Kampanye body positivity mengajak untuk menerima tubuh Anda apa adanya. Cara untuk mendapatkan body positivity adalah tidak membandingkan dengan orang lain.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Apr 2023
Salah satu cara membangun body positivity bisa dengan memberi kado pada diri sendiri
Table of Content
Mencoba untuk mencintai tubuh sendiri mungkin adalah pekerjaan yang tak pernah selesai, khususnya untuk perempuan. Apalagi di tengah media massa yang terus-menerus membentuk dan menciptakan standar kecantikan tertentu. Kampanye body positivity yang belakangan ini ramai digaungkan, menantang definisi tubuh ideal yang kerap direpresentasikan secara sempit.
Advertisement
Kampanye body positivity yang kini banyak diperbincangkan sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 1960-an. Kampanye untuk mencintain diri sendiri hadir dalam bentuk yang berbeda. Saat itu, para aktivis berjuang untuk mengakhiri diskriminasi terhadap orang-orang bertubuh gemuk.
Kini, fokus body positivity bergeser ke arah pesan bahwa semua tubuh itu indah dan layak untuk dihargai. Body positivity tak hanya diartikan sebagai penerimaan terhadap tubuh apa pun bentuk dan ukurannya. Anda juga bisa mendefinisikannya sebagai cara untuk lebih mencintai diri sendiri, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Instagram memiliki peran penting dalam kemunculan kembali gerakan body positivity. Media sosial menghadirkan citra tuuh yang terbilang sempit dan kadang tidak realistis. Hal ini yang akhirnya membuat pandangan baru tentang tubuh yang bagus.
Kita bisa melihat, semua orang beramai-ramai mengunggah foto diri dengan berbagai tagar seperti #bodypositive, #embraceyourcurves, #selflove, dan lainnya. Kebanyakan hal ini diungkapkan oleh fat activism. Anda bisa mencari tagar-tagar tersebut dan akan menemukan ribuan gambar tubuh yang selama ini terpinggirkan, yang akhirnya diberi ruang untuk mengekspresikan kecantikan masing-masing.
Memiliki citra tubuh (body image) yang positif lebih dari penting untuk kesehatan fisik maupun mental. Citra tubuh merujuk pada bagaimana cara seseorang memandang tubuh mereka. Citra diri bisa berbentuk positif ataupun negatif.
Citra tubuh negatif dapat muncul ketika seseorang merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang-orang. Karena itu, masyarakat, media, dan budaya populer memiliki andil dalam membentuk citra tubuh seseorang.
Anda mungkin sering melihat serbuan iklan pembesar payudara atau penghilang selulit di media sosial. Mereka seolah menekankan bahwa ‘payudara besar’ atau ‘bebas selulit’ adalah sesuatu yang memang sudah seharusnya. Akhirnya, orang berpikir bahwa dengan memiliki payudara besar atau paha bebas selulit, dirinya akan lebih menarik dan bahagia.
Ada pula sederet masalah yang dapat terjadi ketika seseorang memiliki citra tubuh yang negatif. Beberapa di antaranya meliputi:
Dengan gerakan body positivity, harapannya adalah setiap orang lebih dapat menerima dan mencintai tubuh mereka sendiri. Hal ini kemudian bisa membantu dalam mencegah masalah kesehatan yang timbul karena citra diri yang buruk.
Baca juga: Obesophobia, Ketika Seseorang Mengalami Takut Gemuk
Belajar untuk lebih nyaman dengan tubuh sendiri merupakan sebuah proses, dan ini tak selalu mudah. Di tengah terpaan iklan dan media sosial yang tak bosan-bosannya mempertontonkan kesempurnaan, wajar jika Anda terkadang merasa insecure.
Faktanya, body positivity adalah sesuatu yang harus Anda praktikkan terus-menerus sepanjang hidup. Tidak ada formula ajaib yang dapat membuat seseorang tiba-tiba merasa mencintai tubuhnya sepenuhnya.
Tapi tentu saja ada langkah-langkah yang bisa Anda terapkan untuk menjadi lebih menerima dan mencintai diri sendiri. Apa sajakah itu?
Dalam keseharian, Anda akan dikelilingi oleh banyak orang dengan beragam kepribadian. Beberapa orang yang Anda hadapi mungkin selalu membuat Anda tertawa dan semangat.
Sementara sebagian orang yang lain memiliki efek sebaliknya, yakni toxic people. Orang-orang ini akan menguras energi alias melelahkan Anda secara mental. Karena itu, mereka harus Anda jauhi semaksimal mungkin.
Perbanyaklah berbincang atau berkumpul dengan orang-orang yang positif tersebut. Dengan begitu, Anda akan lebih banyak tersenyum dan percaya diri.
Ada yang mengatakan bahwa kado yang paling memuaskan adalah kado dari diri sendiri. Hal ini mungkin benar adanya.
Membeli baju renang atau lipstik mahal mungkin baik untuk Anda lakukan. Tidak masalah selama hal ini bisa membuat Anda senang dan memang sudah lama diidam-idamkan.
Hadiah untuk diri sendiri juga tak selalu harus berbentuk barang. Lebih sering memikirkan hal-hal positif ketimbang negatif pun termasuk bentuk hadiah untuk diri sendiri yang bermanfaat.
Hadirnya media sosial memang membuat kita terlalu mudah untuk membandingkan diri dengan orang lain. Tapi percayalah, jangan terlalu percaya dengan apa yang Anda lihat.
Media sosial kebanyakan digunakan untuk membagikan hal-hal yang membahagiakan, inspiratif, atau lucu. Kita semua tahu bahwa hidup tak selalu berisi suka cita dan semua orang memiliki jalan serta masalahnya masing-masing.
Kita tidak selalu dapat mengubah apa-apa yang terjadi pada diri kita. Namun, Anda selalu dapat mengubah cara pandang dalam melihat sesuatu.
Melulu berkutat dengan hal-hal yang membuat Anda stres hanya akan menambah beban hidup. Anda akan jauh lebih tenang jika memfokuskan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan dan terus bergerak maju.
Coba pikirkan sebentar, bagian tubuh mana yang paling ingin Anda ucapkan terima kasih? Dan mengapa Anda perlu berterima kasih padanya?
Selalu ingat pula bahwa bentuk, ukuran, dan penampilan tubuh seseorang tidak akan pernah menentukan kualitas diri. Jadi katakanlah terima kasih pada tubuh Anda setiap hari. Dengan ini, Anda akan merasa lebih mudah untuk menghargainya.
Baca juga: Siasati Warna-Warni Kehidupan dengan Mengembangkan Sikap Bersyukur
Body positivity adalah seruan untuk sama-sama membangkitkan rasa cinta diri. Tak sekadar tren, sikap ini menantang definisi kecantikan yang sempit serta mendorong penghargaan terhadap tubuh dari segala bentuk, ukuran, dan penampilan.
Jika Anda merasa belum sepenuhnya ‘sukses’ untuk menerima diri, tidak apa-apa. Body positivity sesungguhnya bukanlah perjalanan yang linear dan memang memerlukan proses.
Pada dasarnya, rasa cinta diri juga berarti Anda memperhatikan kesehatan diri dengan pola hidup yang sehat serta seimbang. Apabila Anda memiliki keluhan terkait bentuk, ukuran, dan penampilan tubuh Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Self Acceptance adalah penerimaan diri. Jika kita bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri secara ikhlas, maka pikiran akan lebih tenang dan hidup pun akan berjalan maju.
15 Okt 2020
Selain puzzle, berolahraga, atau mengonsumsi makanan tertentu, mengonsumsi daun rosemary juga dianggap bisa berdampak positif bagi daya ingat seseorang. Bukan hanya dengan mengonsumsinya, namun juga dari menghirup aroma rosemary.
15 Apr 2021
Usia ideal menikah bisa ditentukan oleh kesiapan mental dari masing-masing individu yang menjalaninya. Menikah saat usia matang menurunkan risiko perceraian.
9 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved