Bishop score adalah penilaian yang dipakai tim medis untuk melihat kesiapan ibu hamil secara fisik dalam melahirkan. Anda mungkin lebih mengenalnya dengan istilah bukaan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
31 Okt 2020
Bishop score menentukan kesiapan ibu dalam menjalani persalinan
Table of Content
Bishop score adalah adalah tingkatan kesiapan serviks untuk menghadapi persalinan. Saat melahirkan normal, serviks harus lembut, terbuka, menipis, serta di posisi yang benar.
Advertisement
Skor Bishop ini dipakai para tenaga medis, termasuk dokter dan bidan, untuk menentukan kesiapan seorang wanita hamil untuk menjalani persalinan.
Anda mungkin lebih mengenal skor bishop dengan istilah pembukaan lahiran. Bishop score dikembangkan oleh penemunya, Dr. Edward Bishop, pada 1960an.
Dr. Edward Bishop menentukan sederet kriteria yang menunjukkan kebutuhan pasien terhadap tindakan induksi dalam persalinan.
Menurut riset dari National Center for Biotechnology Information, berbagai kriteria tersebut adalah usia kehamilan, kondisi janin, riwayat kandungan, sistem scoring serviks, serta persetujuan pasien.
Sistem scoring atau penilaian inilah yang disebut sebagai Bishop score. Angka pada skor Bishop menunjukkan kondisi fisik wanita menjelang persalinan.
Dengan merujuk pada angka tersebut, tim medis bisa merekomendasikan induksi, untuk membantu persalinan, misalnya.
Sebenarnya, Bishop score, pelvic score, atau bukaan menjadi petunjuk mengenai keadaan serviks dan posisi janin.
Setiap faktor memiliki skornya tersendiri. Jumlah dari semua skor nanti menjadi pertimbangan bagi tim medis dalam mengambil tindakan pada persalinan pasien.
Dunia kedokteran mengenal 5 faktor tanda-tanda melahirkan yang menjadi pegangan bagi tim medis untuk menentukan skor Bishop, yaitu:
Bukaan serviks ini diukur menggunakan satuan sentimeter, mulai dari pembukaan 1 hingga 10.
Normalnya, serviks memiliki ketebalan sekitar 3 cm. Namun mendekati persalinan, ketebalannya bisa berkurang secara bertahap.
Yang dimaksud konsistensi di sini adalah kondisi serviks yang lunak atau malah keras. Wanita yang pernah hamil sebelumnya, biasanya memiliki serviks yang lunak. Serviks umumnya melunak menjelang persalinan.
Saat bayi sudah masuk area panggul ibu, serviks, sebagai pintu menuju rahim, ikut ‘turun’ bersama kepala bayi dan rahim ibu.
Fetal station ini menunjukkan jarak antara lubang vagina ke kepala bayi. Biasanya sebelum persalinan, kepala bayi bergerak, dari titik yang disebut station -5 (mendekati panggul ibu) ke 0 (di panggul ibu).
Selama proses persalinan, bayi bergerak melalui lorong vagina hingga ke station +5. Pada posisi station +5 ini, kepala bayi sudah terlihat, dan bayi siap dilahirkan.
Baca Juga
Dokter akan melakukan pemeriskaan fisik dan ultrasound pada ibu hamil untuk menghitung Bishop score.
Pemeriksaan serviks biasanya dilakukan melalui pemantauan digital atau colok vagina. Lokasi kepala bayi juga dapat terlihat lewat pemeriksaan ultrasound.
Tingginya angka menandakan kebutuhan ibu hamil terhadap induksi, demi keberhasilan persalinan. Namun apabila skor menunjukkan angka 8 ke atas, dokter akan merekomendasikan persalinan spontan secepatnya.
Namun jika angka skor ini masih berkisar 6-7, persalinan belum akan terjadi dalam waktu dekat. Pada kondisi ini, induksi bisa berhasil maupun tidak, untuk membantu proses melahirkan.
Saat memperlihatkan angka 5 atau kurang, kecil kemungkinan bagi persalinan untuk dilakukan secara spontan secepatnya. Induksi pun biasanya tidak disarankan pada kondisi ini, karena potensinya kecil untuk berhasil.
Anda membutuhkan induksi dalam proses persalinan apabila usia kehamilan sudah melampaui hari perkiraan lahir (HPL). Usia ideal kehamilan maksimal berkisar 37-42 minggu.
Berdasarkan penelitian, wanita hamil sebaiknya menunggu sampai usia kehamilannya mencapai 40 minggu, untuk melahirkan, kecuali mengalami komplikasi. Setelah lewat 40 minggu, induksi diperlukan.
Perlu diketahui, risiko ibu dan bayi meningkat ketika usia kehamilan melebihi 42 minggu. Oleh karena itu, tim medis baisanya akan menyarankan tindakan induksi apabila kehamilan sudah lewat dari 42 minggu.
Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan induksi pada pasien yang mengalami:
Induksi pun disarankan pada bayi yang berukuran besar, mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan, maupun kondisi bawaan yang membutuhkan penanganan khusus.
Namun bagaimanapun juga, induksi adalah sebuah tindakan medis.
Oleh karena itu, sebisa mungkin persalinan dilakukan secara alami tanpa intervensi obat-obatan. Jadi, dokter pun baru akan merekomendasikan induksi, dengan indikasi yang jelas.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar Bishop score dan induksi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Maria Yuniar
Referensi
Artikel Terkait
Wanita kurus sulit hamil terjadi akibat tubuh kekurangan lemak untuk memproduksi estrogen. Wanita dapat dikatakan kurus jika indeks massa tubuhnya sebesar 18,5 ke bawah.
15 Nov 2019
Pregnancy nose atau hidung bengkak saat hamil merupakan kondisi normal sebagai bagian dari perubahan fisik selama kehamilan. Kondisi ini bisa hilang seiring berakhirnya masa kehamilan.
14 Jan 2023
Obat keputihan untuk ibu hamil perlu dipilih tergantung penyebabnya. Gunakan antibiotik untuk infeksi bakteri dan obat antijamur untuk infeksi jamur yang sesuai dengan petunjuk dokter.
26 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved