketiga kandungan ini dipakai bersamaan? Untuk memaksimalkan perawatan kulit Anda, simak jawabannya berikut ini.
Sebelum memilih atau menggunakan produk skincare, ada baiknya Anda mengenali kandungan bahan aktif di dalamnya. Tujuannya adalah agar produk yang Anda beli sesuai dengan permasalahan atau kondisi kulit Anda.
AHA, BHA, dan Vitamin C termasuk kandungan skincare yang cukup populer untuk mengatasi berbagai masalah kulit wajah. Apa saja fungsi AHA, BHA, dan Vitamin C?
Alpha-hydroxy acids (AHA) adalah kelompok asam yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Bahan aktif ini dapat larut dalam air dan bekerja di permukaan kulit untuk memperbaiki tekstur kulit.
AHA biasa digunakan sebagai chemical exfoliation dalam berbagai produk perawatan kulit. Chemical exfoliation merupakan proses pengelupasan atau pengangkatan sel kulit mati menggunakan bahan kimia.
Secara umum, fungsi AHA dalam produk skincare antara lain:
Salah satu bentuk AHA yang paling sering ditemukan dalam produk skincare adalah glycolic acid, asam laktat, asam sitrat, dan asam malat. Bentuk AHA yang berasal dari tebu ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kulit berjerawat.
Beta-hydroxy acid (BHA) adalah kelompok asam yang larut dalam lemak. Bahan aktif ini mampu menembus pori-pori kulit dan menghilangkan minyak atau sebum penyebab jerawat.
Selain AHA, BHA juga biasa digunakan sebagai chemical exfoliation dalam berbagai produk perawatan kulit.
Secara umum, fungsi BHA dalam produk skincare antara lain:
Salicylic acid adalah bentuk BHA yang paling sering ditemukan dalam produk skincare. Bahan aktif ini diklaim lebih aman untuk kulit sensitif dibandingkan dengan produk AHA.
Vitamin C juga termasuk kandungan bahan aktif dalam produk perawatan kulit yang cukup populer. L-ascorbic acid adalah bentuk vitamin C yang ada dalam produk skincare.
Meski bisa didapat dari buah atau sayur, menggunakan produk skincare dengan kandungan vitamin C menjadi cara yang cukup ampuh untuk merawat kulit dari luar.
Indian Dermatology Online Journal menyatakan bahwa vitamin C berpotensi mengatasi penuaan kulit akibat paparan sinar matahari (photoaging), hingga mengurangi bercak gelap pada kulit (hiperpigmentasi).
Secara umum, fungsi vitamin C dalam produk skincare antara lain:
BACA JUGA: PHA Adalah Turunan AHA, Apa Bedanya dengan AHA dan BHA?
AHA dan BHA adalah bahan aktif untuk eksfoliasi kulit yang mungkin bisa menyebabkan iritasi jika digunakan secara berlebihan.
Penggunaan AHA dan BHA dengan konsentrasi lebih tinggi, misalnya pada produk eksfoliasi atau peeling, sebaiknya tidak digunakan setiap hari. Anda cukup menggunakannya 2 kali dalam seminggu.
Dalam penggunaannya, AHA dan BHA tidak boleh dicampur dengan produk yang mengandung retinol dalam satu waktu.
Lantas, bagaimana dengan vitamin C? Secara umum, vitamin C dalam produk skincare aman digunakan, bahkan setiap hari. Akan tetapi, beberapa ahli menyebutkan vitamin C merupakan salah satu kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan dengan bahan aktif lain, seperti AHA/BHA.
Pasalnya, AHA, BHA, dan vitamin C mempunyai sifat yang asam. Anda sebaiknya menggunakan ketiganya pada waktu yang berbeda. Misalnya, penggunaan vitamin C di siang hari yang dilanjutkan dengan tabir surya, lalu penggunaan AHA/BHA di malam hari sebelum tidur.
Meski begitu, beberapa produk skincare mungkin ada yang menggabungkan ketiganya. Untuk ini, Anda tidak perlu khawatir. Campuran AHA/BHA dan vitamin C dalam satu produk skincare biasanya terlah diformulasi sedemikian rupa dan disesuaikan konsentrasinya agar minim efek samping.
Hal terpenting dalam memilih produk skincare adalah menyesuaikan kondisi kulit dengan kandungan produk yang akan Anda gunakan.
Berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih produk skincare bisa menjadi solusi. Terlebih, bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau hipersensitif terhadap bahan aktif tertentu.
Anda juga bisa mencoba sedikit produk di bagian sensitif kulit, seperti di dekat telinga atau bawah lengan. Kemudian, tunggu hingga 24 jam untuk melihat reaksi yang terjadi. Jika timbul kemerahan atau iritasi, hindari produk tersebut.
Jika masih ada pertanyaan seputar AHA, BHA, dan Vitamin C atau kandungan produk skincare lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Masker wajah pria juga tak kalah penting untuk menjaga kesehatan kulit. Anda perlu memahami kandungan masker dan menyesuaikannya untuk kebutuhan kulit wajah Anda.
Pencuci muka untuk kulit berminyak dan berjerawat harus bebas minyak, noncomedogenik, dan bersifat lembut di kulit. Kandungan sabun cuci muka untuk kulit berminyak termasuk asam salisilat, asam glikolat, niacinamide, dan benzoil peroksida.
Di balik penampilan yang cantik berkat penggunaan produk kosmetik, ada bahaya yang mengintai. Beberapa kandungan di dalam produk kosmetik, ternyata tidak aman bagi kulit. Oleh karena itu, sebagai konsumen, Anda harus cermat dalam memilih produk kecantikan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved