3 Mei 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Seseorang bisa hidup dengan satu ginjal saja
Table of Content
Sebagian orang harus menjalani hidup dengan satu ginjal. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai hal, mulai dari terlahir hanya dengan satu ginjal, melakukan operasi pengangkatan ginjal (nefrektomi) karena kondisi medis atau cedera, mengalami kerusakan pada salah satu ginjal, hingga melakukan donor ginjal.
Advertisement
Lantas, yang jadi pertanyaan adalah, bisakah manusia hidup dengan satu ginjal secara normal dan sehat? Jawabannya adalah bisa, selama Anda mampu menjaga gaya hidup sehat sekaligus meminimalisir berbagai risiko hidup dengan satu ginjal sehingga ginjal yang tersisa tetap bisa berfungsi secara optimal.
Orang yang hanya memiliki satu ginjal karena didonorkan atau menjalani pengangkatan ginjal, memiliki risiko gangguan kesehatan yang lebih tinggi sebagai efek samping donor ginjal dan operasi ini, jika dibandingkan dengan orang yang hidup dengan satu ginjal sejak lahir.
Fungsi ginjal yang hilang, baik karena pengangkatan atau kerusakan, sulit digantikan sehingga mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara keseluruhan menjadi setengahnya.
Di sisi lain, memiliki satu ginjal sejak lahir dapat membuat organ ini tumbuh lebih besar dan berfungsi dengan baik untuk menjalankan peran layaknya dua ginjal. Sehingga, sebagian besar dari mereka bisa menjalani kehidupan dengan normal dan sehat.
Meski demikian, orang yang hidup dengan satu ginjal bukan berarti bebas dari risiko. Anda kemungkinan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan beberapa kondisi yang berpotensi berbahaya sebagai efek pada orang yang hidup dengan satu ginjal, seperti:
Oleh karena itu, Anda harus menjalani hidup sehat dan senantiasa berhati-hati untuk menurunkan berbagai risiko yang bisa muncul akibat hidup dengan satu ginjal.
Baca Juga
Menjalani hidup sehat dan normal dengan satu ginjal bukanlah hal yang mustahil. Sebab, satu ginjal masih mampu menyaring cukup darah untuk menjaga tubuh tetap berfungsi baik.
Yang paling penting, Anda perlu menjalani gaya hidup sehat dan menghindari berbagai risiko yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Berikut adalah beberapa rekomendasi gaya hidup sehat untuk menjalani hidup dengan satu ginjal.
Selain menjalani gaya hidup sehat, Anda juga harus menjaga ginjal dari berbagai hal yang dapat menyebabkan kerusakan saat hidup dengan satu ginjal, seperti:
Soal olahraga, Anda tidak boleh sembarangan melakukannya untuk membantu mengelola risiko hidup dengan satu ginjal. Beberapa ahli menganjurkan untuk menghindari jenis-jenis olahraga atau aktivitas yang dapat menyebabkan cedera ginjal, misalnya:
Anda juga disarankan untuk selalu mengenakan pelindung tubuh ketika melakukan berbagai olahraga atau aktivitas yang memiliki risiko cedera ginjal.
Hidup dengan satu ginjal juga menuntut Anda untuk memeriksakan fungsi organ ini secara teratur setidaknya setahun sekali. Dokter biasanya akan meminta Anda melakukan tes urine dan tes darah sederhana, serta memeriksa tekanan darah.
Ketiga hasil pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter untuk menentukan kesehatan fungsi ginjal Anda dan mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin ditimbulkan akibat hidup dengan satu ginjal.
Jika Anda punya pertanyaan seputar masalah ginjal, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat air kencing dari terapi urine dipercaya dapat menyembuhkan jerawat, alergi, hingga kanker. Namun, sayangnya di balik mitos manfaat kesehatan tersebut, terdapat risiko yang perlu diwaspadai.
Menjaga ginjal tetap sehat bisa dengan cara pola hidup sehat. Baik itu olahraga, pola makan, atau kebiasaan minum. Cari tahu lebih jauh dalam artikel ini.
Obat ginjal alami antara lain anggur, cranberry, jus parsley, dan apel. Jus buah sitrus seperti jeruk juga baik untuk mengobati ginjal karena mengandung asam sitrat yang bisa mencegah pembentukan batu ginjal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved